"M-mark" haechan segera memeluk tubuh mark erat.

"Kau kenapa?"mark bertanya melepaskan pelukan haechan menatap pemuda itu keheranan.

"Mark tadi ada seseorang berdiri di balkon dia membawa cerulit" ucap haechan ketakutan,Mark mengernyitkan namun kakinya melangkah ke arah balkon dan membuka gordennya,Kosong?

"Kau mengigau?" Haechan membelak, jelas-jelas tadi dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri bahwa ada seorang pria yang berdiri di sana.

"Aku bersumpah mark,dia bahkan mengirimku foto-foto"

"Foto?"

Haechan mengangguk menyerahkan ponselnya kepada mark, Sedangkan mark terlihat kebingungan menatap ponsel haechan.

"Apa maksud mu tak ada foto apapun ini hanya percakapan mu dengan Jeno? Siapa jeno?"

"Apa?mark aku bersumpah kalau dia ada disini,tadi pagi aku juga mendapatkan teror"

Mark melempar ponsel haechan ke ranjang,"aku tak perduli,siapa jeno?"

"T-teman"

"Teman?" Mark menaikkan sebelah alisnya.

"Iya mark,teman dia satu kelas dengan ku. Jeno anak pindahan" Mark melirik tajam haechan.

"Jangan dekati dia!" Ujarnya mutlak.

"Tapi mark, dia hanya teman biasa lagi pula tak ada apapun di antara kita" mark menggeram tak suka mendengarnya.

"Sudah ku katakan tidak ya tidak kau tuli?!"

"Berhenti mengaturku mark,aku lelah!"

Plak!

Haechan membelakkan matanya terkejut ketika mark menampar pipinya sangat kuat.

"Ini yang aku benci dari mu mark,kau selalu menyakitiku. Kau melukai ku mark!"teriak haechan sembari memegangi pipinya yang terasa perih.

"Itu karna aku mencintaimu!" Balas mark dengan berteriak.

"Cinta? Apa kau pikir aku bahagia? Apa kau pernah melihat aku tersenyum atau tertawa ketika kau melukaiku dengan alibi itu adalah cinta? Kau pikir aku bahagia menjalani hubungan ini dengan mu? Tidak mark! Aku tersiksa disini!"

Mark tertegun saat mendengar ucapan haechan, tubuh haechan bergetar karna amarah dan matanya berkaca-kaca siap menumpahkan air mata.

Mark berjalan mendekat namun haechan mundur,Tapi mark tak perduli dia meraih tangan haechan meski ada sedikit penolakan dari haechan.Mark menuntun haechan untuk duduk di pinggiran ranjang sedangkan mark berjongkok di hadapan haechan dengan tangannya yang mengenggam erat tangan haechan.

"Maafkan aku sayang,Kau tau aku sangat mencintaimu. Aku tidak mau kau dekat dengan pria lain, Aku takut kau akan berpaling. Kau tau aku tak bisa hidup tanpamu, kau adalah semesta ku"

Haechan meneteskan air matanya,"tapi kau melukai ku" lirihnya penuh luka.

"Aku tau,maafkan aku" tangan mark terangkat mengusap air mata haechan dengan lembut.Mark berdiri lalu duduk di samping haechan memeluk tubuh itu lembut penuh kasih sayang.

Haechan merasakan rematan di pinggulnya bersamaan jilatan di lehernya,Mark mengusap pipi haechan untuk melihat ke arahnya dan setelah itu mark segera meraup bibir haechan. Tangan mark kian turun ke leher haechan mengusapnya lembut,Mark menelesakan lidahnya untuk mengeksplor goa hangat haechan.

"Anghhh"

Haechan mengerang frustasi saat mark menghisap kuat lidahnya,Ciuman itu semakin panas bahkan salivah sudah berjatuhan turun membasahi dagu hingga leher.

"Shall we start the game, honey?"tanya mark saat ciuman sudah di lepas,Namun kening mereka saling bersentuhan.

"yeah, i want your dick in my hole and stab it really hard" mark mengerang saat tangan haechan meremas penisnya yang terbungkus celana jeans yang dia kenakan.

..

"Soal teror itu aku rasa hyunjin adalah orangnya,Dia dendam kepadaku. Kau tau kan hyunjin itu memiliki kelompok gelap,Dia tak akan tinggal diam saat aku sudah mengusiknya"

Saat ini dua anak adam itu sedang berbaring di ranjang saling berpelukan setelah adegan panas yang mereka lewati tadi, sekarang pukul tiga pagi. Mark sungguh membuat haechan gila,dia tak memberi haechan ampun namun sialnya haechan sudah terbiasa dengan permainan kasar mark dan itu membuatnya candu.

"Lalu bagaimana ini mark?" Haechan menonggak menatap mark.

"Tenang saja sayang,aku tak akan membiarkan dia menyentuh mu sedikitpun" Mark mencium kening haechan.

"Tapi hyunjin terlihat sangat berbahaya"

"Kau tak perlu memikirkan itu,cukup diam dan saksikan"

Haechan membiarkan tangan mark yang kini mulai meremas-remas bokongnya.

"Tadi habis dari mana?"

"Menemui mina" wajah haechan seketika muram.mark yang sadar dengan perubahan wajah haechan pun segera menarik pinggang haechan untuk mendekat.

"Tenang saja, dia hanya masa lalu aku bahkan tidak tertarik sama sekali pada wanita itu, dia meminta ku untuk kembali padanya tapi aku menolak karna kau tau, aku sudah sangat mencintaimu haechan. Sumpah demi semesta dan seisinya, hanya kau yang mampu membuat aku jatuh begitu dalam."

Mark mencium pipi haechan lembut,"jadi jangan cemburu ya"haechan terkekeh dan mengangguk.

"Oh ya,besok aku izin pulang terlambat ya"

"Kenapa?"

"Aku ada kerja kelompok besok,boleh?" Mark menghela nafas dan mengangguk.

"Ahnghh"

Haechan mendesah saat mark memasukan jarinya ke dalam lubangnya dan mulai mengocok lubangnya dengan tempo teratur,Tangan haechan mencekram lengan kekar mark.

"Ahhh ma-markhh" haechan mengoyangkan pantatnya saat mark memelankan kocokan di lubangnya itu,membuatnya frustasi.

"Ingin melanjutkan ke ronde selanjutnya?"

Dengan nafas yang terengah haechan mengangguk,sspertinya mark tak akan puas dengan waktu empat jam saja,ini akan jadi hari yang panjang.























Tbc

Dah gitu aja sih gak jelas ya,Aku ngetiknya pas lagi badmood pasti alurnya gak jelas,

Jangan lupa komen dan vote!!!

Sorry typo

Love Obsession!!Where stories live. Discover now