WWT - 10

6 3 5
                                    

Sinar matahari masuk melewati ventilasi kamar Harin, kedua pasutri itu masih tertidur pulas, mungkin karena kelelahan.

Cahaya itu menyinari wajah Harin, membuat wanita itu terbangun. Dia membuka mata dan mendapatkan Dion yang masih tertidur tepat di hadapannya.

Bibir Harin menyungging ke atas saat menatap wajah suaminya, bahkan saat tertidur Dion tetap erlihat tampan.

Perlahan tangannya mengusap pipi Dion dengan lembut namun tiba tiba Dion meraih tangan itu dan meletakkan tangan Harin di pinggangnya.

Otomatis tubuh Harin sedikit tertarik ke arahnya. Saat merasakan Harin sudah berada di dekatnya, Dion ganti memeluk pinggang Harin.

"ehm Dion."

"hm?"

"k—kita harus pergi kan hari ini?"

"dua puluh menit lagi yaa, saya masih ngantuk."

"oke."

Sepuluh menit berlalu, telepon genggam yang berada di atas nakas berbunyi cukup keras hingga membuat keduanya terbangun.

"iyaa mama aku turun." jawabnya setelah menerima panggilan itu.

"Dion kita harus buru buru, kata mama jalanan nanti di tutup jadi harus cepat."

Dion mengusap ngusap matanya dan merubah posisinya menjadi duduk. Pria itu masih mengumpulkan nyawanya.

"aku mandi duluan ya." pamit Harin lalu wanita itu mengambil handuk dan juga baju dress berwarna biru yang sudah di siapkan sejak semalam.

"jangan lama yaa Harin."

"okee!"

Harin sedikit berlari masuk ke dalam kamar mandi, baru setelah Harin masuk Dion menyiapkan baju dan juga handuknya.

Lima belas menit berlalu, Harin belum keluar dari kamar mandi. Dan telepon itu kembali berbunyi, mama sedang bertanya apakah mereka sudah bersiap atau belum? 20 menit lagi mereka akan berangkat.

Seorang asisten rumah tangga datang mengantarkan sarapan untuk mereka, Dion memutuskan untuk makan terlebih dahulu sembari menunggu Harin.

Namun setelah Dion selesai makan, Harin belum juga keluar dari kamar mandi. Jadinya pria itu memutuskan untuk mengetuk pintu.

Tok... Tok...

"Harin kamu masih lama? Tadi mama kamu telepon lagi."

Ceklek...

Harin membuka pintu kamar mandi dan menyuruh Dion untuk masuk, wanita itu kini tengah menyikat giginya dan hanya menggunakan bathrobe nya.

Dion melepas kaos putih yang di kenakan lalu ikut menyikat gigi terlebih dahulu. Setelah selesai menyikat gigi, Harin berniat pergi keluar karena dia sudah selesai. Kini giliran suaminya yang mandi

Namun sebelum itu Dion terlebih dahulu menarik lengan Harin "can I get a kiss morning?"

Degg...

Harin kesal! Jika Dion ingin mencium silahkan saja, kenapa harus bertanya? Dia jadi malu kalau begini.

Pipi Harin terlihat memerah perlahan dia menganggukkan kepala. Terlihat aneh jika menolaknya tapi terlalu malu jika menerimanya.

Kini Dion melihat istrinya itu sudah memejamkan matanya, sementara sedari tadi mata Dion terus tertuju pada bibir Harin yang terlihat sangat menggoda.

Ragu tapi mau...? Dan pada akhirnya sebuah kecupan mendarat di pipi Harin.

when we're together | Doyoung Where stories live. Discover now