15- Dunia Lain

154 24 0
                                    

'Kamu seharusnya menungguku kembali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Kamu seharusnya menungguku kembali.'


Happy reading, abaikan Typo.
Jangan lupa ambil bintang buat Author ya.


Hari ini double update yaa ☺️




"Pawat.. ini lo bawa gue ke mana ??" Tanya Ohm lirih yang baru tersadar dia berada ruangan yang sedikit gelap dan lembab.

"Sssttt..." lirih Pawat mengangkat telunjuk dan diletakkannya di depan bibir Ohm. Ohm mendadak terkejut dan menatap Pawat mengerjap beberapa kali.

"Iisshhh... iisshh... tangan !! Tangan !!" Ucap Ohm sambil mengeratkan gigi berbicara pelan ke pada Pawat.

"Sssttt..." Pawat mengulangi isyarat agar Ohm tetap diam tidak berisik.

Ohm menunjukkan dengan jelas jari tengahnya untuk Pawat, dan hanya kerutan dahi yang menjelaskan bahwa Pawat tidak mengerti apa maksud Ohm.

Pawat menyuruh Ohm mengikuti kemana arah telunjuknya mengarah. Dari balik ventilasi kayu ruangan, Ohm hanya menurut sambil melihat sinis kearah Pawat.

Ohm melihat ada banyak sekali manusia bersayap hitam berterbangan kesana kemari dengan kesibukannya masing-masing.

"Pawat--" lirih Ohm sambil terus melihat manusia-manusia bersayap hitam tersebut.

"Jangan bilang lo bawa gue--" Ohm memutar posisi menghadap Pawat yang sudah kembali dengan sayap berbulunya.

"Iya Ohm, ini rumahku. Dan ini Rumah mu juga." Jawab Pawat dengan tersenyum.

"Wait.. waitt.. waittt ... rumah gue ? Rumah lo kali." Bingung Ohm dengan perkataan Pawat.

Tak ada jawaban dari Pawat selain berbalik berjalan menjauhi Ohm.

"Pawat!!" Lirih Ohm penuh penekanan.

"Bukankah kamu ingin tahu, bagaimana dan kenapa penyihir menyuruhku untuk memilih mu ?"

"Tapi-- kan lo bisa jelasin ke gue. Gak perlu lo repot-repot bawa gue ke sini." Tegas Ohm.

"Ohm.. bagaimana aku bisa menjelaskan semuanya ketika kamu tidak memberiku kesempatan untuk berbicara padamu." Lirih Pawat menatap tajam Ohm.

"Lagian cerita lo kurang rasional. Kurang masuk di otak gue." Sarkas Ohm.

"Apakah ini semua sudah bisa di terima oleh otakmu ??" Tanya Pawat sambil memperlihatkan semacam foto dari kertas yang terbuat seperti kobot pisang.

Ohm meraih kertas itu dan masih samar pikirannya seperti mengenali siapa pemilik wajah itu. Gambar yang menunjukkan dengan jelas pemilik wajah itu mati bersimbah darah.

"Kamu mengenal dia dengan sangat baik Ohm." Ucap Pawat.

"Dia adalah orang yang selalu menyayangiku dan membelaku apapun yang terjadi. Aku sangat bergantung padanya. Namun, ketika dia tewas terbunuh, aku hanya sendiri dan tidak tahu harus berbuat apa selain menjadikan diriku kuat." Lanjut Pawat.

Hate LoveWhere stories live. Discover now