13 | The Red Princess

695 30 3
                                    

"aku akan baik baik saja, aku pamit dulu bibi." ucap Arfa tersenyum lalu meninggalkan tempat itu

__________________________________

Arfa berjalan di lorong dengan sangat waspada, meski dia tau dia tidak akan di serang karena sudah menyamar

"aku jadi penasaran dengan gadis itu, se cantik apakah dia"

"oh iya, aku tidak tau dimana kamarnya. sebaiknya aku bertanya dengan pelayan"

"permisi pak, apakah anda tau dimana kamar Tuan Putri Fanella?"

"huh? kau tidak tau? apakah kau anak baru nak? aku juga tidak pernah melihat mu sebelumnya"

"uh... iya , saya anak baru"

"pantas saja. dari sini kau lurus saja lalu belok ke kanan, maka kau akan menemukan ruangannya"

"baiklah , terimakasih, pak"

"apakah ini ruangannya?" ucap Arfa sedikit ragu

"huft , jangan menjadi penakut Arfa!
kau harus membukanya" ucap Arfa memberanikan diri




*cklek

pintu pun terbuka.
terlihat lah sosok wanita bersurai rambut merah yang cantik.

"eh?" ucap gadis itu

gadis itu sangat menawan. bahkan Arfa saja sampai mematung memandang nya

"a-anu" gaguk Arfa

suasana menjadi hening
mereka masih diam bertatap tatapan


oh iya, ternyata Arfa salah memasuki ruangan

sekarang yang dia masuki adalah






Kamar Mandi.


"AAAAHHHHH" teriak mereka berdua bersamaan

"APA YANG SEDANG KAU LIHAATTT!!!!" ucap gadis itu sembari melempar barang barang yang ada di sekitar nya

"M-MAAFKAN SAYA T-TUAN PUTRI, S-SAYA TIDAK TAU JIKA INI KAMAR MANDI, P-PERMISI!!!!!" ucap Arfa yang wajah nya memerah

*brak

karena panik, Arfa pun langsung menutup pintu nya dengan keras

*dag dig dug

"haah haaah, sialan! bagaimana bisa aku melakukan hal yang memalukan itu!" ucap Arfa

beberapa detik kemudian pintu kamar mandi pun terbuka

*cklek

"AH!" sentak Arfa terkejut hingga terjatuh

"ngh , sakit sekali" lenguh Arfa

"umm, permisi?"

"ah ya- AAAAHHH"

Arfa pun dengan cepat menutup matanya karena Gadis Bangsawan itu tiba tiba muncul hanya dengan handuk nya

"eh, maaf!!"

"T-TIDAK MASALAH,T-TAPI SETIDAKNYA JANGAN KELUAR HANYA DENGAN HANDUK SAJA!!"

"maaff maaff, aku hanya ingin melihat kondisi mu saja. aku takut kau terluka karena terkena barang yang ku lempar tadi" ucap gadis itu

'sialan...' batin Arfa

"tuan putri.. sebaiknya anda kembali ke dalam.." ucap Arfa dengan lembut

"ah anu... sebelum itu kau bisa
membuka mata mu"

"BAGAIMANA BISA AKU MEMBUKA MATA KU DAN MELIHAT SEORANG GADIS TELANJANGG"

"t-tapi aku tidak telanjang??"

"ahh sudahlahh, lebih baik kau kembali saja" ucap Arfa mendorong gadis itu dengan mata tertutup

"t-tapi!!"

*brak

"huftt, gadis itu sangat polos. untung saja aku bukan Reiki jadi aku tidak akan menerkam nya" ujar Arfa

kemudian ada seorang pelayan wanita yang lewat depan kamar tersebut. pelayan itu pun kaget karena melihat Arfa yang berada di depan pintu kamar mandi, apalagi kamar mandi sang putri

"pelayan pria!?? bagaimana bisa ada pelayan pria di depan kamar mandi nona!!! ini tidak bisa di biarkan"

"HEI KAU!!"

"hah?"

"KAU ADALAH PELAYAN PRIA, BAGAIMANA KAU BISA BERADA DIDISINI????? APAKAH KAU INGIN AKU LAPORKAN????"

"a-ah, maaf maaf saya adalah anak baru jadi saya tidak tau jika ini kamar mandi Tuan Putri. terlebih lagi saya di suruh pelayan yang lain untuk kekamar Tuan Putri"

"siapa yang menyuruh mu nak, hadehh keterlaluan sekali"

"sekali lagi saya minta maaf , izinkan saya untuk pergi"

"baiklah , silahkan pergi"

"terimakasih atas bantuannya, saya pamit"

Arfa pun berlari meninggalkan tempat tersebut dan kembali ke ruang pelayan, tempat dimana dia berpisah dengan Bibi Yelan












"BIBIIII TOLONG AKUUU, AKU SANGAT MALUUUUU"










yowww hallow para readers ku yang masih setia menunggu 🤤
maaf ya update cuma dikit (padahal setiap hari juga gini) wkwkwkwkwk

chapter 14 bentar lagi bakal up loh!!
(tapi gatau juga si)
jadi kalian tunggu aja oke?? 😋😋😋👍👍👍

sekian terimakasih dan jangan lupa di vote 💐💐💐

'' OUR DREAM '' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang