3

4K 347 18
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





























Happy Reading
••











Sudah dua tahun haechan menjalin kasih dengan mark,banyak hal yang pemuda manis itu lewati. Beberapa kali haechan mendapatkan luka dari mark jika pria itu mengamuk dan tidak terkendali namun sialnya haechan Tetap saha bersama mark karna bagaimanapun itu haechan tak akan bisa meninggalkan mark.

Saat ini haechan sedang berada di kelasnya mengerjakan tugas yang di berikan guru kepada dirinya.

"Hai" pemuda itu menonggak melihat seorang pria yang berdiri di hadapannya membawa buku catatannya.

"Oh jeno, ada apa?"

Pria itu tersenyum canggung,"boleh aku menanyakan soal nomor sembilan, aku agak pusing"

"Tentu saja, coba aku lihat" jeno membalikan kursi di hadapan haechan lalu duduk.

Haechan menjelaskan semua hal yang jeno tidak mengerti dengan sangat rinci, Jeno tersenyum menatap haechan.

"Mengerti?" Jeno tersadar,dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya terimakasih" haechan tersenyum puas mendengarnya.

"Haechan,aku sedikit tidak mengerti dengan pelajaran sejarah aku lihat kau begitu jago. Boleh kita belajar bersama?"

Haechan terdiam sejenak lalu setelahnya mengangguk,jeno tersenyum mendengarnya dia berdiri."nanti kita ketemuan di perpustakaan kota. Akhir pekan nanti" Haechan mengangguk.

Saat ini haechan sedang berjalan di sebuah gang menuju apartement yang ia tempati bersama mark, haechan sengaja memilih jalan ini untuk mempercepat waktu dia sudah lelah dan ingin tidur, mark juga pastinya sudah menunggu dirinya di apartement.

Haechan menghela nafas saat ponselnya mati,dia lupa mengisi daya ponselnya karna semalam dia kelelahan. Jalanan ini cukup sepi dan jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Haechan bekerja di cafe sebagai pelayan. Gajinya mungkin tidak banyak namun itu cukup untuk dirinya.

Haechan menghentikan langkahnya saat merasakan ada seseorang yang berada di belakangnya mengikutinya,Haechan menoleh dan nihil. Tak ada satu orangpun di belakangnya,Sepi. Haechan mengedikan bahunya dan melanjutkan langkahnya. Namun kembali haechan merasa ada orang yang mengikutinya dan terus saja begitu.

Perasaanya mulai gelisah,Haechan mempercepat langkahnya saat itu juga haechan mendengar suara derap langkah yang cepat. Haechan segera berlari untuk menghindari orang itu, oh tuhan siapa dia.

Love Obsession!!Where stories live. Discover now