24

116 9 0
                                    


Rain kembali dini hari dan melepaskan pakaiannya lalu melemparkannya pada perapian yang menyala. Dari jendelanya Rain melihat di kejauhan ada asap yang membubung tinggi di udara. Sebentar lagi orang-orang akan panik dan berusaha untuk memadamkan api.

Rain berjalan dan merebahkan dirinya di ranjang lalu memejamkan matanya tak lama setelahnya ia jatuh tertidur. Tanpa Rain sadari sosok gelap berdiri di balkon dan mendorong pintu balkon agar terbuka. Sosok gelap itu berjalan mendekati ranjang Rain dan mengamati wajahnya yang tertidur.

Sosok itu mengulurkan tangannya dan membelai wajah Rain dengan lembut. Rain menggeliat dan dengan cepat sosok itu menarik tangannya. Sosok itu hanya diam tanpa melakukan apa-apa dan hanya mengamati Rain yang tengah tertidur.

“Sangat di cantik. Aku sangat ingin membawanya kembali dan menjadikannya sebagai salah satu koleksi yang berharga. Tapi, aku tidak bisa melakukannya, lihat saja aku tidak akan membiarkan seorangpun memilikinya,”

Sosok itu menyibak anak rambut Rain yang menutupi wajahnya. “Karena dia milikku. Hanya milikku,”ujar sosok itu seraya mencium kening Rain dengan penuh kasih sayang.

“Tidur yang nyenyak, aku akan kembali lagi,”

Usai mengatakan hal itu. Sosok itu berjalan menuju balkon dan melompat turun ke bawah. Keesokan paginya ibu kota di buat terkejut akan kematian Duke Adler dan juga Count Zein yang terjadi tadi malam.

Rain memakan sarapannya dengan tenang tanpa mempedulikan para pelayan yang sibuk bergosip seraya melakukan tugas mereka.

“Aku sudah selesai, siapkan kereta. Aku akan pergi sebentar lagi,”

“Baik nona,” pelayan itu membungkuk lalu berjalan keluar untuk mememberitahu kusir.

“Daisy, apa yang terjadi? Aku mendengar beberapa gosip apa benar Duke Adler dan juga Count Zein sudah meninggal?”

“Ya, saya juga mendengarnya.” Sahut Daisy seraya menyisir rambut Rain.

“Apa mereka berhasil menemukan sesuatu?”

Daisy menggeleng. “Tidak Nona, mereka masih belum berhasil menemukan apapun,”

“Hm, begitukah?”

“Ya,”

Dalam hati Rain diam-diam menyunggingkan senyum penuh kemenangan.

Rencananya berhasil dan sekarang ia hanya perlu membubarkan organisasi yang ia kelola. Karena jika mereka tetap berada di dalam organisasi itu mereka tidak akan memiliki kehendak mereka sendiri.

Dan mereka akan terus mengikutinya. Rain tidak ingin mereka melakukan hal itu. Karena ia sudah menemukan petunjuk tentang kematian ibunya, maka ia tidak perlu menjadikan mereka sebagai alat.

“Apa sudah selesai Daisy?”

“Ya, apa Anda akan berangkat sekarang Nona?”

Rain menggeleng,“aku akan pergi sebentar lagi,lalu bisakah tinggalkan aku sendiri Daisy?”

“Ya, kalau begitu saya permisi Nona,”

Rain memastikan bahwa pintu sudah tertutup dengan rapat baru ia beranjak dari tempat duduk meja rias dan mengambil pena dan kertas yang ada di dalam laci.

Ia meletakkan kertas itu di atas meja dan menuliskan sesuatu.

20 PM U

Setelah menuliskan kode singkat, ia menggulung kertas itu dan menyelipkannya di dalam sepatunya.
Ia meletakan kembali pena dan kertas lalu berjalan keluar dari kamarnya.

Antagonis Lady [END]Where stories live. Discover now