24 - Takdir

Mulai dari awal
                                    

"Lah ? Ini kan bukannya jalan mau ke arah vila ya kak ?"

Win hanya menoleh ke arah Ohm dan mengangkat kedua alisnya.

"Emangnya kita ada planning liburan ?"

Win terkekeh pelan tak menanggapi pertanyaan Ohm.

"Gini nih, mangkanya gue sering males kalau ngomong sama ini bocah. Di tanya bukannya jawab malah bikin kesel aja." Guman Ohm yang masih di dengar telinga Win.

"Uuhhhhh~~ segarnyaaaaa udara hari ini." Ucap Ohm yang melonggarkan semua ototnya setelah perjalan panjang yang mereka lalui menuju villa.

"Ohm--" lirih suara yang sangat Ohm kenal dan tiba-tiba mengusik pendengaran Ohm.

"Nanon ??" Ohm tertegun dengan kehadiran Nanon tepat di depan matanya.

"Kok --"

Detik berikutnya ada dua siluet laki-laki juga yang Ohm sangat kenal.

"Pawat ? Korapat ?" Ohm mengerjap berkali-kali dan beralih bergantian menatap mata ketiganya.

Segera Ohm tersadar dan menghampiri ketinganya.

"Lo berdua-- ehh, kalian bertiga ngapain di sini ?" Panik Ohm.

"....."

Ketiganya hanya diam dan saling bertukar pandang.

"Kok, ngobrol di luar sih. Sini masuk." Suara lembut yang sangat dikenal Ohm mengusik keheningan diantara keempatnya.

"M-mom ?"

"Sini masuk, Mom udah masak besar loh." Lanjut Gulf

"Mom- mom ga kaget ini mereka siapa ?" Tanya heran Ohm yang masih dipenuhi rasa penasaran.

Gulf hanya menggeleng melipat tangannya di dada sambil tersenyum.

"Kita tunggu orang tuanya Nanon di dalem aja yuk." Pinta Gulf.

"Mom ??!" Panggil Ohm menghampiri Gulf.

"Duduk dulu." Lanjut Gulf.

Keempat pria muda beserta Mew dan Win yang sudah menunggu di ruang makan itu menempati kursi mereka masing-masing.

"Daddy ? Kak Win ?"

"Ajakin duduk dong dek." Kali ini pinta Mew.

"Ini-- kok ?" Bingung Ohm.

"Daddy sama Kak Win udah tau semuanya dek." Lanjut Mew dan Ohm melihat Nanon, Korapat, beserta Pawat yang sedang mengangguk meyakinkan Ohm.

"Maksudnya ?"

"Mom udah cerita semuanya. Dan daddy percaya."

"Daddy percaya gitu aja ? Terus kak Win ?" Kini pertanyaan Ohm di lempar kearah sang kakak.

"Awalnya sih kakak sama daddy gak percaya."

"Terus ?"

"Di mulai Sejak kamu ngilang."

Ohm memutar kembali waktu dimana dia berteleport ke dunia Pawat.

"Nah saat itu juga, Mom ngasih tau yang sebenarnya. Bahkan beberapa kali kakak sama daddy menolak untuk percaya."

"......."

"Mom ngajakin kita buat liat yang sebenarnya. Yang terjadi diantara kalian." Lanjut Win.

"Aku yang ngasih tau ibunda Ohm." Sahut Pawat tiba-tiba.

"......"

"Lagi pula ibunda juga sudah tahu kalau aku sering datang. Bahkan sebelum kalian berdua bertemu di dunia ini." Lanjut Pawat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang