"Haechan bangunlah kita sudah sampai"

Perlahan haechan membuka matanya ketika mendengar bisikan dari Jeno.

"Kita sampai" ucap jeno lagi ketika haechan sudah benar-benar sadar.

Haechan mengedarkan pandangannya melihat sekelilingnya. Bangunan di depannya terlihat megah.Ada banyak pria berpakaian hitam yang berjejer seolah menyambut kedatangan Jeno dan dirinya. Haechan melirik ke arah jeno yang berjalan di sampingnya.

"Selamat datang di rumahku" ucap Jeno saat keduanya telah memasuki bangunan itu.

"Kau bisa tidur disini, dan disana ada kamar mandi. Kau bisa mandi disana untuk pakaiannya sudah ada di dalam lemari, itu bekas adikku. Ku pikir ukuran tubuh mu sama dengannya,Nanti biar aku belikan pakaian lainnya" Jeno hendak pergi namun dengan segera haechan mencekal tangan jeno.

"Jeno ini aman?" Jeno tersenyum dan mengangguk.

"Tentu saja, aman. Mandi dan turun untuk makan" setelahnya jeno pergi dari pandangan haechan.

Haechan terdiam melirik ke sekelilingnya,Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi dan pasti mark mulai mencarinya?

Entah kenapa haechan merasa bahwa ada sesuatu yang aneh disini. Namun haechan mencoba untuk berpikir positif,dan berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Haechan telah selesai mandi dan kini tengah duduk di samping ranjang, dia bingung harus melakukan apalagi saat ini. Pikirannya berkelana dengan bagaimana keadaan mark saat ini, ini aneh. Ini terlalu mudah.

Clek

"Sudah ku katakan bahwa bajunya akan sangat pas di tubuhmu"Jeno datang dengan senyuman di bibirnya.

"Ayo turun kita makan" Jeno merangkul bahu haechan membawanya turun ke bawah yang mana disana sudah terdapat banyak makanan dan beberapa pelayan yang berdiri.

"Ini rumah pemberian ayahku dia sibuk bekerja dan akhirnya rumah ini memilih di berikan kepadaku, tenang saja haechan. Jangan berpikiran hal buruk,mereka semua adalah orang baik. Itu bibi han, dan itu anaknya hyemi"

Kedua pelayan disana terlihat membungkukkan tubuhnya memberi salam.

"Aku sengaja membawa mu kemari karja aku pikir disini adalah tempat paling aman, banyak menjaga di luar sana. Mereka orang-orang yang sudah di latih dengan kuat di militer"

Jeno meraih tangan haechan dan menganggamnya,"kau percaya padaku kan?"

Haechan mengangguk dengan kaku meski jeno harus menunggu lama balasan itu, dia tau bahwa saat ini haechan meragu.

"Ingin berkeliling?" Tanya Jeno saat melihat haechan yang sedang duduk di sofa.

"Apa boleh?"

"Tentu saja, biar kau tidak bosan juga"

Keduanya kini berjalan dengan santai melihat-lihat bangunan megah ini,Saat ini haechan dan jeno berhenti di sebuah perkebunan kecil terdaoat beberapa sayuran, buah-buahan dan juga bunga-bunga yang indah.

"Bibi han menanamnya" haechan berjalan ke arah kolam yang terlihat besar itu dan berjongkok.

"Hyemi, dia masih sekolah?"

"Hm, dia JHS" haechan mengangguk sembari memainkan air.

"Jeno,kenapa kau baik padaku?" Sedikit lama tidak mendapatkan jawaban membuat haechan menonggak menatap jeno.

"Karna aku menyukaimu"

Haechan menghentikan tangannya yang sedang bermain di air kolam, Tertegun mendengar jawaban jeno.

Jeno mendekat saat haechan mulai berdiri sembari menatapnya dalam,perlahan tangan jeno mengusap pipi haechan lembut.

"Aku menyukaimu" ujarnya lagi dan saat itu juga haechan merasakan benda kenyal yang menghantam bibirnya.jeno menjilat bibirnya dan menghisapnya lembut,Haechan menutup matanya merasakan gelenyar aneh saat merasakan gigitan di bibirnya.

Saat tangan jeno mulai masuk ke dalam kaos yang haechan kenakan,disana pula haechan melihat bayangan mark yang membawa gergaji mesin dengan tubuh yang di penuhi darah menatapnya penuh amarah.

Sontak haechan mendorong tubuh jeno membuat ciuman itu terlepas,"m-ma-maaf jeno,aku tidak bisa"

Jeno mengusap rambutnya kebelakang dan mengangguk,"tidak apa. Maafkan aku karna telah lancang,ayo masuk" Jeno berjalan lebih dulu yang di ikuti oleh haechan di belakangnya.

Haechan menghentikan langkahnya saat dia melihat ruangan di lorong ujung,Dia melirik jeno yang sudah menjauh darinya. Perlahan haechan berjalan ke arah lorong itu,entah kenapa haechan merasa ada sesuatu disana.

Perlahan namun pasti haechan mulai membuka pintu itu yang tidak di kunci,namun baru saja sedikit terbuka tiba-tiba sebuah tangan kekar menahannya dan langsung menutup pintu itu kembali.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya jeno dengan suara rendahnya.

"Ak-aku hanya--"

"Ini hanya gudang,kau tidak boleh masuk. Di dalam sangat kotor,Ayo" meraih tangan haechan dan membawanya pergi menjauh dari pintu itu.

"Ada hal yang boleh kau tau dan tidak, semua orang punya rahasia. Mau itu baik ataupun buruk,Bahkan orang baikpun pasti pernah melakukan kesalahan yang di sengaja lalu di rahasiakan"

Jeno melirik ke arah haechan yang sudah tertidur lelap di ranjang,Perlahan jeno menaikkan selimut sampai sedada.

"Aku akan menjagamu,itu sumpahku"















..

"Bangaat,sialan. Kemana jalang itu pergi" di sisi lain mark tengah mengamuk,seluruh apartemennya bagaikan kapal pecah. Di tambah dengan jasad seorang pemuda yang tak berdaya di atas lantai dengan kepala yang sudah hancur karna mark tumbuk palu.

"Aku tak akan membiarkan dirimu tenang,kau akan kembali padaku. Aku berumpah"

Mark menggenggam erat palu yang berlumuran darah,Matanya berkerling penuh amarah.


























"Jika kau meninggalkan ku,aku akan mati.aku bersumpah,kamu seperti oksigen yang ku butuhkan untuk bertahan hidup."

-Mark Lee
















TBC

Oke segitu aja ya aku gak tau kalian suka atau gak sama part kali ini aku ngerasa aneh sama part ini,soalnya ngetiknya sambil badmood

Mana komennya

Jangan riders hargai penulis

Maaf typo

Love Obsession!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang