❲9❳

6 3 0
                                    

Byurr....

           Fatir terkejut dan segera membuka matanya saat air dingin itu mengenai wajahnya ia melihat Yoza yang membawa ember dengan wajah sangar menatap Fatir

"Ada ap- oy!!" Yoza segera menyeretnya keluar dari gua dan ia lemparkan ke halaman, membuat Pandi dan Varo yang tengah sarapan terkejut sedangkan Lezo hanya menoleh dengan santai

"Apa-apaan kau?!" tanya Fatir menatap Yoza nyalang dan bangkit merasakan bahunya yang perih menimpa tanah yang kering

"Latihan" jawab Yoza dan tertawa puas membuat Fatir kesal di buat nya

"Hei, mari sarapan terlebih dahulu" seru Lezo membuat Fatir segera berjalan mendekat dan duduk bergabung dengan Pandi juga Varo

"Dia kerasukan apa sih?" tanya Fatir dengan sebal dan melahap daging bakar di piringnya yang terbuat dari bambu

"Setelah kalian akrab ini tidak akan terjadi" seru Lezo menepuk pundaknya, Yoza tampak sangat senang berlatih Gym sendirian

"Tapi...Bang Lezo, apa Fatir bisa seperti Bang Lezo?" tanya Pandi membuat semuanya menoleh

"Bang Lezo?" tanya Fatir menatapnya tidak percaya

"Harus sopan dikit" jawab Varo memukul tengkuknya membuat Fatir menoleh heran dan hanya mengangguk

"Kau meremehkan ku lho" sindir Fatir membuat Pandi terkekeh

"Memang" seru Pandi dengan mulut penuh

"Ha?!" sahut Fatir geram dan bangkit dari duduknya , tapi segera Varo mendorong nya kembali untuk duduk

"Kalau dia latihan sungguh-sungguh pasti bisa" jawab Lezo dengan santai dan meneguk minumnya

"Tenang saja aku pasti bisa untuk mengalahkan Demon" ucap Fatir tersenyum miring dan kembali melahap makanannya, Lezo menoleh ia tersenyum dan mengangguk-angguk setuju.

❏❏❏

"Kau belum menemukan Fatir ya?" tanya Raline membuat Fatar yang tengah mengutak-atik kubus rubik menoleh lalu ia tampak mengangguk

"Aku tak tahu keberadaan nya" jawab Fatar menghela nafas panjang

"Sabar ya, orang lain pasti menemukan nya dimana pun dia berada. Lagi pula, banyak yang mencarinya sekarang" kata Raline menatap langit biru

"Aku khawatir, dia tidak akan kembali. Tidak mungkin di mangsa iblis bukan?" tanya Fatar membuat Raline terkejut menatapnya, Fatar berdiri dan berjalan memungut sebuah poster dan ia berikan padanya

"Sejak tadi pagi, para murid sudah menyebarkan berita ini" ucap Fatar membuat Raline melihatnya dan terkejut

"Jadi... orang-orang yang menghilang sudah di temukan dan dalam keadaan tewas?" tanya Raline tidak percaya pada berita hari ini

"Hhm, hanya tersisa Fatir yang belum di temukan. Menurut forensik APD, penyebab kematian orang-orang itu karena di bawa oleh iblis seseorang yang menciptakan Demon. Lihat goresan di telapak nya? Ini sangat rapi dan bersih, manusia biasa tidak bisa melakukannya sealami ini" tutur Fatar membuat Raline semakin bergidik ngeri mendengarnya

"Apa tujuan mereka menculik orang-orang ini lalu di kembalikan lagi?" tanya Raline dengan heran, Fatar tampak menggeleng

"Tidak ada yang tahu, mereka menghilang tanpa jejak" jawab Fatar menatap lapangan yang di penuhi murid-murid bermain bola

"Mungkin kah Fatir termasuk kriteria mereka? Hingga mereka tidak mengembalikannya lagi?" tanya Raline lagi membuat Fatar menoleh dan berpikir sejenak

"Kita tidak tahu mereka membawa Fatir atau tidak. Bisa jadi Fatir melarikan diri sendirian"

"Kemana dia akan lari?" Fatar menatap langit biru yang bertabur awan putih, berpikir menerawang jauh entah kemana

"Pasti ada satu tempat yang membuat Fatir tidak ingin kembali" ucap Fatar dengan menatap sendu pada langit, berharap ia mendapat petunjuk sekali saja untuk bisa menemukan adik tengahnya.

