chapter 21

551 82 0
                                    

Pov Jungkook's)

Jimin jarang punya waktu berdua denganku karena dia sibuk latihan menari, aku melihat versi lain dari jimin saat ini, dulu dia tidak tertarik untuk apapun apalagi yang menarik perhatian orang lain, tapi entah apa yang membuatnya menyukai sanggar tari.

Aku tidak mengeluarkan protes apapun karena aku ingin mendukungnya untuk hal apapun, kami hanya memiliki satu dengan yang lain, jadi aku tidak ingin dia tidak nyaman.

Aku ingin apapun semua yang terbaik untuk orang yang aku cintai itu.
Yah Aku berani mengatakan aku sudah jatuh cinta pada jimin bahkan rela melakukan apapun untuknya.
Awalnya aku melakukan segalanya untuk ibuku, tapi begitu melihat jimin setiap hari rasa cinta mulai tumbuh, aku sudah berani terang-terangan mengatakan aku cemburu, memanggilnya sayang, melakukan skinship, atau mengeluh tentang hal yang aku tidak suka.

Dia terkesan tidak perduli, tapi entah mengapa sekarang dia lebih manja padaku.
Dia akan datang pada dan melakukan hal manis yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya, dulu dia hanya memeluk lenganku saat aku mulai kesal untuk berbaikan dan itu juga hanya berlaku 5-10 menit setelah itu dia kembali menjadi jimin yang memasang wajah tidak perdulinya.

Saat jimin membuka hatinya seperti ini, keadaan kami yang tidak mendukungnya karena kami sibuk dengan urusan kampus.
Jimin lebih sibuk karena akan ada pertunjukan yang di lakukan oleh kampus, di satu sisi aku menyukai karena jimin akan lebih manja saat dia mulai lelah tapi disaat yang sama aku khawatir padanya.

Dia melakukan latihan rutin dan lebih keras dari biasanya sehingga dia harus pulang larut dan tertidur setelah itu.
Aku tidak berani menganggunya karena melihat dia kelelahan,  aku hanya akan memelukhya  diam-diam saat tidur, dan mengerjakan PR yang mungkin jimin lupa, aku membantu menyiapkan apapun yang di butuhkan jimin.

Aku sering mendengar permintaan maafnya dan mendapatkan sogokan berubah makanan saat dia menyesali sesuatu, dia akan terlihat manis dari biasanya.

Aku hanya mendapati aku mencintai pria manisku dari hari ke hari.

*****

"Jungkook" suara rengekan dari seberang telepon mendadak membuat aku khawatir.

"Kemu Kenapa?"

"Kaki hampir tidak bisa bergerak, jemput aku, kakak senior itu seperti punya dendam pribadi denganku, dia terus menganggu hari ini" rengekan jimin yang terdengar lucu membuat aku sedikit tertawa dan khawatir pasalnya kakak senior yang dia sebut itu terus menganggu jimin akhir-akhir ini.

"Aku akan sampai 20 menit lagi, tetap disana dan jangan kemana-mana oke?"

"Hmm, lagian aku tida Bisa kemana-mana" protesnya

Aku mengambil jaket dan membawa sweeter untuk jimin karena di luar mulai gerimis, aku tidak ingin jatuh sakit seperti dulu karena kebodohanku mengikuti semua keinginannya.

Aku mengendarai mobil karena aku memang berniat menjemput jimin setelah latihan.

Aku hanya butuh waktu 20 menit sampai di fakultas jimin dan menghampiri laki-laki manisku yang melambai tangan begitu melihatmu dan memberi kode untuk menunggu.

Aku menunggu jimin di luar karena dia masih mendengar arahan dari pembina sanggar tari itu, aku melihat wajah lelah jimin tapi tidak berani memintanya berhenti,  karena bagaimanapun itu pilihanya.

Aku memperhatikan jimin dan tidak sedetikpun beralih darinya Sampai aku merasa risi dengan satu orang yang sama, yang selalu menempel pada jimin saat mulai latihan, jimin bilang itu senior nya yang sangat baik padanya, tapi dari apa yang aku lihat dia bukan memberi perhatian karena dia hanya "baik" versi jimin melainkan ada maksud lain.

pengantin jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang