14.

87.3K 3.9K 170
                                    

GESSSS
Ini kan yang kalian tunggu? Ini kan kalian mau? Nihhh😏😏
Etttt tapi, sebelum baca jangan lupa pencet 'vote' di pojok kiri bawah, komen dan juga follow aku.
Udah baik loh aku ini mau double up guys, vote lahh ges ayo ayo ayo, vote vote vote, komen komen komen, follow follow follow.
LOPYU SO MUCH GUYSS
happy reading 🙇🏻‍♀️

***

Tangis orang-orang masih terdengar, di sinilah mereka sekarang. Rumah terakhir semua orang, Kalea menggendong Steven yang terus menangis sembari memanggil kedua orang tuanya. Langit seakan ikut bersedih, hujan sedari pagi terus mengguyur kota. Satu persatu orang meninggalkan tempat itu, dan tersisalah Kalea, Shaka dan Steven yang berada di dalam gendongan Kalea.

Anak itu sedari tadi masih menangis dan tidak ingin meninggalkan tempat itu, hati siapa yang kuat melihat itu? Kalea menenangkan Steven dengan air mata yang terus menetes, Shaka tentu saja tidak bisa menahan tangisannya dan ikut menangis tapi hanya air matanya yang menetes dan ia tidak mengeluarkan suara tangisan seperti kedua nya.

Shaka membiarkan keduanya menangis, cuaca sedang tidak bersahabat. Tidak baik juga berlama lama diluar jika cuacanya seperti ini, ia terus membujuk Steven agar mau pulang kerumah. Dibantu oleh Kalea, akhirnya Steven mau pulang ke rumah.

Mereka bertiga masuk ke mobil, Kalea memangku Steven dan Shaka duduk disampingnya. Mobil sudah melaju dan anak itu sudah berhenti menangis, ia tampak kelelahan setelah terus menangis hingga berjam jam lamanya. Kalea mengelus rambut hitam Steven, anak itu merasa mengantuk akibat elusan di kepalanya. Tak berselang lama akhirnya ia terlelap didalam pelukan Kalea,

Gadis itu ikut mengantuk, Shaka yang menyadari itu langsung memberikan bahunya pada Kalea. Melihat itu Kalea langsung menaruh kepalanya di bahu Shaka, lalu laki laki itu memeluk pinggang Kalea dengan sebelah tangannya. Kalea ikut terlelap, Shaka mengusap sisa air mata di ujung mata cantik gadis itu. Ia mengecup pipi Kalea, Shaka baru teringat apakah gadis ini sudah makan?

Sejak kemarin malam ia lupa mengirimkan makanan kepada gadis ini, dan tadi pagi hingga siangnya ia juga lupa membawakan makanan karena sedang sibuk mengurusi perkejaannya yang menumpuk dan mengurus kepulangan Steven beserta pemakaman aunty dan uncle nya.

Shaka memikirkan Kalea, tapi ia lupa bahwa dirinya belum makan dari kemarin malam. Shaka disibukan oleh masalah yang ada di perusahaannya hingga melupakan perutnya, ia mengambil handphonenya kemudian memesan makanan karena sekarang sudah siang menjelang sore.

***

Mereka sampai setelah 30 menit perjalanan, Shaka menepuk-nepuk pipi Kalea guna membangunkan gadis itu. Tak seperti biasanya saat dibangunkan Kalea akan susah terbangun, sekarang ia mudah untuk dibangunkan sehingga Shaka tak perlu menggendongnya ke kamar. Mereka berdua keluar dari mobil, Shaka turun terlebih dahulu karena dirinya yang duduk paling ujung.

Hujan berangsur-angsur menghilang, berganti dengan cuaca berawan. Sesekali angin bertiup agak kencang. Udara terasa sejuk saat cuaca berawan. Steven tak sengaja terbangun karena merasakan pergerakan dari Kalea, anak itu kembali memeluk Kalea erat dan menaruh kepalanya pada bahu Kalea

"Maaf ya Steve kamu jadi kebangun," ucap kalea, Steven hanya mengangguk menanggapi ucapan Kalea. Steven akan tinggal di rumah Shaka karena ia akan tinggal sendirian jika dirumahnya, Kalea dengan senang hati menawarkan diri untuk menjaga dan merawat Steven. Mereka masuk kedalam rumah mewah tersebut, jika ada orang yang melihat mereka pasti mereka akan mengira jika ketiga orang tersebut adalah keluarga kecil dan kedua orang dewasa itu baru menikah beberapa tahun lalu.

Mereka benar benar tampak seperti keluarga kecil, Kalea dan Shaka sangat serasi jika bersebelahan. Ketika sampai di depan pintu, Shaka langsung membuka pintu yang sudah tidak terkunci lagi. Mereka masuk kedalam dan duduk di sofa,

Young mommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang