Extra Chapter 1

287 48 17
                                    

"Jaehyun... apa kau mempermainkanku ? ini bukan baju yang aku minta"

"Jungwoo, Aku sudah mengatakannya tadi, baju yang ada di daftar tulisanmu itu semuanya habis disewa. aku juga sudah cari ke tempat lain, semuanya tak ada"

"Tapi bukan yang seperti ini juga Jaehyun"

"baiklah, aku akan cari lagi setelah makan malam"

Begitulah Jungwoo mengawali percakapan sore ini denganku.

Besok kami harus menghadiri perayaan Halloween di sekolah. Dia minta dicarikan kostum jubah hitam dengan sayap bulu di tempat penyewaan. Bad devil ? apalah itu permintaannya. Aku tahu dia akan memilih kostum itu seperti tahun-tahun sebelumnya, jadi aku menipunya. menyewakannya gaun berwarna cokelat muda berpadu merah ini. sejak tahun lalu, aku ingin sekali melihatnya mengenakan gaun panjang yang memerlihatkan lekukan tubuh. dia pasti sangat cantik dan cocok.

Tapi selalu gagal. Ia terlalu sulit untuk dibohongi.

"hah... baiklah. aku akan ikut kali ini- Jaehyun, kakimu kenapa ?"

mana bisa dia ikut ? kalau dia ikut, ini akan gagal. Aku harus bersandiwara lebih jauh lagi.

"bukan apa-apa, sepertinya kram karena-

"kau bersepeda sejauh apa ?!"

"penyewaan kostum di desa kita hanya satu. aku harus ke desa sebelah untuk mencari tempat yang lain"

"kau bersepeda sampai mana ?"

"Landee"

"kau gila ?!"

memang benar sih, aku mencari gaun sampai desa Landee. tapi untuk bagian cerita kakiku kram... maafkan aku Jungwoo. Aku akan mengakui semuanya setelah pesta halloween selesai.

"aku tahu kau itu punya banyak otot. tapi kalau bersepeda sampai sejauh itu, kau juga yang akan kelelahan ! biar aku ambilkan air hangat"

Jarak ke Desa Landee memang jauh. Aku harus melewati 3 hutan; Wodden Alley, Wodden Adley, dan Alice Amorie. Tentu saja jaraknya tak pendek. Tapi aku punya fisik yang kuat kata orang-orang. Itu bukan apa-apa bagiku.

tunggu, apa aku terdengar sombong sekarang ?

"ugh... rasanya enak sekali"

aku menuntaskan rasa legaku saat otot-otot kaki bekas mengayuh sepeda ini terendam air hangat dengan helaan. "bisakah kau memijatnya juga, Woo" aku menyeringai iseng. Tak kusangka dia menanggapinya dengan mudah. Jungwoo mengangkat kaki kiriku tanpa mengalihkan pandangannya, kemudian menumpu dengan pahanya, mulai memijat pelan.

"kau tahu" dia menoleh keatas saat aku buka suara lagi, "kau bisa memakai kostum yang kucarikan jika memang merasa bersalah. Jadi kita tak perlu susah payah lagi mencari tempat penyewaan"

[]

"ugh... ini memalukan Jaehyun. Semua orang menatapku"

Aku tersenyum puas (tentu saja bukan puas mengejek. lebih ke... puas karena dia terlihat sangat cantik ?) saat sadar semua siswa menatapnya dengan kagum. Jungwoo tak banyak merias wajahnya. Hanya menggunakan polesan merah di bibir dan rambut sambungan sepanjang pinggang sudah bisa merubahnya jadi sosok Puteri dari suatu kerajaan.

"Jungwoo ? wah, kau kemasukan apa malam ini ? kau terlihat sangat cantik" Yuta yang tak sengaja lewat depan kami berhenti, menyempatkan diri untuk melontarkan pujian untuk bintang malam ini.

"Kenapa tak tanya pangeran tampan disebelahku ini ?" Ia menjawab sinis, "aku mau ambil tiket absen dulu"

Jungwoo pergi menghindar.

HISTORIÁWhere stories live. Discover now