chapter 16

751 83 7
                                    

Jimin mengecek hasil foto yang di dapatnya hasil berkeliling kampus sendiri.
Beberapa kali menghubungi jungkook tapi tidak di angkat oleh sang empuh berakhir Jimin menunggunya di kantin fakultas bisnis.

Ada beberapa pasang mata yang melihat Jimin dengan tatapan memuja, Jimin memang tidak eksis di media sosial hanya aktif untuk membagikan jepretannya tidak lebih, jimin jarang berbagi moment dirinya sendiri ataupun keluarga.

Tapi akhir-akhir ini, Jimin menjadi pusat perhatian karena beberapa foto saat dia memegang kamera bertebaran di media sosial.
Entah sejak kapan hal itu di mulai, Jimin tidak merasa terganggu dengan itu, Karena dirinya tidak terlalu perduli dengan hal semacam itu, hanya saja Jungkook adalah orang yang akan mengeluh pada Jimin jika melihat foto Jimin bertebaran di media sosial.

Jungkook adalah orang yang paling tidak senang dengan hal itu.

"Jimin" tegur orang yang baru saja datang dan langsung duduk di depan Jimin dengan wajah sombongnya.

Jimin mengangkat wajahnya sebentar, lalu meneruskan melihat gambar kamarnya, seoloh tidak perduli dengan objek yang berada di depannya.

"Ngapain disini?"

"Ini kampusku, terserah akulah" ucap Jimin

"Tumben, biasanya kamu nggak pernah kesini kecuali........" Sakura menggantung kata-katanya

"Jungkook! Aku ingin menemuinya, kamu punya masalah Dengan itu?" Jawab Jimin tanpa mengalihkan pandangan dari kamera.

Dengan senyum sombong miliknya "belum kelar juga ngejar-ngejar Jungkookya" sakura berniat ingin mengejek jimin.

Jimin mengangkat wajahnya lalu mengeluarkan smirknya "bukan kata-kata itu lebih pantas untukmu" skak mat

Sakura kesal dengan kata-kata Jimin lalu berteriak pada Jimin "Yah park Jimin" semua mata tertuju pada Jimin dan sakura

Jimin tersenyum dan kembali melihat kameranya, seakan tidak terganggu dengan sakura yang meneriakinya dan pasangan orang lain terhadap mereka.

"Aku miris melihatmu, kamu laki-laki tapi menyukai laki-laki hingga mengejarnya sampai saat ini"

"Jungkook adalah laki-laki lurus, dia tidak akan tertarik padamu, sampai kapanpun itu" ucap sakura yakin

"Oh benarkah?" Jimin mendekat kearah sakura "jika aku memberi tahumu satu hal, kamu tidak akan sesombong ini sekarang" Jimin lagi-lagi mengeluarkan smirknya "jangan terlalu berharap pada jungkook karena dia tidak akan pernah menjadi milikmu" Jimin memundurkan tubuhnya dan kembali melihat kamera

"Teruslah bermimpi park Jimin"

"Yah yah, akan sulit meyakinkan orang yang sudah terobsesi pada sesuatu, karena sekeras apapun kita meyakinkan dia, dia hanya akan tetap tutup mata, walaupun kenyataannya terpampang jelas di depannya"

"Aku mengenal jungkook, dia tidak akan pernah tertarik dengan laki-laki homo sepertimu"

"Benarkah? Jadi kamu mengenalnya lebih dari pada aku? Baiklah teruslah berpikir seperti itu. Tapi ingat satu hal! Aku sudah memperingatimu tentang hal ini, jadi suatu saat kamu mengetahui satu rahasia tentang jungkook, aku berharap kamu tidak terlalu sakit hati tentang itu"

Jimin hendak bangun meninggalkan sakura tapi hyujin tiba-tiba datang lalu duduk di samping Jimin.

"Hai"

Jimin tersenyum pada hyujin "Hai"

"Kamu habis foto-foto?"

"Benar, ternyata kamu lebih pintar dari seseorang yang aku kenal" ucap Jimin menyindir

pengantin jiminWhere stories live. Discover now