Chapter 18

729 128 27
                                    

Brak!

Hyunjin yang baru saja duduk di kursi kebesarannya refleks duduk tegak saat seseorang mendobrak pintunya.

"Ayen!"

"Hehe, maaf hyung," ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kau bisa saja merusak pintu mahal ini!" ucapnya ngegas.

Ayen terkekeh, "eh ada info penting untukmu!"

"Apa?"

"Nenek naga ada di luar!" ucapnya panik.

Hyunjin menyerit bingung, "Lucy?"

"Entahla, yang jelas dia tinggi dan berkelas, cocok berdiri di sebelahmu!" ucapnya asal ceplos hingga diberi tatapan julid oleh Hyunjin.

"Dasar tidak berakhlak, yang benar saja!"

"Aku sung-"

Duarr!

Hyunjin kembali terkejut saat seseorang menendang pintunya yang sudah jelas terbuka. Cewek cantik tinggi yang menggunakan high heels itu berjalan menemui Hyunjin, si duda hanya bisa menegak air liurnya kasar.

Lucy tiba-tiba datang dan mencondongkan tubuhnya hingga jarak wajah mereka menyisakan beberapa cm. "Ap-apa yang kau lakukan?" tanya Hyunjin gugup.

Lucy tersenyum miring, lalu mengangkat satu tangannya. "Hadiah. Untukmu,"

Hyunjin mengangguk lalu memalingkan wajahnya. "Ya, terima kasih,"

"Hanya 'ya' saja?"

Hyunjin berdiri hingga Lucy juga ikut berdiri, "Lucy, apa yang kau lakukan disini?"

"Aku? Mengirimkan hadiah untukmu, masih ada satu hadiah lagi,"

Hyunjin mendesah pelan, tak habis pikir dengan otak Lucy yang isinya dadakan semua. "Apa yang kau-"

"Mommy?"

Hyunjin membulatkan matanya saat melihat Byulbi versi cowok berjalan memasuki ruangannya dengan linglung. "Kita dimana?"

Lucy menghampiri anak itu dan mengecupi seluruh wajahnya, "dengar kata-kata onti, kamu boleh panggil onti dengan mommy asal kamu nurut, oke?"

"Um," Leeo mengangguk.

Hyunjin menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Leeo, kenapa kamu tidak sekolah?"

Lucy menyela, "Leeo home schooling,"

"Kau gila membiarkan anak seumuran Leeo home schooling? Dia akan kehilangan interaksi dengan teman seumurannya!" kesal Hyunjin. Duda itu menyentuh bibirnya, bingung kenapa ia bisa semarah ini.

"Lantas?" Hyunjin tersadar saat Lucy menatapnya dengan dingin. "Kau bisa menjaga anak ini?"

Hyunjin terdiam. "Bisa. Aku ingin memindahkannya ke sekolah Byulbi,"

Lucy mengangkat sebelah alisnya, "kau yakin? Leeo mungkin susa-" Lucy ternganga saat dengan mudahnya Hyunjin menggendong Leeo.

Leeo sangat polos, bahkan matanya berbinar. Hyunjin seperti om om pedofil batin Lucy tertawa geli. "Apa yang kau lakukan dengan Leeo?!" tanya Lucy.

"Tentu saja mengajaknya sekolah, tidak mungkin mengajaknya nguli kan?

Lucy menahan tawanya. "Yasudah, hati-hati. Tapi ingat, aku sibuk jadi kau tolong jaga anak itu."

Hyunjin memutar bola matanya malas. "Ya. Aku dan Leeo akan pergi, jika tidak ada urusan kau bisa meninggalkan tempat ini." Ucapnya lalu benar-benar meninggalkan Lucy sendirian.

The Doctor Is MineWhere stories live. Discover now