19. Kebocoran

155 22 8
                                    

Yuda duduk ditepian lapangan ditemani empat botol, satu di tangannya dan tiga lainnya berjejer disampingnya. Matanya fokus menonton tiga orang temannya yang tengah berebut bola basket didepan sana. Teriakan Yuda yang keasikan mengejar arah bola meski selalu dihadangi oleh Raden dan Prince menjadi hiburan untuk Theo. Sesekali Theo terkekeh kecil saat Yuda selalu ternistakan oleh gerakan tipu-tipu dari dua teman lainnya.

Mereka menemani Raden yang rindu olahraga ini, semenjak pertandingan terakhir nya Raden baru kembali memegang bola basket lagi. Prince tadinya dilarang keras supaya tidak ikut karena perban dikepalanya dan cidera lainnya belum sepenuhnya pulih, bukan Prince namanya jika tidak ngeyel. Yuda hanya ikut-ikutan saja, dia mana ada skill basket. Skillnya kan julid, ups.

Kaitlyn datang, ikut duduk disamping Theo. Dia baru selesai kelas tambahan. Gadis itu membuka tasnya dan mengambil bungkus snack yang tadi belum dia habiskan.

"Mau?" Tawar Kaitlyn pada Theo.

Theo menggeleng, dia menatap lamat adiknya itu yang kini sudah fokus menatap apa yang tadi menjadi titik fokusnya. Tangannya terangkat untuk menepuk-nepuk kecil kepala adiknya. Membuat Kaitlyn mau tak mau menoleh dengan pipi yang sedikit menggembung.

Kaitlyn mengangkat satu alisnya, bertanya ada apakah gerangan yang membuat Theo melakukan tindakan tersebut. Theo hanya menggeleng pelan lalu menurunkan tangannya dari atas kepala Kaitlyn. Keduanya kembali menoleh kedepan sana, dimana ternyata tiga pemuda itu menyudahi kegiatan mereka.

"Cepet banget, baru aja duduk" tanya Kaitlyn.

"Ya karna lu udah dateng makanya kita udahan" jawab Yuda, kemudian mengambil botol minumnya.

"Kalian nungguin aku?" Tanya Kaitlyn pura-pura tersentuh.

"Udah yuk balik" ajak Prince.

"Buset berasa jadi Princes nih" kata Kaitlyn ngasal.

"Iya Princes nya mas Prince" kata Prince juga ngasal.

Tidak tahu jika efeknya berbeda untuk Kaitlyn yang kini sudah memerah bak kepiting rebus. Takut yang lainnya sadar, Kaitlyn berjalan mendahului mereka terlebih dahulu.

"Kaitlyn duluan ya"

"Lah kok ditinggal" Raden.

Meski begitu, Theo merasakan ada sesuatu. Ada yang aneh dari diri Kaitlyn. Akan dia cari tahu nanti.









Raden duduk di tepian kasur, setelah pulang mengantar Prince dan Yuda tumbenan sekali dia terasa lelah. Atau mungkin ini efek dari bermain basket tadi, dimana dia sudah lama tidak memainkan bola memantul itu.

Niatnya hanya sekedar scroll Snapgram saja, tapi tak sengaja tangannya terhenti kala melihat postingan akun dengan username @Nice_Den. Raden tahu pemilik akun itu. Dia gadis istimewa nya Theo, dan juga gadis yang tak sengaja terkena lemparan bolanya saat dia mencoba main sendiri.

Tapi bukan gadis itu yang jadi pusat pandangan Raden, melainkan gadis disampingnya yang tersenyum lebar menatap kearah kamera juga.

Tak disangka Raden ikut memancarkan senyumannya. Sudah lama dia tidak melihat gadis itu tersenyum lebar. Akhirnya senyuman itu muncul lagi dalam pandangan Raden meskipun hanya lewat postingan orang.

"With my new bestfriend?" Raden mengernyit, caption postingan Denise sedikit terasa aneh untuknya.

"Karin sama Denise bestian? Wow sejak kapan?" Tanya Raden pada dirinya sendiri.

"Tanya kali ya ke Theo"

Buru-buru Raden mengetikkan nama Theo, namun niatnya dia urungkan.

"Tapi nanti heboh sendiri anaknya, gak gak gak, tanya Yuda aja kali"

Circle LifeМесто, где живут истории. Откройте их для себя