••••••••

Dirumah sakit...
"Umi, Bunda gimana keadaan kak Aulia dia baik baik aja kan?"
"Masih ditangani dokter nak"
"Umi kenapa jadi gini?" Tubuh Azmi merosot
"Azmi gagal Umi, harusnya Azmi ikut juga" bundanya Aulia menghampiri Azmi
"Nak, kamu tidak gagal terimakasih ya sudah menerima Aulia ya, doain buat Aulia"
"Sekarang kamu pulang dulu sana, ganti baju dan jangan lupa sholatnya"
"Umi, Bunda Azmi mau disini saja mau jaga kak Aulia"
"Oiya nak, tadi ada orang yang sempat foto ini nomor plat pelakunya"
"Mana Um-"

Ceklek...

"Disini ada keluarganya pasien Aulia?"
"Saya ibunya dok, anak saya gapapa kan dok?"
"Sementara ini pasien mengalami koma, ada beberapa luka kepala karena benturan keras, dan kaki. Tinggal menunggu pasien sadar berdoa saja supaya diberi keajaiban, kalau begitu saya permisi"
"Umi, Bunda kak Aulia....aku gagal jagain kak Aulia" lirih Azmi
"Umi kenapa bisa? Harusnya Azmi ikut kalian"
"Tenangkan diri kamu nak, istighfar"
"Astaghfirullahaladzim"
"Umii" Azmi segera memeluk Umi tercintanya
"Besan tenangin dulu Azmi, dia pasti syok saya mau ke kantin rumah sakit dulu ya besan, assalamualaikum"
"Iya besan, waalaikumsalam"
"Nak, tenangin diri kamu ini bukan salah kamu. Sekarang kamu ke toilet cuci muka, kusut tuh muka"
"Iya Umi. Azmi tinggal dulu Umi"
"Iya, sekalian tenangkan diri kamu jangan lupa sholat Dhuhur"
"Iya Umi Azmi ke musholla dulu, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" di perjalanan menuju ke musholla rumah sakit Azmi menggerutu
"Ya Allah kenapa jadi gini? Aku ga menyalahkan kamu cuma kenapa harus kita berdua ya Allah" gerutu Azmi
"Aduh, liat liat dong, kalau jalan banyak bengong"
"Maaf saya tidak sengaja" Azmi segera meminta maaf dan segera pergi dari situ
"Eh,tunggu, kamu kak Azmi kan? Ngapain kak Azmi di rumah sakit?" Azmi memberhentikan langkah jalannya tanpa menoleh yang lagi berbicara
"Kamu siapa? Kok bisa kenal saya?"
"Saya Yasmin guru nya Rara, kita dulu se pesantren tau kak"
"Saya tidak peduli kamu satu pesantren atau ga. Kalau tidak ada urusan penting saya pergi dulu"
Azmi segera meninggalkan Yasmin yang mematung dan tersenyum remeh

"Liat aja seberapa lama calon istrimu bertahan, aku pastikan kamu menunggu Aulia menjemput ajal ya kak? Aku bakal kasih waktu untuk mengucapkan selamat tinggal" batin Yasmin

••••••••••••••••••••••

"Umi, Bunda Azmi yang jaga kak Aulia ya?"
"Kamu istirahat saja dirumah ya? Biar Bunda yang jaga"
"Bun, kali ini jaga kak Aulia. Bunda sama Umi istirahat ya? Setelah itu Azmi bakal jenguk Kak Aulia setelah pulang kuliah"
"Yaudah Bunda izinin, tapi ada ayahnya Aulia ya?"
"Baik Bunda, tidak apa apa. Terimakasih banyak"
"Yaudah Umi pulang dulu, takut adekmu nangis"
"Baik Umi, Azmi izin disini semaleman ya" ujar Azmi sambil salam dan mencium tangan Umi nya
"Besok, Umi bawakan baju ganti. Besok masuk kuliah ga?"
"Masuk siang Umi, gausah Umi pagi Azmi pulang kok"
"Oh, yasudah kami pulang dulu"
"Hati hati"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Azmi kembali duduk disamping brankar yang ditempati Aulia
"Kak Aulia aku izin pegang tangan kamu ya" Azmi memegang tangan Aulia
"Maaf ya kak, tangan kakak yang cantik ini jadi banyak goresan dan luka dalam maafin Azmi ya karena gabisa jaga kamu kamu banyak luka gini kenapa masih cantik? Masyaallah" Azmi elus tangan Aulia
"Cantiknya aku banyak luka gini bikin aku sedih banget ngerasa aku gagal banget jaga kamu. Bentar lagi kita nikah loh kak, masa calon pengantin nya tidur pulas gini. Meskipun kamu banyak luka gini ga mengurangi rasa sayang ke kamu, kamu tetap Masyaallah cantik. Cantiknya a-aku bangun yuk a-aku aku bakal turutin kemanapun kamu mau" Azmi menahan Isak yang daritadi udah ditahan.
"Tau ga kak, mendengar kabar kakak tadi seketika dunia aku runtuh kak. Perasaanku campur aduk banget, antara menyesal ga ikut kamu, gagal jaga kamu, dan sedih jadi satu. Cepat sadar cantiknya aku. Sebelum itu aku harus cari pelaku yang udah nabrak kamu kak, semoga cepat ketemu dan dapat hukuman yang setimpal" ayahnya Aulia William masuk kamar inap
"Nak, tidur udah larut biar ayah yang jaga Aulia"
"Baik yah, ayah juga jangan lupa istirahat, maafin Azmi yah karena gabisa jaga anak ayah" William menepuk pundak Azmi
"Nak, jangan menyalahkan diri kamu sendiri, ini udah takdir Allah udah jangan sedih cukup doain anak ayah cepat sadar. Udah sana istirahat biar ayah yang jaga tuan putri ayah"
"Iya ayah, makasih ya ayah"

Cinta Dalam SholawatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang