53 - HANYA KAMU

Mulai dari awal
                                    

"Kalau lo nggak ikut, kita nanti canggung sama Kak Alan, Len," ucap Ara dengan nada sedih.

"Lo beneran nggak mau ikut?" tambah Sanda.

Alen menatap kedua sahabatnya tak tega. Alen memaksakan senyumnya.

"Gue ikut. Tapi, gue nggak makan, ya."

Senyum di wajah Ara dan Sanda langsung mengembang sembari mengangguk semangat.

"Lo nggak makan nggak apa-apa, Len. Asal lo nemenin kita berdua!"

Alen pun segera berdiri. Setelah itu, mereka bertiga bergegas ke kantin untuk mencari Alan yang mereka yakini pasti sudah di kantin.

*****

"Itu Kak Alan!" tunjuk Ara ke meja paling ujung.

Alen, Sanda dan Ara segera menghampiri Alan yang tengah berbincang dengan tiga sahabatnya. Alfin, Gesa dan Jaka. Dan, tentu saja Ara sangat bersemangat bisa bertemu Alfin bahkan makan satu meja dengan Alfin.

"Kak Alan," sapa Ara dengan berani.

Baik Alan, Alfin, Gesa dan Jaka langsung menghentikan percakapan maupun aktifitas mereka. Keempatnya menatap kehadiran Alen, Ara dan Sanda dengan bingung.

Senyum Alan mengembang saat menatap sang pacar. Sedangkan, Alen hanya membalas dengan senyum tipis dan kaku.

"Hanya Alan aja nih Ra yang di sapa?" protes Gesa.

"Hai Kak Gesa, Kak Jaka, dan hai Kak Alfin," ralat Ara cepat.

Gesa dan Jaka langsung melambaikan tangan semangat.

"Hai hai hai!" seru Gesa dan Jaka serempak. Sedangkan Alfin hanya tersenyum dan mengangguk singkat.

Alan masih menatap Alen yang sibuk menatap ke bawah sembari memainkan jemarinya.

"Mau makan juga, Len?" tanya Alan ke Alen.

Alen mendongakkan kepalanya, sedikit kaget.

"Iya," jawab Alen seadanya.

"Kita mau makan, tapi ditraktir Kak Alan, boleh, kan?" perjelas Ara.

"Hah?" bingung Alan.

"Kemarin kita sudah minta traktir Alen bakso. Dan, biar adil, gue dan Sanda punya ide untuk minta traktir Kak Alan juga. Boleh, kan, Kak?"

Alan takjub mendengar ide yang dituturkan oleh Ara. Detik berikutnya, Alan mengangguk tanpa ragu. Toh, itu bukan hal yang susah untuk dikabulkannya.

Memberikan traktiran dinamo untuk Alfin saja dia sanggup apalagi makanan.

"Duduk, gue traktir kalian," ucap Alan.

Ara dan Sanda bersorak senang dan saling bertos. Setelah itu mereka segera duduk bersebalahan dengan Alfin.

"Makasih Kak Alan," seru Sanda dan Ara bersiap memesan makanan mereka.

Alan hanya mengangguk singkat. Ia kembali menatap Alen yang masih berdiri. Alan segera mendekati Alen, menarik lengan tangan gadis itu dan menuntunnya untuk duduk di sebalahnya.

Alen sedikit terkejut dengan yang dilakukan Alan. Namun, Alen mengikuti saja tanpa protes.

"Tau deh yang baru balikan! Duh!" goda Gesa.

CHAMOMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang