"Itu dia, CEO utama Lz company!"

"Ini mencengangkan!"

"Ya, dia tuan Dewa!"

"Astaga tolong geser!"

"Cepat ambil foto sebanyak-banyak nya!"

"Ah, dia nyonya Lazarus!"

"Nyonya Althaia, lihat kesini!"

"Ayo tersenyum!"

"Ini luar biasa!"

"Pasangan yang menakjubkan!"

Dengan raut wajah datar, tanpa memperdulikan ocehan para reporter di sekeliling nya. Dewa, pria tampan yang beberapa tahun lagi menginjak usia empat puluh tahun itu dengan tenang memeluk pinggang istri tercinta nya, pusat dunia nya.

Althaia, wanita cantik yang terlihat awet muda itu merangkul lengan kokoh suami nya mesra. "Senyum dikit mas."bisik Aya yang di balas gedikan acuh oleh Dewa.

Seakan lupa bahwa Dewa menganut motto 'senyum Dewa milik Aya'.

Kedua nya nampak serasi, seakan sepasang dewa dewi yang memang di takdir kan untuk melangkah bersama di antara jutaan manusia.

Aya memasang senyum manis nya seakan ikut mewakili senyum suami nya yang amat pelit di tunjukan pada orang lain.

Dewa menghela nafas, sama hal nya dengan anak nya Asgara, ia sungguh benci dengan situasi seperti ini.

Sebelum benar-benar masuk, Aya menoleh kebelakang. "As kenapa belum dateng. Ck, dimana anak itu."gumam Aya.

Dewa mendecakan lidah nya seraya mempererat rengkuhan nya pada pinggang sang istri. "Dia udah besar."

"Tapi--"belum sempat Aya melanjutkan ucapan nya, para reporter itu kembali berseru.

"Siapa dia!?"

Deruman halus salah satu mobil sport termahal di dunia itu mampu membuat semua orang kembali mematung di tempat.

"Astaga! Bukankah dia satu-satunya cucu tunggal keluarga Lazarus!?"

Seakan tersadar dari keterkejutan nya, semua serentak mengalihkan kamera pada mobil Lamborghini Veneno Roadster berwarna silver itu.

Pintu mobil perlahan terbuka, mendadak mereka semua menahan nafas saat merasakan aura kekuasaan yang begitu mendominasi.

Pintu mobil perlahan terbuka, mendadak mereka semua menahan nafas saat merasakan aura kekuasaan yang begitu mendominasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Demi Tuhan, dia Asgara Ardew Lazarus!"

Waktu seakan terhenti. Aura remaja itu mampu menghipnotis puluhan pasang mata.

Tak ada ekspresi di wajah tampan itu, Asgara dengan santai melempar kunci mobil sport itu pada Ares, tangan kanan nya yang sudah siaga berada di belakang.

Rahang tegas itu terangkat sempurna. Sorot mata nya menatap ke depan di mana Daddy dan Mommy nya berdiri.

Manik hitam itu nampak begitu pekat. Tubuh tegap nya berjalan dengan langkah penuh wibawa, dengan ratusan kilat flash mampu membuat rambut hitam nya terlihat berkilau.

AVWhere stories live. Discover now