"Ini salah mu karna tetap masuk ke gudang itu sayang, aku sudah katakan bahwa setiap orang punya rahasia. Ya,dan kau membuka rahasia ku jadi kurasa sandiwara ini sudah tidak perlu"

Jeno pria itu berjalan ke arah haechan dengan celana jeansnya tanpa atasan yang membuat tubuh kekarnya itu terekspos.

Haechan ini telah di ikat di ranjang dengan tubuh bugil tanpa selesai benang, pakaiannya sudah di sobek jeno dan di lempar entah kemana. Haechan hanya menutup matanya,sungguh ini memalukan. Dan menakutkan,melihat jeno yang biasanya selalu tersenyum kepadanya kini telah berubah bagaikan manusia jelmaan iblis.

"Apa yang kau mau?" Tanya haechan lirih, Tubuhnya sudah sangat lemah. Jeno sempat memukulnya saat dia hendak kabur dan kini dia di ikat dengan sebuah rante.

"Dirimu"

Satu kata yang mampu membuat haechan kembali teringat kepada mark. Ini bagaikan sebuah deja vu, dulu mark juga pernah mengatakan ini padanya. Persis seperti ini.

"Kenapa aku?"

Jeno tersenyum mendengarnya berjalan menuju haechan dan duduk di samping ranjang,Sedikit membungkuk untuk bisa meraih wajah lembut haechan yang di basahi oleh air mata.

"Karna hanya kau yang aku inginkan" bisiknya setelah itu menjulurkan lidahnya untuk menjilat tetesan air mata yang mengalir ke sudut pipi haechan yang mana itu mampu membuat tubuh haechan bergetar saat merasakan hal aneh ini.

"K-kau berubah jeno" Gumam haechan yang membuat jeno tertawa mendengarnya.

"Memangnya kapan aku bilang aku baik? Kau yang mengatakannya,bukan aku. Jadi ini bukan salahku, karna ini adalah aku yang sebenarnya" Jeno mulai mengendus ke daerah leher haechan menciumnya,menjilatnya dan menghisapnya yang mana membuat sebuah tanda merah menghiasi leher dan dada haechan.

Sedangkan haechan hanya mampu menutup matanya saat merasakan hal tersebut,Bayangan mark kembali melintas di pikirannya membuatnya membuka matanya dengan wajah yang berkeringat dan terlihat ketakutan.

"Jeno jan-jangan lakukan ini egnhh" haechan tak mampu menahan desahannya saat jeno meremas bokongnya kuat.

"Kenapa? Kau takut pada mark?" Tanya jeno yang kini mulai menciumi dada berisi haechan.

.

Tubuh haechan tersentak-sentak searah dengan tempo jeno,jari kakinya menekuk saat kejantanan jeno mengenai titiknya. Matanya terpejam merasakan itu,sudut bibirnya berdarah karna beberapa kali jeno menampar memukul bahkan tak ayal sampai menyambuknya membuat beberapa luka di tubuh haechan.

Jeno melakukannya dengan sangat kasar,penuh amarah dan tekanan. Di mata itu haechan dapat melihat sebuah amarah,kebencian yang besar,kesedihan dan gairah yang mengebu.

"Channnhh"

"Anghhhh"

Jeno mengeram saat mendapatkan nikmatnya,sesekali menekan kejantanannya untuk menyelesaikan pelepasannya dan mengeluarkan cairannya setelah itu jeno mencabut penisnya dan berbaring di samping haechan.

Haechan membalikkan tubuhnya memunggungi jeno,air matanya menetes saat merasakan tubuhnya yang begitu remuk daj menyakitkan.

Haechan harus kemana sekarang? Mark? Sama saja haechan cari mati,Dan jeno satu-satunya orang yang dia percaya ternyata tak sebaik yang di kira.

Haechan tersesat di sebuah kegelapan dan tak pernah menemukan cahayanya,dia tak punya orang-orang yang mampu dia percaya. Tidak ada satupun,Semua yang dia percaya selalu membuatnya kecewa.

Jeno menyakitinya, satu-satunya orang yang selalu dia anggap sebagai orang baik dan di percaya. Nyatanya jeno adalah orang yang sama seperti mark. Semua yang jeno lakukan adalah sandiwara,kenapa dunia begitu jahat kepadanya?

Selama ini haechan belum pernah merasakan cinta yang begitu murni tanpa obsesi,mark terobsesi kepadanya untuk memilikinya. Dan jeno juga sama,kenapa harus dia yang selalu mendapatkan ini semua? Apakah haechan tidak berhak hidup tenang?

Haechan tak ingin mengenal cinta jika memang itu menyakitkan,haechan tak ingin dilahirkan jika pada akhirnya dia diharuskan untuk hidup sendiri.

Jeno melirik punggung haechan yang terdapat beberapa memar berkas cambukannya tadi,pemuda itu berdiri dengan santainya tanpa pakaian. Dia mengambil rokok dan pematiknya lalu kembali ke ranjang.

"Tidak ada gunanya kau menangis" ujar jeno menghembuskan asap dari rokoknya dengan tenang.

"Sudah lama aku mengincarmu sayang,akhirnya aku mendapatkan apa yang aku mau. Ah,si mark itu sangat bodoh ya. Dan kau terlalu polos haechan,membuat aku gemas sendiri jadinya" jeno terkekeh,tangannya terangkat mengusap surai haechan lembut.

"Semua tubuh ini menjadi milikku,Tak akan kubiarkan dia kembali mengambilmu dariku. Kau punya ku sayang" Jeno menunduk mencium pipi haechan.

"J-jeno kenapa begini? Kau orang baik, aku mohon jangan seperti ini hiks" Haechan menangis,dia lelah dengan semua apa yang terjadi kepadanya. Lelah dengan permainan tuhan yang sangat menyiksanya.

"Tidak ada orang baik di dunia ini haechan,setiap orang baik pasti akan di sakiti itu sebabnya aku menjadi jahat agar aku tidak tersakiti.dan kau adalah orang baik,itu sebabnya kah di sakiti" jeno mematikan rokoknya ke dalam asbak lalu merebahkan tubuhnya memeluk tubuh haechan dari belakang dan mencium tengkuk itu.

"Mark itu bodoh haechan,dia sudah gila. Dan kau tidak pantas dengannya,kau hanya pantas dengan ku" tangan jeno turun meremas pinggang haechan.

"Aku membenci kalian"

Jeno tertawa mendengarnya,tak ambil pusing dengan perkataan haechan.

"Ada satu hal lagi yang harus kau ketahui"

Jeno membalikkan tubuh haechan untuk menghadapnya, mencium bibir itu dan menjilatnya lembut.
















































"Aku adiknya mark"





























Tbc



Kejutan!

Sumpah masa udh mau endding aja sih guysss😭

Ya emang gitu sih cerita ini tuh bakal singkat banget

Moga suka,maaf typo

Komennya teman-teman

Jangan riders,hargai penulis ☺️

Love Obsession!!Où les histoires vivent. Découvrez maintenant