5 - Marry You

746 110 6
                                    

Sasuke baru selesai mandi, bahkan tetesan air dari helaian rambutnya sedikit membasahi lantai. Sembari mengeringkan rambut dengan handuk, dia melangkah keluar kamar menuju dapur. Meskipun lebih letih dari biasanya, dia sudah terbiasa memasak makan malam sendiri. Selain bisa berhemat, juga lebih sehat.

Sejak malam itu, pertama kali memperkenalkan Sakura pada keluarga besarnya. Kesepian cepat merasuk ke diri Sasuke, terutama saat sendirian seperti sekarang. Dia jadi cepat merindukan kebersamaan tersebut, tepatnya waktu bersama Sakura.

Sebelumnya, Sasuke tidak menerima perhatian lebih dari siapa pun selain keluarganya. Setelah menemukan tambatan hati, dia merasa kurang dalam beberapa aspek. Hubungan baru sebatas pacaran, waktu bertemu dan komunikasi masih terbatas, tidak puas dengan kasih sayang yang diberikan maupun didapatnya.

Sasuke berubah menjadi sangat pemikir, baik dalam keadaan diam atau ketika berada di tempat ramai. Dia ingin jadi serakah, mau memiliki kehidupan orang lain yang belum dapat diraihnya. Dia sudah punya harta dan takhta. Tinggal satu lagi, yaitu wanita yang akan melengkapi hidupnya.

Memikirkan hal itu, membuat Sasuke harus tetap berlapang dada. Dia mulai membereskan peralatan makan, kemudian mencuci dan meniriskannya. Senyum sedikit tersungging, teringat saat dia memeluk Sakura yang sedang melakukan hal ini. Kemesraan kecil, tetapi sangat bermakna baginya.

Sehabis kegiatan barusan, Sasuke mulai bersantai langsung di kasurnya. Sekadar memeriksa harga saham, tapi banyak pesan masuk dari grup obrolan alumni kelasnya cukup mengganggu. Rupanya, teman-temannya membagi undangan dan foto prewedding masing-masing. Dimulai dari Shikamaru dan tunangannya di musim gugur ini, berakhir pada pernikahan Naruto dan Hinata di musim semi musim tahun depan.

Bersabarlah sedikit lagi. Hanya menunggu beberapa tahun lagi, kau akan menempuh kehidupan baru seperti mereka,” Sasuke membatin, menyemangati dirinya sendiri.

Sasuke pun melangkah keluar kembali dari kamarnya. Pergi ke balkon, menikmati udara malam yang temperaturnya semakin dingin. Berhubung musim dingin akan segera tiba, langitnya juga tampak lebih temaram dari biasanya. Mungkin hujan turun sebentar lagi, ada kilatan di balik awan tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Sasuke buru-buru masuk sebelum hembusan angin membekukan tulangnya. Dia mematikan beberapa lampu utama, lalu masuk ke kamarnya lagi. Dia mau menghangatkan diri sekalian tidur. Dia tidak begitu menyukai cuaca mendung, nuansa yang diciptakan selalu menambah kadar kegalauannya.

🎐

Karena ini malam yang indah.
Kita sedang mencari sesuatu yang bodoh untuk dilakukan.s
Hei sayang, kupikir aku ingin menikahmu.

( Bruno MarsMarry You )

🎶

Sasuke baru memejamkan netranya beberapa detik, bel apartemennya tiba-tiba berbunyi. Dengan cukup malas, dia beranjak keluar dan langsung membuka pintu. Betapa terkejutnya dia, mendapati Sakura yang kini berada di hadapannya. Ada payung dan paper bag di kedua tangan gadis itu.

“Kenapa kemari?” tanya Sasuke. Bukannya tidak senang, justru dia terheran-heran.

“Orang tuaku sedang pergi ke luar kota, mereka baru pulang besok. Boleh aku menginap di tempatmu malam ini?” Sakura terlihat malu-malu, tapi seperti berharap permintaannya ini dikabulkan.

“Memang boleh?” Sebelah alis Sasuke terangkat, “Kenapa kau tidak menginap di rumah keluargamu?”

“Ada sih. Bibiku tinggal di Shinjuku, tapi dia baru menikah minggu lalu. Jadi, aku tidak mau mengganggunya.” Lagi pula, ini juga sudah cukup malam pergi ke sana.

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang