Awal ; dua cincin

2.1K 143 29
                                    

Hujan turun deras, mengguyur seorang pria yang saat ini berlutut di depan seorang lelaki bersama payungnya.

Tak dipedulikan kilatan petir menyambar serta pakaian mahalnya kotor terkena air yang bercampur tanah pedesaan itu, yang dipikirkannya kini hanyalah tangan seseorang yang digenggam ini, tidak akan pernah terlepas lagi.

"Ku mohon, jangan seperti ini. A-aku tidak pantas menerimanya, Tuan muda," ucap seseorang itu dengan suara tersendat. Begitu tak tega melihat pria yang merupakan anak majikannya ini berlutut dan memohon.

"Kau lah yang seharusnya berhenti bersikap seperti ini, Baekhyun!" teriak pria itu menyampur dengan suara hujan.

"Berhentilah merasa tidak pantas, jangan bohongi hatimu lagi. Kau mencintaiku, kan?"

"Tuan muda-"

"Park Chanyeol!" Pria itu menjeritkan namanya sendiri.

"Berhenti memanggilku tuan muda!" ucapnya dengan marah, namun pandangan mata yang basah terpancar sorot permohonan.

"Panggil aku seperti sebelumnya.  Chanyeol, Chanyeolie." Suara itu tercekat.

Byun Baekhyun, lelaki berparas cantik itu mengeratkan payung di tangannya. Membuang wajahnya untuk menyembunyikan air mata yang saat ini telah mengalir deras.

Pria ini–—Chanyeol adalah kekasihnya, tapi semua itu adalah sebelum ia disadarkan akan derajat mereka.

Nyonya Park benar, berani-beraninya Baekhyun bermimpi untuk menjadi pendamping anak tunggal dari pengusaha kaya raya ini. Sementara dirinya hanyalah seorang supir yang diutus untuk selalu menemani kemana pun tuan mudanya pergi. Sampai hubungan yang awalnya hanya sebatas majikan dan supir itu, berubah dekat sehingga menimbulkan perasaan lain pada keduanya.

Byun Baekhyun tentu lekas sadar, bahwa perasaannya hanya akan menjadi sia-sia.

"Apa kau pikir dengan pergi bisa membuatku menyerah? Kau pikir perasaanku ini lelucon?" Park Chanyeol bersuara lagi.

"Tapi hubungan kita memang salah-"

"Apa yang salah!?" jerit Chanyeol. "Apa yang salah dari saling mencintai, Baekhyun?!" melasnya.

"Tentu saja salah!" Baekhyun balas menjerit kan isi hatinya. "Salahku telah berani mencintai orang sepertimu. Aku yang tidak berpendidikan dan miskin ini… tidak pantas."

"Persetan dengan itu semua Baekhyun!"

Park Chanyeol bangkit berdiri. Menarik tangan Baekhyun sehingga tubuh mereka bertabrakan. Sipit itu membelalak, berusaha melepaskan diri. "Lepaskan aku." Baekhyun memelas.

"Kau sungguh akan membunuhku jika terus seperti ini."

Payung di tangan Baekhyun terlepas, Baekhyun kehilangan kekuatannya saat isakan dari pria tinggi itu memenuhi pendengarannya.

"Aku akan mati jika tidak bersamamu, Baekhyun-ah.."

Pertahanan yang ia bangun dengan susah payah runtuh, terasa percuma saat dihatinya pun dipenuhi oleh perasaan cinta untuk tuan mudanya ini.

Park Chanyeol… pria yang kedudukannya begitu tinggi dan menyilaukan. Baekhyun ikut menangis.

"Apa kau bisa hidup tanpaku?"

Tentu tidak!

Aku juga tidak bisa, Chanyeol…

Baekhyun meratapi ketidakberdayaan dirinya.

Lose Faith ; Chanbaek BLNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