boleh?

1K 161 231
                                    

Tubuh Tzuyu mulai terasa kaku. Sudah 11 menit keduanya diposisi seperti ini, dimana sana yang masih betah memeluk tzuyu dari belakang.

"B-bos-"

"Diem dulu. Saya malu diliatin banyak karyawan" cicit sana dengan wajah yang terbenam dipunggung tzuyu.

Tzuyu berusaha nahan kekehan dari bibirnya, ia baru tau ternyata sana si bos mengkesalkannya itu diem-diem memiliki sisi menggemaskannya tersendiri.

"Bawa saya dari sini, tzuyu. Cari cara supaya mereka tidak melihat wajah saya"

Jujur saja, sana bener-bener malu. Jangan sampai predikatnya sebagai bos yang dingin dan kejam, terpupus begitu saja.

Tzuyu mengedarkan pandangannya pada sekitar lobby, mengkode para pekerja disana agar kompak menundukkan kepalanya.

"Sudah aman, bos"

"Saya masih malu" rengek sana semakin mengeratkan pelukannya, kali ini wajahnya terangkat nyaman bersender disamping leher tzuyu

Tzuyu merasa merinding, ia tidak mungkin tahan jika berlama-lama dalam posisi seperti ini.

Tidak ada cara lain, tzuyu pun berinisiatif untuk membuka kancing blazer miliknya.


Tzuyu memutar tubuhnya, lalu menyampirkan blazer miliknya ke bahu Sana "maaf lancang, bos. Untuk sementara, bos pake ini dulu buat sekedar nutupin noda"

Mendapat perlakuan mengejutkan dari sekertarisnya, Sana hampir saja kehilangan keseimbangan jika Tzuyu tidak buru-buru menahan tubuh moengilnya yang mendadak lunglai itu.

"Saya pusing, tzuyu." ucap sana seraya memijat kedua pelipisnya

"Pusing? Pusing kenapa, bos?"

"pusing, gimana caranya biar saya tidak meleyot ditempat"

-----------

"Kamu sudah boleh masuk"

Ucap sana setelah dirinya selesai mengganti baju didalam salah satu mobil cadangannya yang ada dikantor.

Tzuyu yang diperintahkan untuk berjaga diluarpun menoleh kearah kaca mobil yang terbuka

"Kalau sudah selesai, lebih baik saya langsung permisi pulang, bos."

"Saya antar kamu pulang"

"Tidak perlu, bos"

"Kalau gitu, kamu yang antar saya pulang"

"Tapi, bos"

"Setelah kamu antar saya pulang, kamu boleh pulang"

"Bos?"

"Cepat masuk atau saya potong gaj-"

"Baik, bos. Dengan senang hati saya akan mengantar bos pulang"

"Bagus"

-----------

"Saya minta maaf" Sana berkata ditengah perjalanan pulang mereka

Tzuyu yang mendengar hal itu, tentu saja kebingungan.

"Minta maaf untuk apa, bos?"

Gak Gitu Boss! (Tzuyu twice)Where stories live. Discover now