Chapter 17 ( The Wedding -End- )

3.7K 89 13
                                    

Vania Pov

Tak terasa 2 Bulan cepat berlalu.

Aku bahkan tak menyangka akan berjodoh dengan dia.

Ya,dia si cowok cuek,dingin,arogant saat pertama bertemu.

Dia cowok baik tapi keras kepala.

Ya,dia si pacar dan cinta pertama ku.

Dia pemilik ciuman pertama ku.

Pemilik hati pertama ku.

Dan aku harap dia juga yang terakhir.

Aku masih ingat kata-kata pedas nya saat kami berjumpa lagi.

Mengenang itu bahkan membuat ku sedih sekaligus haru.

Dan jangan kalian pikir selama 2 Bulan ini hubungan kami baik-baik saja.

Setelah acara di mobil itu.

Besoknya kami memberitahukan pada keluarga besar kami.

Dan kalian tahu mereka tidak semua senang.

Aku masih ingat amukan Revan saat itu.

Dai mengatakan.....

Bahwa aku tak pernah adil,kami tak pernah adil.

Bahwa aku tak pernah memandangnya yang bahkan selalu ada untuk ku.

Yang tak pernah membuat ku menangis.

Selalu membuat ku tertawa.

Tapi,ketahuilah Revan.

Kalau aku bisa jatuh cinta pada mu.

Aku pasti akan melakukannya.

Tapi mau bilang apa??

Hati ini hanya berdegup untuk dia.

Tok...
Tok...

"Duh pengantin kok melamun" goda Tania.

Aku hanya tersenyum nyengir.

"Tania...." panggil ku

"Ia kak??"

"Kamu suka....Revan??" Tanya ku hati-hati.

Dan benar saja dia langsung di dengan muka memerah.

"Ga...gak ko..kok" jawab nya gugup

"Masa sih??" Goda ku

Dia menghela nafas sedetik kemudian mengangguk lesu.

"Berjuang ya..." kata ku

Dia hanya tersenyum kecut.

"Percuma..." lirih sambil menunduk.

"Kenapa??" Tanya ku dan menyuruhnya mendekat.

Dia duduk bersimpuh sambil meletakan tangannya di paha ku dan menunduk.

"Tania..." panggil ku lembut.

Dia hanya diam menunduk.

"Hiks...kak...Hiks" isaknya tiba-tiba.

Ku angkat bahunya dan menariknya ke pelukan ku.

"Why??" Tanya ku lirih sambil mengusap punggungnya.

"Dia masih cinta sama kakak" lirihnya.

"Shh....Tania percaya sama kakak deh. Kalau kamu berusaha pasti dia bakal melihat kamu kok dan malah jatuh cinta sama kamu" hibur ku.

"Tap..Tapi dia bilang aku...Hiks ga...Hiks pantas" lirihnya

"Siapa bilang?" Kata ku setelah melepas pelukan nya dan menghapus airmata nya.

ANGEL (Marcella Vania Atmajaya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang