5 - LUPAIN AJA

830 41 5
                                    

“Kamu kira melupakan semudah membalikkan telapak tangan?”


***

"EMANG udah nggak waras gue. Bisa-bisanya main meluk anak orang, ya, meski udah halal tapi tuh cewek pasti mikir yang enggak-enggak tentang gue," gumam Edgar sembari mengelus dagunya.

Ketiga sahabatnya yang duduk di seberang Edgar memperhatikan gerak-geriknya yang mencurigakan. Fauzi yang paling penasaran dengan gumaman Edgar. Cowok itu sampai memasang telinga baik-baik karena suasana kantin berisik sekali.

Edgar yang merasakan ada tiga pasang mata memperhatikannya langsung tersadar.

"Ngapain pada natap gue?"

Dwi menggeleng, "Gue kira lo lagi kesurupan."

"Ck. Gue anti setan, camkan itu!"

"Lo pada masih ingat kan terakhir kali kita ke bioskop nonton film horor?" tanya Sergio dengan senyuman yang menggelikan.

Fauzi tentu ingat dengan momen yang sangat menggelitik dan memalukan bagi Edgar sewaktu itu.

"Si Edgar ngompol di bioskop gara-gara takut sama hantunya, hahaha. Itu lo bilang anti setan sedangkan lo takut setan."

Ketiganya tertawa terbahak-bahak melihat wajah masam Edgar yang mana momen memalukannya di ungkit lagi. Dia melemparkan kulit kuaci ke wajah Fauzi si tukang ngungkit aib seseorang.

"Yo, daripada elo takut sama rambutan," ejek Edgar pada Fauzi yang punya fobia pada rambutan.

Cowok bernama lengkap Fauzi Darmawan itu sering kali di jahili menggunakan rambutan oleh teman sekelasnya. Dia di bilang kembaran Raffi Ahmad karena artis tanah air itu juga fobia rambutan.

"Aish, di larang bongkar aib sahabat."

"Lo duluan, bego!" umpat Dwi.

Sergio mengatupkan mulutnya daripada membuat keributan lebih parah. Dia beralih memandang satu objek yang selalu menarik perhatiannya belakangan ini. Sosok gadis yang memiliki wajah cantik bak Barbie dengan rambut panjangnya.

Cowok itu tahu Edgar mengenal gadis itu namun belum berani bertanya banyak. Mungkin ini kesempatan bagus membahasnya. Dia kenal tetapi tidak seakrab itu. Sebatas pernah saling menyapa beberapa kali.

"Gar, lo kenal cewek yang kelas dua belas IPA 2 itu, 'kan?"

"Siapa? Cewek di dua belas IPA 2 banyak." Sergio menunjuk gadis yang tengah dia tatap. "Itu. Kalo nggak salah namanya Moana, 'kan?"

Sontak Dwi dan Fauzi ikut menoleh sana sini dan menemukan figur yang Sergio maksud.

"Oh, osis yang sering ngehukum Edgar?" tanya Fauzi memastikan.

"Iya. Dia cantik juga."

"Dua temannya juga cantik-cantik," kata Dwi memuji dua sahabat Moana yang tengah bersama gadis itu.

Sergio setuju tapi Moana mempunyai nilai sempurna di matanya. "Gue lebih suka sama Moana."

"Kenapa bahas dia?" tanya Edgar.

Secret WifeWhere stories live. Discover now