chapter 8

2.5K 207 10
                                    

Malam ini rumah mereka sangat ramai bayu dan bima bermain lagi ke rumah mereka di tambah dengan tara. Keduanya ingin menguji nyali mereka lagi malam ini diikuti tara juga.

Sebenarnya bima dan bayu sudah cukup kapok tetapi tara yang penasaran terus mengajak mereka untuk kembali menginap di rumah gio. Kini mereka sedang duduk di kamar galecia, mereka sesekali bercanda dan tertawa bersama hanya galecia dan galacio yng diam melihat mereka.

"Lo berdua gak capek apa masang wajah datar gitu ?"tanya tara.

"Biarin aja udah, lagian kayak gini juga seru kok jadinya kita geng beragam karakter ya gak bay ".

"Yoi ".

"Gue rasa nih rumah banyak hantu karena-"belum selesai bima berbicara galecia sudah menginstruksikan agar mereka diam.

Terdengar suara bendah jatuh di bawah di tambah suara rantai yang di seret ikut serta mengisi suara hening malam itu. Tidak lama terdengar suara tangis devan dari kamar orang tua mereka.

Tok..tok...tok..

Semua nya saling pandang - pandangan mereka sudah gemetar ketakutan, bayu dan bima merutuki diri mereka yang mudah tergoda dengan gorengan sepuluh ribu yang di janjikan tara. Tara menjanjikan akan membelikan mereka berdua gorengan asalkan mereka ikut lagi untuk menginap di rumah gio.

"Ini gue rasa yang punya rumah banyak dosa nya makanya di hantuin begini "ucap bima.

"Gak sadar diri lo "umpat gio.

Galecia melihat ada sosok di balik jendela segera ia menyuruh mereka untuk tidur dan menaikkan selimut mereka. Tidak lama kemudian jendela tersebut terbuka, angin bertiup kencang sehingga membuat gorden tersebut terbang.

"Nina bobo ooooo nina bobo.
Kalau tidak bobo di gigit nyamuk hahahah....hahahahah. Anak - anak ku sudah tidur ".

Kuntilanak itu menarik selimut yang mereka gunakan mereka berpelukan dengan sangat erat. Kuntilanak itu mencengkram kaki galecia dengan kuat  , galecia mencoba menahan rasa sakit di kaki nya.

Cio semakin memeluk galecia dengan erat rasanya Cio ingin mematahkan tangan kuntilanak itu tetapi apalah daya nya yang merupakan manusia penakut. Kuntilanak itu memainkan rambut tara dan juga liora sesekali ia menjambak rambut mereka dengan kuat.

"Ayo bangun temani aku bermain hahahahha kita main petak umpet hahahahaha ".

"Dingdong ku datang padamu bukalah pintu kau tak bisa lari dariku hahahhaha... Ayo bangun lah .. Dari balik jendela ku tatap erat wajah mu kau diam membeku hahahah... "

Liora sudah menangis sedangkan kuntilanak itu terus memainkan rambut nya dan juga tara. Kuntilanak itu berjalan pergi menembus dinding.

Galecia segera menutup kembali jendela nya ia tidak menyadari kalau kakinya berdarah akibat kuku tajam kuntilanak itu.

"Ku dengar langkah mu...ku dengar desah nafas mu...dingdong kau telah ku temukan ".

Mereka kembali memejamkan mata lagi setelah mendengar suara kuntilanak itu.

"Ternyata belum bangun...hihihihi kalian tidak ingin bermain dengan ku , aku sangat sedih hihihihi ".

Kuntilanak itu pergi lagi namun mereka kembali mendengar suara pecahan di lantai bawah suara pecahan itu sangat banyak dan berisik.  Kuntilanak itu menangis di iringi tawa yang sangat kencang, suara rantai di seret dengan suara tangis dari kuntilanak itu terdengar secara bersamaan. Tidak ada dari mereka yang berani membuka mata.

Paginya wajah mereka terlihat sangat pucat bagaimana tidak kuntilanak itu terus mengganggu mereka hingga subuh.