❏❏❏

"Aku harus menyelam disana?" tanya Fatir menatap danau yang jernih dan menoleh pada Yoza yang mengangguk

"Eehh tidak mungkin" seru Fatir dengan terkekeh geli melihatnya, namun tidak ada raut bercanda dari wajah Yoza membuatnya berhenti tertawa

"Arrrhhhh!!, sampai kapan aku harus diam didalam sana?" tanya Fatir dengan frustasi menatap Yoza

"Sampai aku menyuruhmu keluar, jika kau gagal dalam pelatihan pertama kau akan kesulitan di pelatihan kedua dan seterusnya" jawab Yoza membuat Fatir terkekeh hambar

"Jangan meremehkan ku kawan, hanya diam diri di dasar danau? Bisa ku lakukan!" seru Fatir dengan penuh percaya diri

"Jika kau merasa tidak kuat menahan nafas, maka sebutkan mantra ini di dalam hati"

"Mantra?" tanya Fatir dan terkekeh mendengar nya, "Tidak perlu" seru Fatir dengan enteng

"Aku menyebutkan satu kali saja, jadi ingat baik-baik. 'tsira don rayuwa'" ucap Yoza membuat Fatir terkekeh mendengar nya saja sangat lucu baginya

"Apa artinya?" tanya Fatir masih dengan tawanya

"Bertahan untuk hidup" jawab Yoza membuat Fatir berhenti tertawa

"Pergi" seru Yoza membuat Fatir terdiam dan tersenyum lalu berjalan menuju tepi danau ia segera berenang ke tengah danau, saat sudah sampai disana Fatir bermaksud akan menyelam tapi dengan cepat cahaya violet di telapak tangan Yoza melesat mengikat pinggang Fatir dan menggantung dua buah batu menjuntai, kedua tangannya juga dililit bayangan violet, batu sangat berat dan membuat Fatir terbawa tenggelam kedalam danau

Fatir tampak panik mulai menahan nafas dalam hati ia memaki pada Yoza karena tidak memberitahunya soal ini. Fatir kian jauh tenggelam, dua batu sebesar kepalanya itu membawa Fatir terus tenggelam menuju dasar danau

Beberapa saat kemudian, terjadi benturan di bawah sana. Fatir meraba pantatnya yang sudah mendarat di dasar danau lalu ia pun bersila dan perlahan membuka matanya saat ia membuka mata nya ia tampak terkejut melihat sesosok putri duyung yang tengah bersantai di atas batu, seluruh tubuhnya bersisik sampai leher, ekornya berwarna hijau tua dan rambutnya hitam legam, ia tersenyum ke arah Fatir menunjukan keempat gigi taringnya

Duyung itu bergerak mendekati Fatir yang tengah kesulitan bernafas, tiba-tiba saja putri duyung itu berubah menjadi mengerikan seluruh ekornya berubah keras seperti batu, kulit tangannya bermunculan urat-urat yang berwarna merah menyala kedua matanya pun menghitam ia mendekat dan membisikan sesuatu yang tampak jelas terdengar di telinga Fatir

"Kau sedang di manfaatkan...." ucapnya dengan terkekeh mengerikan ia sedikit menjauh dari Fatir dan kedua telapak tangannya berasap hitam, tak lama air danau mulai berputar di sekitar Fatir, Fatir menjadi panik melihat ke segala arah namun ia tidak bisa melihat apapun karena pusaran air yang tinggi mengelilinginya tiba-tiba air itu melilitnya bank sebuah tali besar menyesakan dada

"Kenapa? Tubuh ku sulit bergerak?" tanya Fatir dalam hati

"Apa mantranya?! Yoza!!!! Katakan sekali lagi mantra nya!!!!" teriak Fatir di dalam hati tak mampu ia keluarkan karena akan membuat air-air masuk kedalam mulut dan hidungnya ia sudah tidak bisa lagi menahan nafasnya, air itu kian erat menjeratnya, Fatir hanya mempu berteriak di dalam hati dengan penuh ketakutan

"Yozaaa!!!!!!!"

✧✧✧

Demon Lesson ◐END◑Where stories live. Discover now