WWT - 15

6 2 0
                                    

"maa liat Harin gaa?" tanya Dion kepada Sona.

"loh engga, mama kira tadi kamu sama dia. Kemana tuh?? Coba cari."

Dion yang panik langsung istrinya mencari ke seluruh gedung namun di lantai bawah tak terlihat ada wujud Harin, entah kemana perginya dia.

Mata Dion melihat sebuah tangga di ujung sana "apa di atas ya?"  walau terlihat ragu akhirnya Dion memutuskan untuk mengecek ke atas.

"sekarang... aku udah jadi dokter, papa kamu pasti ga akan ngerasa malu lagi kalau punya menantu kaya aku kan?" dari bawah sana Dion mendengar dan melihat Harin yang sedang berbicara dengan sesosok pria tinggi. Topik yang mereka bicarakan cukup membuat Dion penasaran sekaligus heran.

"Harin kamu tau kan... I'm always love you forever."

Harin tampak melepaskan tautan tangan mereka "I know and I'm always loving you too, tapi maaf aku— udah punya suami."

Rasanya hati Miguel seperti teriris iris, selama sebulan ini dia mencari keberadaan Harin di kota ini. Dan saat dia sudah menemukannya ternyata wanita itu sudah menjadi milik orang lain.

"kamu udah nikah?? Serius?? Ahaha gapapa kok, maaf karena udah ngomong kaya tadi anggap aja aku ga ngomong. Btw gimana kehidupan pernikahan kamu? Dan kabar kamu sendiri gimana??" sebisa mungkin Miguel berusaha mengalihkan topik.

"aku baik tapi di saat waktu kamu pergi, aku benar benar ga baik Miguel. Tapi kayanya sekarang aku udah lebih baik lagi dari tahun tahun sebelumnya cause I found my happiness now." Harin bercerita.

"syukur aku ikut bahagia dengarnya, semoga selalu seperti ini yaa Rin." Miguel kembali menarik Harin ke dalam pelukannya.

"agak sedih dengarnya, aku harap aku bisa jadi alasan biar kamu bisa senyum lagi."

Bugh!

Harin tersentak ketika melihat Dion yang tiba tiba saja menarik Miguel kemudian memukul ya "Migu!!!"

Miguel tersungkur di bawah sana dengan Dion yang mencengkam kerah kemejanya dengan erat. Tatapannya terlihat begitu berapi api "apa hukumnya meluk perempuan yang udah bersuami?" desaknya.

Walau Dion sudah terlihat sangat marah tetapi Miguel tampak tetap tenang, sebenarnya dia masih shok karena tiba tiba seseorang memukul wajahnya. Siapa yang berani melakukan hal ini?

"Dion lepas!" Harin berusaha menarik Dion agar menjauh dari Miguel walau agak kesulitan namun akhirnya Harin berhasil memisahkan kedua pria itu.

"Harin." panggil Dion dengan tatapan seolah olah minta di jelaskan, apa maksudnya semua ini.

"bukan salah dia, itu semua salah—"

"gue kecewa sama lu." Dion segera pergi setelah mengatakan itu. Lebih baik pergi dari pada harus berdebat lagi dengan Harin.

Dion pulang ke rumah tanpa sepengetahuan siapapun "I know and I'm always loving you too." kini kata kata itu seakan menjadi sebuah lagu dalam pikiran Dion.

"gue tau, cinta emang ga pernah berakhir dengan manis." monolognya sendiri. Dua hal yang membuat ia kecewa dari Harin, yang pertama pertemuannya dengan seorang pria dan anak kecil bahkan hingga saat ini Harin belum menjelaskan siapa dia? Dan yang kedua adalah ini, adegan saling peluk memeluk.

19.00 PM

Harin baru bisa pulang pada pukul tujuh tadi dia di paksa agar tetap di sana dan menemani Sona menyambut tamu.

Mobil Dion terparkir di garasi, lampu rumah tak menyala karena tadi bi Riri memutuskan untuk pulang lebih awal ketika tau kedua majikannya akan pergi sampai malam hari.

when we're together | Doyoung Where stories live. Discover now