"Hari ini kita akan pindah , rumah ini akan papa jual "celetuk james.

Dengan semangat liora dan gio menyetujui nya tanpa bertanya lagi keputusan james kali ini sangat lah bijak dan benar. Liora senang akhirnya dia bisa terbebas dari gangguan para makhluk di rumah ini.

"Em pa kalau pindah rumah setidaknya rumah baru nya di adakan pengajian dan syukuran  "ucap galecia memberi saran.

Benar juga pikir james waktu itu ketika mereka pindah ke rumah ini mereka sama sekali tidak melakukan pengajian dan syukuran untuk rumah ini.

Mereka telah sampai di parkiran sekolah, galecio tidak bisa mengantarkan galecia ke kelas seperti biasanya. Hari ini jadwalnya melakukan pemeriksaan murid yang terlambat.

Galecia berjalan tepat di sebelah tara namun dengan sengaja bella datang dan menabrakkan dirinya ke liora.

"Heh lo kalau jalan lihat - lihat dong "bentak liora. Liora sangat kesal bekal yang di bikin ratih jatuh berserakan di lantai.

"Hiks...maaf hiks maafin aku, aku mohon liora maafin aku ".

"Lo ngelakuin apalagi sih liora "bentak arsen.

"Maaf tapi disini yang salah pacar lo bukan liora dia dengan sengaja menabrakkan dirinya ke liora padahal jalan masih lebar. Apakah harus dia berjalan mepet ke arah kami ? Dan disini yang rugi juga liora bekal yang di buat bunda jatuh karena dia ".

"Halah makanan gini doang mau lo perhitungkan berapa sih biaya nya biar gue ganti "celetuk romi.

"Makanan ini emang gak seberapa tapi yang bikin bunda gue orang yang paling berharga, Lo gak akan tahu gimana rasanya ketika nyokap lo nyiapin makanan ini menggunakan cinta yang tulus dari hatinya. Apa kalau lo di posisi itu rela menjatuhkan makanan yng udah di buat khusus sama nyokap lo ?".

Mereka terdiam terutama romi sejujurnya ia sama sekali tidak pernah  merasakan apa yng namanya kasih sayang dari seorang ibu. Selama ini ia hanya tinggal bersama nenek dan ayah nya saja , ayahnya selalu memanjakan romi dan sibuk bekerja.

Galecia pergi meninggalkan liora yng masih memberikan bella sedikit pelajaran, Sepertinya gadis itu tidak bisa melepaskan bella ia menjambak rambut bella dan sedikit mencubit bella.

"Rasain tuh cubitan maut dari gue dan lo mentang - mentang harta bokap lo banyak gausah songong. Duit lo gak bakal mampu gantiin bekal cinta dari bunda gue ". Liora menabrak tubuh romi dengan sangat kuat.

"Gue minta maaf atas perkataan adik gue mungkin ucapan mereka kelewatan batas ya walaupun disini lo juga salah tapi percaya deh adek gue punya sisi manis nya tersendiri ".

"Adek lo berarti galecia ?"tanya eza.

"Galecia adek nya galacio dan mereka saudara tiri gue "jawab gio.

"Ekhem , lo semua budek ya sampai bel udah bunyi gak tahu atau kalian sengaja ya mau bolos "galecio menatap mereka dengan penuh curiga.

"Gak usah suudzon lo dosa "tegur bima.

"Tahu lo jadi ketos galak banget beda banget sama galecia yang penuh akan kelembutan "puji bayu.

"Bener tuh udah lembut , tutur kata nya sopan , cantik lagi, idaman banget ya "puji eza.

"Berhenti bicarain adek gue buruan lo semua masuk kelas atau lo mau gue jemur di lapangan ".

Mereka segera pergi menuju kelas masing - masing dengan menatap galecio dengan permusuhan terutama untuk bayu , gio , bima dan eza.

Transmigrasi GreciaWhere stories live. Discover now