2 - Just The Way You Are

826 137 25
                                    

Sakura duduk dengan kaki menyilang sambil tangan kanan menopang dagu. Dia mengamati teman-temannya yang masih asyik bermain di lapangan. Guru Olahraga mereka sudah mengakhiri jam mengajarnya lebih awal dan masih ada lima belas menit menuju pergantian mata pelajaran selanjutnya. Dia tidak menyadari ada salah seorang temannya ikut duduk di samping saking terlalu fokus dengan lamunannya.

“Kau sedang memikirkan apa?”

Sakura tidak kaget. Dia membenarkan posisi duduknya menjadi tegak. “Tidak, aku hanya sedang memperhatikan sekitar.”

“Sekalian melihat mereka yang sedang buka baju?”

Ekspresi Sakura berubah agak jengkel. “Yang benar saja. Memangnya otakku sekotor itu?”

“Kau terlihat banyak diam belakangan ini.”

“Kau sangat memperhatikanku,” kata Sakura menepuk pelan bahu temannya itu. “Kenapa? Aku kelihatan jadi aneh atau menyeramkan, ya?”

Gaara, teman Sakura tersebut mengangguk bukan karena mengiyakan. “Kau jadi lebih pemikir saat sedang serius.”

“Aku tampak lebih tua, begitu?” tanya Sakura spontan menangkup pipinya sendiri.

“Bukan itu maksudku, tepatnya kau jadi lebih dewasa,” jawab Gaara mengoreksi makna dari pertanyaan Sakura barusan.

Sakura akui seperti sedang mengalami lonjakan kedewasaan di umurnya yang mau menginjak tujuh belas tahun. Terutama soal memutuskan, dia berusaha logis untuk segala hal. Bahkan, ucapan sebatas candaan bisa membuatnya langsung tersinggung sekarang.

Jika terpikir mengenai program akselerasi juga, dia baru bisa mengambilnya saat kuliah nanti. Bukan ingin buru-buru menggapai masa depan, apa wajar pola pikirnya sudah bisa sejauh itu atau terkesan agak ekstrem?

“Oi, Sakura! Kau mau ganti baju sekarang atau berpacaran terus dengan Gaara?”

“Jangan bicara sembarangan!” Sakura menepuk bahu Gaara sekali lagi sekalian berpamitan. “Aku duluan, ya.”

“Silakan,” balas Gaara ikut berdiri tempat duduknya.

Setelah berada di ruang ganti, Sakura diam-diam memperhatikan teman-teman perempuannya kembali. Di sudut pandang Sakura, mereka punya ukuran pas dan ada pula sedikit di atas rata-rata untuk umuran siswi seperti mereka. Sedangkan dia? Mungkin masih di bawah standar.

Shizuka makan apa sih bisa sebesar itu? Melon atau semangka?” tanya Sakura dalam hati. Dia mendadak merasa konyol sendiri. Dia menghela napas sembari memandangi dadanya sendiri.

Omong-omong, Sakura sudah kelas dua belas, lho. Masa ukurannya segitu-segitu saja?

🎨

Tidak apa-apa untuk cemberut.
Tapi aku berharap kamu bisa tersenyum, pada akhirnya.
Satu-satunya.
Kamu adalah selebritiku.

( IUCelebrity )

🎶

Sasuke berjalan dengan wajah lempeng meskipun dia sedang jengkel karena salah satu sahabatnya tiba-tiba mengajak bersama seorang teman lainnya pergi ke SMA mereka dulu. Mereka sempat menyapa beberapa guru di angkatan mereka yang masih mengajar sekarang di kantor. Kemudian mereka pergi ke kelas lama mereka dari tingkat sepuluh, hingga dua belas yang akan mereka datangi sebentar lagi.

Belum ada sesuatu yang lebih menarik ditemukan oleh mereka, selain sekolah lama mereka yang tidak mengalami banyak perubahan. Mereka sudah menginjak koridor dekat kelas tingkat terakhir mereka, terdengar cukup ramai dari dalam situ. Sahabatnya mulai mengintip seperti pencuri, mengamati para penghuni kelas yang tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Who Are YouOnde histórias criam vida. Descubra agora