No, he didn't

2.3K 182 30
                                    

Jeon membuka matanya perlahan,  cahaya lemah matahari pagi di Beijing bukan menjadi perkara utama dia terbangun.

Tapi lihatlah, dipinggang rampingnya terdapat tangan kekar yang senantiasa melilitnya,  pun ada bibir yang mengusak-usak perpotongan lehernya-mencari kehangatan.

Jeon tentu merasa terganggu,  tubuh bagian depan mereka menempel,  Kim memeluknya seperti ular piton,  padahal kemarin malam Jeon telah mengusir Kim untuk tidur di kamar lain. Namun pagi harinya,  pria mafia itu tiba-tiba sudah berada di atas ranjang dengan memeluk dirinya erat. Walaupun berbagi kehangatan, jangan lupakan Jeon yang masih marah pada Kim akibat kejadian dirinya dilarang untuk memberi makanan tahanan menyedihkan itu.

"Lepaskan aku Kim" suara parau khas bangun tidur dari Jeon terdengar. Namun Kim tidak bergeming. Sedangkan Jeon malas sekali untuk membuang tenaganya dipagi hari untuk memberontak.

"Bajingan, lepaskan aku"

"My serendipity.., not good act too rude" Kim berbicara, masih tetap menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher putih Jeon.

"Lepas"

"Kau punya hutang padaku Jung,  jadi aku menagihnya sekarang"

Jeon mengerutkan keningnya. Kenapa buronan itu tiba-tiba membahas tentang hutang?

"Aku tau aku berhutang banyak akibat membeli anak kecil dan 10 Yuan saat membeli es krim untuk anak kecil di Jinan"

"Ingatanmu bagus Jung"

"Tapi aku bukan jalang Kim,  aku tidak mau membayarnya dengan kau menyentuh tubuhku seenaknya" perkataan Jeon penuh penekanan membuat Kim terkekeh.

"Baiklah. Kalau begitu,  bagaimana kalau kau memasak sarapan untukku, kau bisa masak kan?" Kim menawarkan solusi lain, membuat Jeon melihat ke arah atas,  tanda berpikir.

"Setuju,  aku akan memasak"

Brug!

"Ah! "

Jeon memekik kecil, tiba-tiba tubuhnya dibuat duduk di atas perut keras berotot milik Kim,  sedangkan pinggang rampingnya dipegang erat oleh kedua tangan Kim agar Jeon tidak kabur.

"Apa yang kau lakukan! Lepas! " Jeon menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri,  posisi ini sangat intim membuat Jeon deg-degan.

"Jung,  kau harus memasak sehari penuh untukku!

"Tidak! Itu melelahkan! Kau bilang hanya sarapan pagi saja kan! "

"Kau menolak perintahku? "

"Iya! " Jeon meninggikan suaranya.

Brug!

Detik berikutnya tubuh langsing Jeon dilempar ke samping,  membuat pemuda manis itu tidur terlentang.

"HAHAHAH-KIM! BERHENTI! LEPAS! HAHAHAHAHA-AH-HAHAHA! " Tawa Jeon membahana ketika Kim menggelitik pinggangnya,  membuat Jeon meronta kesana kemari namun tidak bisa melawan.

"Aku akan menggelitikimu sampai kau mau masak seharian untukku! "

"HAHAHAHA-IYAA! IYAA! SUDAH! HAHAHHA! AKU TIDAK KUAT! HAHAHAHA" ada setetes air mata yang mengalir di sudut mata Jeon.

WILD FLOWERWhere stories live. Discover now