Akhir yang bahagia (end)

Beginne am Anfang
                                    

Dylan pun menyanyikan lagu ulang tahun yang ia sebutkan itu, dengan pengucapan nya yang masih cadel ia bernyanyi diiringi oleh tepuk tangan dari orang-orang yang ada disana.

"Anak kamu mas, ada-ada aja" Bisik Gita.

"Anak kamu juga ya kalo kamu lupa" Balas Narda.

Saat tengah asik menyaksikan penampilan Dylan yang tiba-tiba menjadi penyanyi, Kiran merasakan ponselnya berdering,ia lantas mengangkatnya dan ternyata yang menelponnya ialah orang tua Haikal, mereka rupanya sudah sampai dan sudah berada di depan. Kiran lalu berlari untuk membukakan pintu.

"Maaf Bu, yah, Kiran lagi di belakang jadi gak dengar waktu ayah sama ibu ketuk pintu" Ucap Kiran sembari menyalami kedua orang tua dihadapannya.

"Gapapa kok nak, Alhamdulillah perjalanan ibu sama ayah lancar jadi bisa sampe lebih cepat" Balas ayah Haikal.

"Alhamdulillah kalau begitu yah, bagaimana kabar kalian? Maaf Kiran belum sempat main ke rumah ayah sama ibu" Ucap Kiran.

"Gapapa kok, ibu tau kamu pasti sibuk. Alhamdulillah ayah sama ibu sehat kok, kalian gimana?" Tanya balik ibu Haikal.

"Alhamdulillah kami juga baik Bu" Jawab Kiran.

"Syukurlah kalau begitu, oh iya Miko sama Nisya mana? Ibu kangen banget sama cucu-cucu ibu"

"Mereka dibelakang Bu, kebetulan acaranya mau diadakan di halaman belakang, jadi sekarang lagi siap-siap disana"

"Ya udah ayah sama ibu kesana aja, udah ada Narda sama keluarganya juga di belakang, Kiran mau buatin ayah sama ibu minuman dulu" Ucap Kiran.

"Gak usah repot-repot,nanti kalau haus ibu ambil sendiri aja. Oh iya papa mama kamu belum kesini?"

"Belum bu, kebetulan papa sama mama lagi menghadiri dulu undangan dari rekan-rekannya, jadi paling nanti sore baru kesini" Balas Kiran.

"Ya udah yuk Bu, yah Miko udah nungguin dari tadi katanya kangen sama kakek sama nenek"

Merekapun menghampiri beberapa orang yang kini nampak tengah mengobrol di halaman belakang.

"Kakek nenek!" Pekik Miko lalu menghampiri kedua orang yang baru datang itu dan bergantian memeluknya.

"Miko kangen kakek sama nenek" Ucapnya.

"Kakek sama nenek juga kangen banget sama Miko sama adeknya Miko, gimana kabar kalian baik kan?" Tanya ibu Haikal.

"Baik nek" Balas Miko senang.

"Apa kabar pak, Bu?" Ucap Tian yang menghampiri dengan menggendong Nisya diikuti oleh Narda dan Gita.

"Alhamdulillah baik nak, kami sehat" Balas ayah Haikal.

"Syukurlah pak, Bu. Dek Salim dulu yuk sama nenek sama kakek nya?" Ucap Tian pada Nisya yang nampak asing dengan ayah dan ibu Haikal.

"Kakek? Nenek?" Ucap Nisya.

"Halo Nisya.. iya ini nenek sama kakek, Nisya pasti bingung ya? Soalnya ini pertama kali Nisya ketemu sama nenek kakek" Ucap ibu sembari mengelus rambut Nisya.

"Cantik sekali cucu kakek ini" Ucap ayah ketika Nisya menyalaminya.

"Kalau ini siapa namanya?" Tanya ibu.

"Namanya Dylan Bu, putra Narda sama Gita" Narda menyalami ayah dan ibu bergantian, diikuti oleh Gita dan Dylan.

"Ya ampun Na udah lama banget ya gak ketemu, tau tau udah punya jagoan aja" Ucap ibu.

"Iya Bu, maaf Nana gak pernah main ke rumah ibu sama ayah disana" Balas Narda.

"Gapapa Na, oh iya Dylan ini berapa usianya?" Tanya ayah.

Lost [End]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt