8

2.7K 275 12
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.































Happy Reading
••










"Kau tau haechan, sejauh apapun kau pergi. Kau akan tetap kembali kepadaku, karna tuhan sudah mentakdirkan dirimu hanya untukku"

Mark menghembuskan asap rokoknya,Melirik ke arah haechan yang sedang berbaring tanpa sehelai benang. Keduanya baru saja menyelesaikan pergulatan panas yang berlangsung cukup lama.

Mark memilih untuk menghisap nikotin sebentar sebelum pergi untuk tidur.

"Haechan"

"Hm?"

"Jangan pergi" gumam mark yang mana itu mampu membuat haechan tertegun.

"Aku sungguh tidak bisa jika hidup tanpa mu, Tetap disisiku. Tetaplah menjadi tempat untuk aku berpulang nanti." Mark membuang puntung rokoknya yang sudah dia matikan lalu berbaring di ranjang menarik tubuh haechan ke dalam pelukannya.

"Jika kau meninggalkan ku,aku akan mati.aku bersumpah,kamu seperti oksigen yang ku butuhkan untuk bertahan hidup."

Mark mengecup kening haechan lembut, mengusap pipi itu dengan penuh kehati-hatian.

Haechan dapat merasakan setiap usapan dari tangan mark yang terasa kasar namun selalu membuatnya nyaman. Nafasnya menghambus ke permukaan wajahnya membuatnya menutup matanya menikmati semua yang mark lakukan kepadanya.

Saat dini hari tiba haechan bangun,Dia melihat mark yang sudah tertidur dengan cukup pulas. Perlahan haechan melepaskan tangan mark yang melingkar di pinggangnya,Dia mendapatkan pesan bahwa jeno sudah menunggu di depan apartemennya.

Tanpa membuat suara sedikit pun haechan telah memakai pakaiannya dan siap pergi, saat akan melangkah haechan terhenti kembali menatap ke arah punggung mark yang polos.

"Aku mencintaimu"

Setelah itu haechan segera pergi keluar mendapati jeno yang sudah berdiri di depan mobilnya.

"Aman?"

"Hm,mark tertidur setelah aku memberinya obat bius yang kau berikan padaku"

Jeno mengangguk dan segera membawa haechan pergi dari sana,Haechan menatap apartemennya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Apakah ini semua akan berakhir? Apakah semuanya akan baik-baik saja seperti yang di harapkan? Entahlah, semuanya begitu sulit. Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar.














Love Obsession!!Where stories live. Discover now