1 | Dream

5.9K 145 0
                                    


*tok tok tok

"Pangeran Arfa , saya datang untuk mengantarkan anda makanan"

*cklek
pintu pun terbuka

"ah , Pangeran Arsa maaf saya sedang mencari adik anda apakah anda tau Pangeran Arfa ada dimana?"

seorang anak laki-laki berambut merah pekat yang keluar dari kamar tersebut mengepalkan tangannya menandakan bahwa dia merasa kesal

"ck , jika kau tidak bisa membedakan aku dan kakak ku lebih baik kau pergi dari kerajaan ini--!!"

dengan emosi yang meluap luap Arfa pergi meninggalkan pelayan kerajaan tersebut

"mengapa mereka tidak bisa berhenti menyamakan ku dengan kakakku , aku ....aku benci disamakan!!!" ucap Arfa berjalan menuruni tangga sambil menahan tangisan nya

"bukan kah anak itu imut?"

"kyaaa- aku ingin memakannya >< "

"sangat imut!! berapa usianya? ah biar ku tebak 3 tahun ? hahaha"

terdengar suara bising dari arah bawah , Arfa yang mendengarnya pun pergi melihat nya

saat melihat dari tangga , Arfa ditatap oleh seorang anak laki laki pendek berambut biru gelap dan bermata merah

"ah! Arfa , ayo sini sayang" ucap ibu Arfa

Arfa pun berlari menuruni tangga dan langsung memeluk ibunya

"apakah dia anak mu? sungguh manis"

"ibu....siapa dia?" tanya Arfa

"sahabat ibu" jawab ibu sembari tersenyum

"hai anak manis , siapa namamu?"

"Arfa , dan nama tante siapa?"

"nama tante Raika , salam kenal ya" ucapnya dengan senyuman

"oh iya ini Reiki , anak tante"

"h-halo?" ucap Reiki sembari malu malu

"namaku Arfa , salam kenal" ucap Arfa sambil menodongkan tangannya

"n-namaku Rei-! s-salam kenal!!" Reiki pun menjabat tangan Arfa

"ibu akan berbicara dengan tante Raika jadi kalian main diluar ya"

"siap ibu"

"eh euh?" Reiki kebingungan karena Arfa memegang kencang tangannya

Arfa pun berlari ke luar ruangan sambil menarik Reiki , yah tentunya Reiki akan ..."waaaaaa !!!!!" teriak Reiki

mereka pun sampai di sebuah taman yang hanya berisikan rumput hijau dan langit biru

"haaah huuhhh haahhh huhh" Hela nafas Arfa

"s-sakit... "

"ah- maaf apa aku terlalu kencang menarik mu?"

"eum , i-iya...."

"kemari , duduk disini!" ajak Arfa

Reiki pun duduk di samping Arfa sambil memandangi langit biru

"berapa umurmu?"tanya Arfa

"8 tahun" jawab Reiki

"delapan ya ... , kalo aku sepuluh!"

"s-sepuluh !? , a-apakah Rei harus memanggil Arfa dengan sebutan kak?"

"tidak , tidak usah! aku lebih suka di panggil Arfa , lagipula hanya beda 2 tahun"

"um.. baiklah..."

"oiya Reiki , apakah kau punya impian?" tanya Arfa sambil berbinar-binar

"um.., aku belum memutuskan nya...." jawab Reiki

"ouh...." ucap Arfa sedikit kecewa

"kalo Arfa?"

"hum? aku? impian ku?"

"iya..."

"hmmm"

"heum?"

"ah!! impian ku adalah hidup bahagia tanpa harus disamakan dengan kakakku!" ucap Arfa dengan semangat

"disamakan??"

"iya , kau tau? pembantu di istana ku selalu memanggil ku dengan nama Arsa Arsa dan Arsa , padahal namaku Arfa!" Arfa kemudian mengembungkan pipinya

"ouh .. kasian, aku tidak mempunyai kakak ataupun adik jadi aku tidak tau rasanya"

"tidak apa! malah bagus jika tidak merasakannya!"

*Pat Pat
Arfa pun mengelus rambut Reiki , yah ini kedua kalinya seseorang mengelus rambut Reiki (yang pertama itu ya ibunya lah)

"wah....." Reiki pun berbinar-binar

"huh? apakah kau baru pertama kali dielus?" tanya Arfa

"ya!!" jawab Reiki dengan semangat

"baiklah , sudah Rei putuskan!! impian Rei adalah mewujudkan impian Arfaa!!!" ucap Reiki sembari tersenyum

"kurasa itu terlalu berlebihan..."

"tidak! tidak sama sekali!"

"yasudahlah jika itu impian mu , aku juga tidak bisa menghalanginya"

Reiki pun mengangguk kan kepalanya

"Rei...."

"huh?"

"terimakasih"

"iya!!"

"apa kau mempunyai lebih banyak cerita?" -Reiki

"apa kau mempunyai lebih banyak cerita?" -Reiki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
'' OUR DREAM '' [END]Where stories live. Discover now