Awal : Rumah baru

1K 106 50
                                    

Dulu sekali, samar-samar Baekhyun ingat pernah memiliki keluarga. Mereka, ayah dan ibu yang sangat mencintainya.

Mungkin saat itu usianya enam tahun, ketika nasib buruk menimpa dan merenggut kedua orang tuanya untuk pergi ke surga lebih dulu.

Byun Baekhyun pernah merasakan kehangatan itu, meski hanya sebentar.

Hidup di panti asuhan yang keras, membuatnya mengerti seberapa pentingnya arti sebuah keluarga itu. Dari sana Baekhyun memiliki mimpi, ia ingin sekali merasakan lagi hidup di tengah-tengah keluarga bahagia. 

Baekhyun bercita-cita menjadi ibu yang dapat memberi kebahagiaan untuk anaknya.

Baekhyun juga ingin menjadi seorang istri yang bijak dan menjadi pendamping yang sempurna untuk suaminya.

Semua itu sangat sederhana, Baekhyun tidak pernah meminta sesuatu yang berlebihan. Ia tidak pernah meminta pangeran atau kemewahan yang menyilaukan.

Baekhyun tidak pernah serakah.

Baekhyun juga tidak pernah memaksakan keinginan.

Lantas, atas dosa yang mana?

Kenapa ia mendapat hukuman seperti ini.

Apa salahnya?






  Lose Faith








Mata sipit itu terbuka dengan perlahan. Kesadaran langsung membawa indera perasa Baekhyun pada sakit luar biasa di sekujur tubuhnya.

Baekhyun ingat, Chanyeol telah memperkosa dirinya sebelum pingsan. Hanya satu kata itu yang pantas diucapkan mengingat betapa kasarnya perlakuan sang suami semalam. Dan pria tinggi itu masih di sana, duduk di sofa panjang menatap Baekhyun datar. Sorot mata yang Baekhyun pahami, bahwa suaminya masih marah saat ini.

Menyadari bahwa saat ini Baekhyun sudah bangun, Chanyeol lantas beranjak dan berjalan mendekat. Pria itu sudah berpakaian rapi meski itu hanyalah kaos berlengan panjang dengan celana santai. Ia berpindah duduk di sisi ranjang menatap Baekhyun yang kemudian memalingkan wajahnya.

"Jawab aku. Kau masih ingin kita pisah?" tanya Chanyeol langsung tanpa basa basi.

Sudah tidak ada bentakan, Chanyeol berbicara pelan seperti biasanya. Baekhyun mendengar itu, namun hanya bisa diam sembari tangannya meremas sprei di bawah selimutnya.

Melihat tidak ada jawaban Chanyeol menghela napasnya. "Sekarang dengarkan baik-baik. Aku, sudah cukup tertekan dengan segala aturan mereka, kau sangat tahu kondisiku, Baekhyun-ah… Jadi bagaimana bisa kau meminta perceraian seperti itu, ha?" tanya Chanyeol dengan suaranya yang kembali tegas. Membahas kembali permasalahan yang membuat sang kepala keluarga sangat marah sehingga memberi hukuman seperti ini.

"Kau bahkan berani meninggikan suara padaku." Imbuh Chanyeol yang membuat hati Baekhyun semakin tertumbuk ngilu. Kata berani sungguh menyentak kesadaran, seolah diingatkan mengenai derajatnya yang sebenarnya.

Tapi lelaki cantik itu hanya diam, lidahnya seakan kelu untuk kembali menjawab. Takut jika saja Chanyeol akan menyakitinya lagi.

"Aku tahu, kau marah dan kecewa aku tidak bisa menolak tuntutan keluargaku. Tapi aku tidak memiliki pilihan lain." Chanyeol kembali berbicara, kemudian matanya menatap tajam Baekhyun yang masih bergeming.  "Apa kau pikir aku akan mencintai Luhan? Kau tidak percaya padaku?" tanya Chanyeol dengan suaranya mulai meninggi.

"Jadi apa pikirmu saat ini kau mencintaiku?" balas Baekhyun lirih. Tak mampu lagi menahan untuk tidak bertanya kali ini.

"Tentu saja aku mencintaimu, hanya kau istriku yang sesungguhnya, Baek!!" ujar Chanyeol disertai helaan napas lelah.

Lose Faith ; Chanbaek BLWhere stories live. Discover now