WWT - 17

8 1 2
                                    

19.00 PM

Miguel, seorang dokter yang baru saja lulus beberapa bulan yang lalu. Dia mendapatkan pekerjaan yang di kota yang pernah memberikannya cinta dan juga kesedihan pada waktu yang sama.

Harin, sosok gadis yang ia rasa ingin selalu melindunginya. Dia membuat ceritanya sedikit lebih berwarna walau terkadang warna biru yang selalu dia berikan.

Pria itu berdiri di depan jendela rumah sakit, pemandangan kota terlihat jelas dari atas sini.

Tok... Tok...

"permisi pak, pasien kita malam ini..." salah satu perawat masuk dan memberikan data milik pasien yang baru saja datang malam ini.

Seorang pria masuk ke dalam setelah beberapa saat si perawat masuk. Tatapan Miguel dan tatapannya bertemu "Jergan?"

Pria bernama Jergan itu tampak sangat terkejut, dia melangkah mendekati Miguel lalu tersenyum tipis "hai Miguel... apa kabar?"

"mba bisa tolong keluar sebentar...?" merasakan jika suasana di sekitarnya sedang tak mengenakan, si perawat buru buru keluar dari ruangan.

"gue kira lu udah mati, bisa bisanya lu dateng dan masih bisa senyum begitu."

Bugh!

Satu tinjuan mendarat di pipi Jergan, tak sampai di sana Miguel mencengkam erat kerah baju Jergan dan menatap wajah pria itu dengan tatapan berapi api.

"orang brengsek kaya lu ga pantas hidup anj*ng."

"untuk yang kedua kalinya, lu mukulin gue tanpa alasan yang jelas, sekarang apa lagi hah???" tanyanya masih dengan suara yang tenang walau sebenarnya Jergan agak shok karena Miguel memukulnya tiba tiba.

"apa masih soal Harin?? Ouhh iya gimana dia sekarang kabarnya?? Setau gue kalian putus kan gara gara ortu lu cerai dan lu harus pergi ke luar kota. Gue ikut seneng karena lu jadi sukses sekarang." lanjutnya berusaha untuk mengalihkan topik.

"ga usah sebut nama Harin, lu itu cuma bencana buat dia bajingann."

Jergan tertawa sarkas ketika mendengar apa yang Miguel katakan "hahaha, gue yakin jangan bilang lu masih marah karena Harin masih sayang sama gue di bandingkan lu yang selalu ada di sisinya. Ayolah El kita semua udah dewasa di sini, itu semua cuma masa lalu, kenapa ga coba buat berdamai? Bukannya terlalu kekanak kanakan kalau bicara soal itu?"

Miguel semakin erat mencengkam kerah baju Jergan, matanya membulat sempurna dengan urat leher yang mulai terlihat timbul "ada masa lalu yang emang harus di lupakan tapi masa lalu yang lu kasih ke Harin itu— ga mudah buat di lupain lu hampir ngerusak kehidupannya!"

"apaaa?? Cuma gara gara gue tinggalin dia pas lagi sayang sayangnya?? Iyaa gitu?? Anak SMP juga bisa aja kali, ngalamin hal begitu."

Emosi Miguel sudah tak tertahan lagi, dia geram karena Jergan dengan mudahnya mengatakan itu semua, apalagi pria itu tak sadar dengan apa yang sudah di lakukannya "orang bodoh emang ga pernah sadar sama kesalahannya. Harin hamil anak lu bangsat!"

Jergan ganti mencengkram kerah baju Miguel, kali ini emosi nya tak tertahan "maksud lo apa?! Kalau ngomong tolong yang masuk akal sedikit Miguel, gue udah tahan emosi gue dari tadi dan bisa bisanya lo ngomong sembarangan???"

"lu harusnya bersyukur, Harin ngelindungin lo jadi sampai saat ini lo masih bisa nafas!" desak Miguel.

Tragedi yang sangat buruk terjadi pada Harin saat dia masih SMA, hal yang tak ia sangka ternyata terjadi pada dirinya. Harin berfikir bahwa pasti rasanya mudah menjaga diri tapi ternyata salah.

Semuanya berawal dari siang itu, ketika bel istirahat berbunyi. Suasana istirahat berubah ketika si ketua kelas datang membawa hasil ujian fisika.

Mimik wajah Harin berubah menjadi sendu ketika dia melihat bahwa nilai yang di dapatkannya berada di bawah KKM. Sampai di rumah habislah dia oleh sang papa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

when we're together | Doyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang