❲12❳

6 3 0
                                    

3 Bulan Kemudian....

        Fatar, Fatur, Jeka dan Murzi sudah memakai seragam APD kini mereka dan yang lainnya sudah resmi menjadi anggota APD. Namun, karena para anggota baru masih sekolah untuk beberapa bulan lagi mereka hanya di tugaskan tugas ringan saja  seperti mencari Fatir dan orang-orang yang menghilang tanpa sebab seperti Varo dan Pandi yang tidak di ketahui jejaknya sampai sekarang

Keempat nya kini sedang beristirahat di kantin APD dan banyak mempertimbangkan tantang kehilangan tiga temannya itu

"Kau yakin tidak ada jejak yang tertinggal dari Fatir, Varo dan Pandi?" tanya Fatur  menatap teman-teman nya

"Tidak ada, kurasa mereka pergi ketempat yang sama" jawab Jeka memakan makanan nya

"Kau tidak makan?" tanya Murzi membuat semuanya menatap Fatar yang hanya mengaduk-aduk makanannya

"Bagaimana aku bisa makan? Sedangkan kita tidak tahu Fatir makan atau tidak" seru Fatar membuat semuanya terdiam dan menghela nafas

"Kau harus tetap makan untuk bisa mencari nya" kata Jeka diangguki yang lainnya setuju

"Ayolah, jangan biarkan dirimu menjadi seperti ini. Kita harus makan untuk bisa melakukan aktivitas" seru Fatur menatapnya

"Kau tidak khawatir tentang Kakakmu?" tanya Fatar menatap Fatur dengan tidak suka

"Bukan begitu, kita semua khawatir. Namun, kita tidak bisa terus memikirkan nya" jawab Fatur menundukan kepala

"Itu benar, kita harus tetap menjaga pola hidup meski sedang dalam keadaan kacau" kata Murzi

"Tidak ada yang bisa kita lakukan" ucap Jeka dengan sendu diangguki Murzi setuju. Fatur menepuk pundak Fatar meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

❏❏❏

     "Tempat apa ini? Bukankah sudah terlalu jauh dari hutan?" tanya Fatir menatap sekeliling tampak bangunan-bangunan yang sudah roboh dan suasananya yang sepi mencekam

"Ini kota mati" jawab Lezo membuat ketiganya mengangguk

"Jadi kota mati ini beneran ada ya? Kami hanya mendengar rumor nya saja sejak kecil" kata Varo diangguki Fatir setuju

"Ternyata benar, tidak ada orang yang tinggal disini" ucap Pandi melihat sekeliling yang mereka lihat hanyalah bangunan yang roboh dan tidak terawat, jalanan di penuhi rumput liar disana sini, dinding-dinding sudah berlumut dan menjadi tempat tinggal binatang kecil

"Jadi, apa yang kita lakukan disini?" tanya Fatir penasaran

"Jika dilihat dengan mata telanjang tidak ada apa-apa selain bangunan dan prasarana yang tidak terurus" seru Yoza membuat ketiganya heran

"Coba lihatlah dengan mata hati kalian, ada begitu banyak monster disini" ucap Lezo memejamkan matanya dan kembali melihat ke segala arah tampak mengerikan beberapa monster dari yang kecil hingga besar tengah berjalan-jalan dengan tenang begitupun dengan Yoza yang sudah siap siaga

"Wooo!" seru ketiganya setelah melihat dengan jelas ada banyak Monster di kota ini

"Kita akan bertarung memusnahkan mereka?" tanya Fatir diangguki Yoza dan Lezo

"Bersiaplah, berpencar! Hadapi musuh masing-masing" seru Lezo dan segera melompat menjauh dari nya begitupun dengan Yoza

"Berjuang lah!" sahut Yoza sebelum pergi sungguh-sungguh

"Ayo!" seru Varo diangguki Pandi dan Fatir mereka berpencar ke arah yang berbeda untuk memusnahkan Monster-monster yang berkeliaran dengan bebas

Para Monster yang menyadari kedatangan orang-orang tak biasa membuat mereka marah dan berbondong-bondong menyerang, Lezo tampak santai melawan mereka dengan kedua tangannya beberapa Monster terpental dan hancur. Lezo tersenyum senang dan terus menyerang mereka yang brutal menyerangnya

Yoza tampak menggunakan kaki dan tangannya untuk memukul monster yang mendekat ia jarang menggunakan sihir untuk melawan Monster ia hanya perlu menggunakan teknik bela dirinya saja menggunakan tubuhnya yang kekar dan lincah

Varo, menggunakan busur dan panah untuk melenyapkan Monster ia hanya sembunyi di satu tempat dan melayangkan panah pada mereka yang kebingungan mencarinya, namun sesekali ia menggunakan sihir cahaya hijaunya untuk memperkuat Panah

Pandi tambah mirip Yoza menggunakan teknik bela diri, meski tubuhnya yang bongsor dan berat ia mampu bergerak lincah meninju dan menendang monster-monster dengan lihai dan gampang

Fatir menggunakan sihir ultra violet yang telah ia kuasai dari Yoza, ia melayangkan beberapa bola cahaya pada mereka yang mendekat ke arahnya

"Rasakan ini! Monster jelek!" seru Fatir menendang salah satu monster hingga terpental dan hancur menghantam tembok, meski ia sudah meningkat tetap saja Fatir masih menggunakan mulutnya ikut serta dalam pertarungannya untuk memaki atau tertawa senang dengan tingkah konyolnya

Kekuatan mereka telah meningkat selama 3 bulan, Yoza dan Lezo mengajarkannya dengan sangat baik membuat meraka menyerap pelajaran dengan cepat dan antusias.

❏❏❏

       "Target kita adalah Kota Mati, begitu banyak Monster disana yang melenyapkan warga yang tinggal disana. Dalam beberapa jam kita akan menuju kesana dan menumpahkan Monster" ucap Galva menatap para peserta baru 2022

"Pastikan daya tahan diri kalian cukup kuat untuk pergi kesana. Jangan lengah, karena Monster bisa mengambil alih tubuh kalian" kata Galva membuat semua nya mengangguk paham

"Ada pertanyaan?" tanya Galva menatap semuanya, lalu satu orang mengangkat tangannya yaitu Jeka

"Tanyakan" ucap Galva membuat Jeka berdiri dan mengangguk

"Mengapa Monster bisa mengambil alih tubuh kita?" tanya Jeka dan kembali duduk, Galva mengangguk dan menyalakan Monitor tampak dua segmen antara tubuh manusia dan tubuh monster

"Manusia memiliki jiwa yang tenang, jika jiwa itu dilanda kekhawatiran, kekecewaan, ketakutan, kebencian dan rasa dendam yang dalam. Maka Monster menyukai hal itu, pembuluh darah yang mengalir dalam kebencian membuat Monster menyukai nya, dia akan mengambil alih tubuh manusia dan menyerap darahnya hingga titik penghabisan. Akibatnya, Monster menjadi kuat dan menginginkan lebih banyak darah manusia yang seperti ini supaya ia bisa berkembang biak dan menghasilkan monster-monster lainnya" tutur Galva membuat semuanya bergidik ngeri

"Pastikan jiwa kalian bersih dari rasa benci, kikir dan dengki. Tekadkan diri kalian untuk melindungi sesama dan jadikan diri kalian adalah manusia yang layak menjadi seorang APD. Monster yang berkembang pesat berubah semakin besar, karena mereka menyukai tubuh manusia yang telah di hinggapinya, itulah mengapa setelah para APD memusnahkan Demon yang tersisa hanyalah manusia biasa yang mengalami sakit hati yang tidak kunjung sembuh" lanjut Galva membuat semua orang mengangguk-angguk paham atas penjelasannya

"Baiklah, silahkan ke ruang peralatan dan bersiap"

✧✧✧

Demon Lesson ◐END◑Where stories live. Discover now