Keempatnya di bawa ke penthouse milik Queen agar mereka beristirahat. Jaehyuk pun selaku manager Queen ikut menjemput Queen.

Saat Queen membuka pintu penthousenya, hal yang tidak terduga pun ia dapati. Keenam member dream berada di dalam pemthouse sedang bermalas-malasan. Tunggu, sebenarnya ini penthouse milik siapa?

"Hyung," pekik keenam member dream karena tidak menduga akan bertemu dengan Lucas dan Winwin. Bahkan mereka pun tidak mengetahui kepulangan Queen. Mereka berkumpul di sana hanya karena ingin.

Kelima member dream berkerumun memeluk Lucas dan Winwin satu persatu sedangkan Jaemin lebih dulu menghampiri Jaemin.

"Kamu buat oppa takut. Kenapa selalu gitu?" Kata Jaemin dengan suara seraknya.

Queen mengernyit heran. Ia tak paham dengan ucapan Queen. "Maksud oppa?"

Jaemin menuntun Queen untuk memasuki kamar Queen. "Kamu gak bilang mau ke China, kamu bilangnya ke Indonesia kan? Kenapa selalu ngelakuin hal berbahaya sendiri. Kamu udah gak butuh oppa?" Mata Jaemin memerah dan sedikit berair.

Queen menangkup kedua belah wajah Jaemin. "Bukan gitu oppa, aku cuma gak mau oppa dan yang lainnya khawatir. Aku akan selalu butuh oppa."

Jaemin membawa Queen ke dalam pelukannya. "Jangan gitu lagi, oppa khawatir. Oppa takut kamu kenapa-napa." Queen mengangguk di dalam pelukan Jaemin.

Jaemin mengurai pelukannya. Mengecup lama bibir Queen tanpa lumatan.

"Lagi," pinta Queen manja.

Jaemin memberikan satu kecupan lagi

"Satu lagi."

Cup

"Dua lagi."

Cup cup

"Lagi, lagi, lagi."

Jaemin terkekeh. Ia mengecup seluruh permukaan wajah Queen tanpa terkecuali.

"Udah?"

"Untuk sekarang udah, nanti lagi," manja Queen menyerukan wajahnya pada perpotongan leher Jaemin.

"Oppa kangen banget sama bayi oppa yang manja ini." Jaemin mengeratkan pelukannya.

Sejujurnya Queen pun merindukan Jaemin yang senantiasa memanjakannya. Ia janji setelah kasus ini selesai, setelah semuanya membaik, setelah kesibukannya kosong walau sedikit mustahil, ia ingin jalan-jalan menghabiskan waktu dengan Jaemin seminggu penuh.

Brak brak brak

"Queen, buka," teriak oknum Park Jisung.

Tidak akan tenang bermesraan jika jisung dan member dream lainnya masih di sekitar mereka.

Jaemin berdecak kesal namun tak urung membuka pintu kamar yang tadi sengaja ia kunci.

Kelima pemuda itu masuk dan kembali mengunci pintunya.

"QUEEN..." Jisung berlari menghambur ke pelukan Queen.

"Gue kesel banget sama lo. Demen banget ngebohongin kita dan pergi seenaknya. Gue kira lo ke Indonesia dan bakal beneran sebulan di sana." Kata Jisung cepat. Saking kesalnya ia menggigit bahu Queen.

"Ahwwss..." Queen mengurai pelukannya. "Sakit bodoh." Queen menggeplak kepala Jisung.

Kini ketujuh remaja itu duduk melingkar di ranjang king size milik Queen.

"Lucas oppa, Winwin oppa, sama Jian eonnie kemana?" Tanya Queen hampir melupakan tamunya.

"Mereka udah di anterin ke kamar tamu buat istirahat," jawab Renjun.

"Sekarang jelasin, gimana bisa si anying itu ada di sini?" Tanya Haechan dengan mata tajamnya.

Queen menelan ludahnya kasar. Sungguh marahnya Haechan lebih menyeramkan dari Jeno yang berotot Hulk.

Dengan sabar Queen menjelaskan semua kejadian dari awal hingga akhir. Mengapa dirinya akrab dengan Jian sampai kini ia bisa membawa Lucas dan Winwin.

"Gue masih gak percaya sama penjelasan lo tadi," kata Chenle dengan mulut mangap tak percaya.

Queen mengedikan bahunya acuh. Percaya atau tidak itu terserah, ia sudah menjelaskan semuanya.

"Anjir, gue kayak nonton film, plot twist banget," kata Jeno.

"Sekarang kalian keluar, Queen mau istirahat," usir Jaemin.

"Gak." Tolak member lain bersamaan.

Queen terkekeh. "Aku mandi dulu ya." Queen memasuki walk in closet yang di di dalamnya terdapat kamar mandi.

Satu jam lamanya waktu yang di perlukan Queen untuk berendam dan melakukan ritual lainnya, kini Queen sudah siap dengan piyama tidurnya. Walaupun sekarang masih sore, tapi Queen memilih langsung mengenakan piyama karena dirinya tidak berencana akan keluar.

Saat keluar dari walk in closet, Queen melihat keenam member dream berjejer tidur di ranjangnya. Kaki mereka tidak sepenuhnya berada di kasur karena posisi tidur mereka yang salah. Itu pun agar keenam orang itu muat berada di atas kasur.

"Jadi, aku tidur di mana?" Tanya Queen.

Ketika berada di samping ranjang.

"Di sofa," jawab kelimanya kompak, kecuali Jaemin tentunya.

Jaemin terkekeh, ia rindu sekali kebersamaan mereka yang sering kali menjahili Queen seperti ini.

"Sini," jaemin merentangkan kedua tangannya ke depan.

Queen merebahkan tubuhnya di atas tubuh Jaemin, lalu Jaemin menggulingkan tubuhnya kesamping hingga posisi keduanya saling berhadapan. Kasur mereka pun semakin sempit saja. Queen tidur di himpit oleh Jaemin dan headboard.

Queen menyerukan wajahnya ke dada bidang Jaemin dan direpon baik oleh Jaemin berupa pelukan erat.

Queen menatap mata Jaemin. Ia baru menyadadi sesuatu. "Mark oppa kemana?" Tanya Queen.

Jaemin terdiam. Netranya menatap ke samping atas terlihat bahwa ia sedang mencari jawaban atas pertanyaan Queen. "Lagi di dorm 127. Tadi kita gak bilang mau kesini." Queen pun mengangguk percaya.

Queen kembali menyerukan wajahnya ke dada Jaemin dan semakin lama kesadarannya makin terkikis hingga akhirnya tertidur.

Ke enam pria itu pun ikut tertidur.


______

Jangan lupa vote dan comment....❤️💬💬


200 vote next

THE QUEEN (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora