Chapter 28

477 56 3
                                    

Lucy meneguk ludahnya kasar saat Hyunjin membawanya menghadap nenek Hwang. Nenek Hwang kemarin pergi ke luar negeri bersama orang tua Hyunjin, keduanya tidak bisa pulang karena bisnis, jadi nenek Hwang pulang sendirian.

Kembali ke topik. Setelah mereka memakan es krim di kantor tadi, Hyunjin membawa ketiganya pergi menemui nenek Hwang, tentu saja Lucy tidak tau dan mengira ini adalah dinner biasa.

"Nemooo!" Byulbi memeluk nenek Hwang erat. Sementara Leeo duduk di samping Lucy.

Hyunjin menggenggam tangan Lucy, menganggukkan kepalanya berusaha menenangkan Lucy.

Lucy menarik nafas panjang. "Selamat malam nenek Hwang, apa kabar?" tanyanya.

Nenek Hwang mengangguk. "Biasa saja. Lalu siapa anak kecil yang wajahnya mirip cicit cantik kesayanganku ini?"

"Dia anakku, nek,"

Nenek Hwang lantas membulatkan matanya, ia memegang erat tongkat yang biasa ia gunakan untuk berjalan. "Apa maksudmu?"

"Byulbi dan Leeo kembar, dan ini anak kami, Lucy dan Yeji adalah orang yang sama," ucap Hyunjin. Saat hendak menjelaskan, keduanya terkejut mendengar kalimat yang terucap dari nenek Hwang.

Nenek Hwang tersenyum lega. "Akhirnya Lucy memberitahukan semuanya padamu,"

Hyunjin menyerit. "Maksud nenek?"

Orang tua itu menyesap tehnya dengan nikmat, lalu menatap Hyunjin. "Nenek minta maaf, nenek yang menyembunyikan Leeo kala itu dan memberikannya pada orang tua Lucy,"

Keduanya terperanjat. "Kenapa nenek melakukan semua itu?" tanya Lucy lirih.

"Aku tidak mau kalian berpisah. Aku tau yang di depan ku ini bukanlah Yeji yang dulu, kalian adalah orang yang sama,"

"Tapi nenek tidak mau kalian berpisah walau masing-masing kedua orang tua kalian ingin kalian pisah, tapi nenek menyayangi kalian dan kedua cicit nenek yang baik," nenek merentangan tangannya, meminta Leeo datang memeluknya.

Leeo pun perlahan turun dari kursinya, dan memeluk nenek Hwang erat. "Nenek sayang kalian berempat, penantian nenek tidak sia-sia untuk menyatukan kalian,"

"Rasanya mustahil bukan kalian bertemu dengan semudah ini?" nenek Hwang tersenyum. "Inilah kekuatan takdir dan jodoh kalian. Nenek hanya membantu agar semua itu terwujud, sisanya biar takdir yang bekerja. Nenek tidak menyangka kalian akan bertemu di rumah sakit, karena harusnya kalian bertemu di sebuah pemotretan tempat Lucy bekerja,"

Hyunjin dan Lucy terbengong, entah harus apa keduanya hanya bisa mendengar dengan saksama. "Di luar dugaan Lucy kecelakaan, dan nenek yang meminta Ayen untuk memasukkan Lucy kedalam daftar pasien mu, harusnya Lucy di tangani dokter lain," ucapnya.

Lucy menitikkan air matanya, Hyunjin memeluk Lucy lalu mengelus kepalanya lembut. "Kita sangat jahat telah memisahkan anak kita selama ini," isaknya.

Nenek Hwang tersenyum. "Nenek lega kalian telah bersatu. Ayen juga telah bekerja keras untuk kalian,"

Lantas cucu kesayangan nenek Hwang a.k.a Hyunjin menggenggam tangan nenek Hwang yang berhadapan dengannya erat. "Terima kasih nenek, saya bersyukur nenek menyayangi kami dan anak-anak kami,"

Nenek Hwang tersenyum cerah. "Tentu saja,"

Semenit kemudian, datang empat orang yang tak asing memasuki daerah VVIP restoran yang telah Hyunjin pesan.

