MSMH || 36

8.8K 679 289
                                    

Hai Assalamualaikum

Jangan lupa tekan tombol bintang dan bantu ramaikan dengan mengomen di setiap paragraf 🥰

Bantu Rara dengan kasih vote ya, karena Vote itu gratis gak bayar ^^

Bantu Rara dengan kasih vote ya, karena Vote itu gratis gak bayar ^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🦋🦋🦋


"Yakin Jun, ini tempatnya?" Tanya Rahman kepada Juna.

"Gue yakin bang." Jawab Juna yakin.

"Ini kan hutan yang pernah kita kemahin dulu." Gumam Sam mengingat ingat. Dari tempat nya sih, emang mirip.

"Beda jalur doang, kalau yang kemaren jalur utama, sedangkan ini kayanya jalur lain deh. Lagian juga GPS nya berhenti sampe sini doang." Juna memperlihatkan handphone nya kepada mereka. Mereka mengangguk mengerti.

"Kayanya jalur ini lebih ke hutan terlarang deh. Sumpah ya. Troma gue masuk sini." Sam bergedik ngeri mengingat ada sesajen yang ada di hutan terlarang ini. Dan masih banyak lagi Hal ganjal yang dapat ia rasakan.

"Disini kita harus jadi pemberani bukan jadi banci." Sam meringis mendengar nya. Reyhan ini memang pendiam, tapi saat mulai berbicara. Malah ucapan pedas yang ia lontarkan.

"Ini emang jam berapa sih?" Zoya melirik jam tangan yang ia pakai. Mata nya membulat saat melihat jam yang sudah menunjukan pukul 12 malam.

"Buset udah jam segini, Mana gue belum izin sama nyokap lagi." Dengan terburu buru Zoya mengambil ponsel nya mencoba menelpon ibu nya. Namun sayang, tidak ada sinyal disini.

"Akhhh gak ada sinyal lagi, sialan!" Zoya mengeram marah, habis sudah nanti dirinya dirumah. Bisa bisa dijadikan pisang molen oleh ibu nya.

"Mulut kamu ya Zoya, tidak memiliki Attitude banget." Ucap Kelvin.

Kelvin sama Reyhan ini 11 12, sekali bicara selalu saja mengeluarkan kata kata pedas. Mulut mulut bau Cabe ini, pikir Zoya.

"Kita masuk?" Tanya Fajar sambil menatap mereka.

"IYA FAJAR." jawab mereka barengan.


🦋🦋🦋


Rahman dkk menjelajahi hutan belukar dengan penerangan seandanya, berupa handphone saja. Mereka berusaha menelusuri hutan untuk mencari keberadaan Thiya dan Nara, namun nihil. Mereka tak menemukan apapun di hutan ini.

Mas Santri My Husband (END) Where stories live. Discover now