15. Denise!!!

151 20 0
                                    

Karin duduk dikursi tunggu yang disediakan di cafetaria tempat dirinya berada. Dia tidak sendiri, tadi si janjinya dia akan pergi bersama dengan Yuda, tapi sayang pria itu malah mengoper tugasnya kepada sahabat karibnya siapalagi kalau bukan Theo. Sangat tidak mungkin si dia yang menemani Karin. Tidak mungkin juga Prince yang menemani dirinya disini, karena memang sengaja Karin tidak mau mengajak Prince. Bakal ribet nanti pasti.

Seharusnya Theo mengantar Kaitlyn pulang, tapi permintaan dadakan dari Yuda soal Karin membuatnya mau tak mau harus menemani. Sebenarnya Karin bisa si pergi sendiri, hanya saja dia malas ditanya-tanya oleh supir pribadinya nanti. Soal Kaitlyn dia pulang diantar oleh Prince jadi Theo sedikit santai, kalau yang mengantar Yuda pasti Theo sekarang sudah bolak balik cek ponselnya.

Mereka berdua duduk berdampingan di cafetaria sesuai janji yang sudah Karin buat secara dadakan tadi pagi.

"Kok lama si rin?" Tanya Theo kemudian menyeruput es mega mendungnya.

"Bentar, ada meeting kali"

Setelah menunggu lebih lama lagi, akhirnya yang dinantipun tiba. Seseorang itu datang dengan buru-buru menuju kearah dimana Karin dan Theo berada.

"Maaf ya buat kalian nunggu lama" sapa seseorang itu setelah tiba di sana.

"Gapapa Tante, silahkan duduk tante" Karin.

"Hai Theo lama ga ketemu ya, apa kabar?"

"Baik tante, tante Gimana kabarnya?" Theo.

"Seperti yang kalian liat, kosong, selain menyibukkan diri sama kerjaan udah nggak adalagi yang bisa di lakuin, kalian tau sendiri kan Leana aja udah ga disini, tante jadi sadar betapa jahatnya tante yang jarang ngasih waktu buat dia, bener ya jarak menyadarkan semuanya" ucap Tante itu dengan nadanya yang sedih.

"Maaf ya Tante, malah bikin Tante Sarah jadi sedih begini" Karin.

Dia Sarah, ibu dari Leana. Gadis yang sudah pergi jauh meninggalkan banyak cinta disini.

"Jadi?"

"Begini tante, Karin kesini karena Karin mau minta nomor baru Leana" jawab Karin to the point.

"Udah tante duga kamu bakal menghubungi tante buat nanyain ini" Tante Sarah terkekeh kecil.

"Begini sayang, maaf ya bukannya tante nggak mau ngasih, tapi Leana ngelarang tante buat ngasih nomernya kesiapapun dan Tante udah janji sama dia" lanjut Tante Sarah.

Karin dan Theo saling pandang sebentar.

"Maaf ya, nanti tante bakal bujuk Leana supaya boleh ngasih nomernya ke kamu"

"Emm kalo boleh tau, Prince kemana ya? Tante ga liat dari pas Leana berangkat" Tante Sarah.

"Kalo diceritain bakal panjang tante" Theo.

"Tolong bujukin Leana ya tante, Karin pengen banget ngomelin anak tante itu" mohon Karin.

"Iya sayang, tante bakal bujuk dia sampe berhasil kok yah"


Kaitlyn turun dari motor yang baru pertama kali dia naiki itu. Pengendara nya masih sama, hanya motornya yang ganti. Dia merapihkan sedikit rambutnya yang terkena angin karena tidak memakai helm. Tadi pagi dia membawa benda itu, tapi tiba-tiba Theo pinjam untuk dipakai Karin.

"Makasih Mas" Kaitlyn.

Kaitlyn memutar badannya, melangkah meninggalkan Prince yang belum mengeluarkan sepatah kata apapun. Menatap heran kearah Kaitlyn. Rasanya ada yang aneh dengan gadis itu.

"Dek! Kalo ada yang ngeganggu kamu bilang ke mas Prince ya kalo kamu ga berani bilang sama Theo" kata Prince sedikit berteriak.

Kaitlyn berhenti, terlihat dari belakang sana jika gadis itu menghembuskan nafasnya kasar. Prince jadi lebih bingung ada apa dengan adik sahabatnya itu.

Circle LifeWhere stories live. Discover now