"Apa kami telah melewatkan sesuatu?" tanya seorang pria paruh baya.

"KAKEKK!" Byulbi turun dari kursinya dan memeluk papa Hyunjin erat. Lantas pria paruh baya itu menggendong Byulbi dan menghujaminya dengan ciuman.

"Cucu kakek sudah besar dan menjadi sangat cantik!"

"Aduh, di luar dingin sekali," ucap mama Hyunjin seraya membetulkan syal nya. Hyunjin lantas berdiri dan cipika cipiki bersama sang ibu.

Sang ibu mengusap kepala Hyunjin, "anakku yang tampan,"

"Leeo, ayo kemari!" wanita paruh baya yang wajahnya persis dengan Lucy merentangkan tangannya lantas Leeo berlari memeluknya. "Aigoo, cucu nenek sudah besar," ia menepuk-nepuk bokong Leeo sayang.

Lucy berdiri, tak menyangka kedatangan kedua orang tuanya dan orang tua Hyunjin.

"Nak, apa kabarmu?" tanya sang ayah lalu memeluk Lucy erat. Lantas Lucy meneteskan air matanya.

"Aku kangen papa," lirihnya.

Tentu saja Lucy masih putri kedua orang tuanya. Apalagi hubungan Lucy dekat dengan papanya. "Jangan menangis,"

Nenek Hwang tertawa kecil. "Kalian terlihat sangat serasi, hatiku hangat melihatnya,"

"Oh, ibu!" papa Hyunjin bergegas cipika cipiki dengan nenek Hwang. "Apa ibu sehat?"

Nenek Hwang mengangguk. "Ayo semuanya duduk, kita makan bersama malam ini," ucapnya.

"Kalian pasti bertanya-tanya kenapa kami disini bukan?" tanya papa Hyunjin.

Ia terkekeh. "Kami bertemu di  Amsterdam karena bisnis, nemo telah menjelaskan semuanya dan menyadarkan kami,"

"Kami ingin melangsungkan pernikahan kalian secepat mungkin," sambung papa Lucy.

Lantas Hyunjin memegang tangan Lucy yang gugup, wanita itu terlihat memainkan jarinya beberapa kali.

Mama Hyunjin berkata, "kapan kalian akan melangsungkan pernikahan? Kami akan menyiapkan semuanya,"

"Kalian juga bisa memilih temanya malam ini saat di rumah nanti," ucap mama Lucy.

Mama Hyunjin memegang tangan mama Lucy seraya tersenyum. "Iyaps, tempatnya juga udah kami rekomendasikan, kalau kalian ada tempat lain juga boleh, tapi konsul sama kami dulu yaa," ucapnya lalu terkekeh.

Nemo tertawa bahagia malam ini, ia senang rencananya membuahkan hasil. "Baiklah, makanannya sudah datang, nanti kita bicarakan lagi tentang pernikahan ini." Ucap Nemo lalu tersenyum manis.

Begitulah kisah kebahagiaan keluarga Hwang dan Lee di mulai. Nemo senang karena ia bisa menyatukan mereka kembali, dari awal rencana nemo lah yang bisa membuat kisah cinta mereka hadir, kalau nemo tidak ikut campur tangan, entah bagaimana nasib keduanya.

Tapi yang penting, nemo percaya bahwa mereka berdua memang di takdirkan bersama. Hyunjin dan Lucy, selamanya akan seperti itu.

•••

Halo halo! Apa kabar?

Semoga kalian sehat-sehat terus yaa. Makasih banyak buat kalian yang masih setia nungguin cerita ini, semoga part kali ini bisa mengobati kerinduan kalian sama cerita ini.

Sampai jumpa di part selanjutnya!

The Doctor Is MineWhere stories live. Discover now