7. Berantem

199 27 0
                                    

Tidak ada yang bisa menerka apa yang akan terjadi di masa depan. Begitupun Karin, awalnya dua pikir mungkin bukan hari ini dia akan kembali berhadapan dengan seogok manusia tampan itu. Tapi karena paksaan dari si hidung prosotan yang tak ada henti-hentinya membuat Karin risih akhirnya dia menerima ajakan pemuda itu untuk berbincang berdua saja, tentunya jauh dari lingkungan sekolah.

Raden membawa gadis itu ke taman kota, sore-sore begini enaknya untuk kencan menikmati indahnya suasana dimana matahari hampir terbenam. Harusnya Raden bertemu dengan Karin sore itu, namun sangat disayangkan bahwa ternyata ekstra Cheer harus pulang lebih awal. Berakhirlah Raden kembali ke ruang musik dan berlatih ulang bersama dengan anak band lain.

Dari pagi hingga tadi siang, tak seperti biasanya Raden selalu membuntuti Karin. Seolah tidak pernah ada apa-apa diantara mereka berdua. Berkat usaha Raden dan bujukan dari Yuda akhirnya Karin memutuskan untuk menerima ajakan Raden sore ini.

"Gimana? Lo mau kan?" Raden.

Karin diam, masih duduk dengan menatap kedepan sana. Menimang kembali apa yang dia pikirkan, haruskah dia sampaikan saat ini, atau harus tertunda lagi. Sangat sulit rasanya melupakan saat itu, saat dimana hatinya sakit karena orang yang dia cintai meninggalkan dirinya ditengah hujan deras hanya karena terjadi sesuatu dengan orang baru. Siapa yang tidak sakit hati si, namun hati Karin tidak bisa berbohong jika dia masih mengharapkan pemuda itu kembali kepadanya.

"Gue ga bisa, gue nggak maksa anak band buat bawain tuh lagu, nggak dinyanyiin juga ga papa masih banyak yang mau request"

Akhirnya ego Karin kembali mengambil alih dirinya. Berdua bersama Raden nyatanya malah membuat dirinya kembali mengingat luka lama. Lalu bagaimana bisa dia menyampaikan keinginan hatinya itu.

Raden menghembuskan nafasnya kasar, dia tahu bahwa gadis disampingnya itu tidak akan langsung menyetujui ajakannya untuk jadi Vocalist dadakan. Ya, Karin. Dia orang yang dituju Raden untuk jadi Vocalist menyanyikan lagu My old story by IU, gadis itu juga yang sudah merequest lagu itu menggunakan akun keduanya.

"Apa yang harus gue lakuin biar lo mau?"

"Ga ada, karena gue nggak bakal berubah"

"Bener, lo nggak berubah masih sama kaya dulu keras"

Karin tersenyum simpul, ucapan Raden tidak salah. Memang dia keras lebih tepatnya egois, seseorang harus egois kan jika ingin dirinya selalu bahagia. Tapi Karin merasa kalau keegoisan itu tak menghasilkan kebahagiaan, bahkan jika dirinya tidak egois pun dia juga akan kecewa. Lalu apa yang harus dilakukan oleh gadis itu? Rasanya semua serba salah.

"Gue pulang, gue udah pesen taksi kok lo nggak perlu nganter"

Karin pergi meninggalkan Raden begitu saja, Raden sadar ucapannya adalah hal yang begitu sensitif jika di ulas kembali. Menyesal pun tak guna, nasi sudah jadi bubur. Karin sudah pergi menaiki taksi, meninggalkan Raden sendiri menyaksikan matahari yang benar-benar meredupkan cahayanya sore itu.

Ditengah derasnya Hujan sepasang kekasih itu tengah berjalan bersama dengan jaket almamater SMA milik laki-laki itu yang diselampirkan untuk menutupi kedua kepala keduanya. Senyum bahagia tercetak jelas di wajah keduanya. Mereka baru saja pulang setelah ada jadwal tambahan dari si laki-laki. Si perempuan menemani, menunggunya di lobi sekolah, dia tidak ada jadwal tambahan tapi seharusnya malam ini mereka pergi berkencan. Tak apa harus sedikit kemalaman karena pelajaran sekolah. Tapi sayangnya seolah tidak direstui untuk bepergian malam itu, hujan malah turun. Sebenarnya sedih sekali hati gadis itu, date mereka jadi gagal total.

Menunggu angkutan umum tiba, keduanya saling menggenggam, senyum pun tak luntur. Tidak biasanya keduanya pulang menggunakan kendaraan umum, namun kembali lagi ke rencana awal yang akan menghabiskan waktu bersama tadi membuat sang gadis menyuruh supir yang biasanya menjemput untuk tidak menjemput. Jika yang laki-laki dia biasa pulang bersama temannya namun dia sudah ditinggalkan karena dia juga ada jadwal date bersama gadisnya itu.

Circle LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang