"Gue yakin, kayanya cuman kita aja yang diculik Nar, dan yang nyulik kita itu hantu yang berkostum hitam dan bertopeng. Gue ingat Nar waktu itu pas kita pengen masuk kerumah hantu, gue ngeliat seseorang yang mencurigakan, ya hantu berkostum hitam itu." Nara nampak berpikir saat mendengar ucapan Thiya, seperti nya bukan hanya Thiya yang melihat nya tapi Nara juga, ntah mengapa ia yakin orang yang menculik mereka adalah manusia berkostum hitam dan bertopeng itu.

"Terus motif mereka nyulik kita apa kak?" Tanya Nara sedikit merinding.

Thiya menggeleng. "Gue juga gak tau."

Prok prok prok

Kedua perempuan itu menoleh ke pintu yang terbuka. Terlihat dua orang berjubah hitam, tak lupa topeng yang melekat di wajah mereka.

Thiya dan Nara saling pandang, tangan Thiya mengenggam tangan Nara yang dingin. Seperti memberi kode kalau semua akan baik baik saja.

Kedua orang bertopeng itu mulai membuka topeng nya. Mereka terkejut saat melihat siapa orang itu.

"Kak Iqbal." Gumam Thiya melirih.

"Kak Iqbal, Viona. jadi kalian yang nyulik gue sama kak Thiya." Ucap Nara terkejut.

"Kalau iya kenapa." Viona berjongkok menatap Nara yang menatap nya datar.

Plak!

Thiya tersentak saat melihat Viona yang menampar pipi Nara dengan kencang. Bahkan pipi Nara meninggalkan bekas merah karena tamparan yang cukup kuat dari Viona.

"Itu gak sesakit apa yang gue rasain." Bentak Viona tajam.

"Maksud lo apa Viona? Kenapa lo nampar gue."

"LO UDAH AMBIL KAK JUNA DARI GUE." Teriak Viona histeris.

"GUE GAK SUKA KALAU ADA CEWEK YANG DEKAT SAMA KAK JUNA, APALAGI LO NARA. GUE BENCI SAMA LO DARI KITA SMP."

"LO UDAH RENGGUT SEMUA NYA TAU NGGAK, GUE CAPEK NAR! GUE CAPEK SELALU DI BANDINGIN SAMA LO. NYOKAP SAMA BOKAP GUE MENINGGAL GARA GARA KELUARGA LO."

Viona menangis histeris. Ia tiba tiba teringat dengan mendiang ayah dan ibu nya.

Ia benci Nara, ia juga benci Thiya. Gara gara keluarga keegoisan keluarga mereka membuat kedua orang yang berarti dikehidupan Viona dan Iqbal meninggalkan mereka.

"ASAL LO TAU YA THIYA, GUE SEBENARNYA GAK SUKA SAMA LO! GUE BENCI SAMA LO. GUE CUMAN PENGEN BALAS DENDAM SAMA LO DAN KELUARGA LO." Thiya terkejut lalu terisak mendengar nya. Ia tak menduga ternyata Iqbal dan Viona adalah adik kakak. Dan yang membuatnya bingung balas dendam apa yang di maksud oleh kakak beradik itu.

"B-balas dendam A--pa hiks yang kak Iqbal maksud?" Tanya Thiya sambil terisak.

Iqbal berjongkok tepat di depan Thiya, laki laki itu tersenyum Smirk.

"Kakak gue yang nama nya Bian waktu itu kecelakaan Thiya. Bian harus di Operasi. Tapi bokap gue dipecat sama Ayah lo gara gara bokap gue gak sengaja numpahin kopi di berkas nya. Bokap gue jadi pengangguran waktu itu. Dia bingung gimana cara mendapatkan uang buat operasi Bian. Bahkan nyokap gue rela jadi wanita malam supaya bisa mendapatkan dana buat operasi nya Bian. Bokap sama nyokap gue hampir aja bercerai gara gara kejadian itu. Tapi mengetahui alasan nyokap gue. Disitulah bokap gue terdiam." Jelas Iqbal panjang lebar.

Mas Santri My Husband (END) Where stories live. Discover now