28. Cuddle

24.3K 3.6K 6K
                                    

Hai, Babygeng! Nunggu lama ya? :')

Makasih yaa udah mau nunggu cerita ini update! Kemarin itu aku lagi ngejar deadline ngurusin naskah mini novel GATZ yang bakal open PO 23 September 2022. Ini cerita pendek yaa, jadi enggak bakal tebel, panjang, apalagi mahal. Ini juga bukan novel AMBERLEY (AMBERLEY masih agak lama terbitnya).

Babygeng kalo mau tau info selanjutnya perihal karya-karyaku bisa ikutin beberapa akun berikut:

Instagram: @radenchedid, @alaiaesthetic, @fantasious_books
Telegram: @BABYG3NG (bisa join grupnya jugaa. di sana ada RP ALAÏA UNIVERSE dan banyak Babygeng lain)

Thanks for your attention! Selamat membaca chapter ini jangan lupa vote & comment!

Thanks for your attention! Selamat membaca chapter ini ♡ jangan lupa vote & comment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28. Cuddle 🔞

"Sabba?!" Amberley hampir berteriak.

Nyx yang berwujud roh gelap itu menoleh saat menyadari kehadiran cucunya di pintu. Amberley cepat-cepat membuka pintu kaca ini, tapi sialnya dikunci dari luar!

Segeralah Nyx mengirim telepati kepada Amberley, "Hey, Brittany. Sabba punya tugas."

"Tugas apa? Sabba, ini pintunya dikunci! Itu siapa ngambang di air?!" Amberley berusaha keras menggeser pintu, tapi tetap tidak bisa dibuka.

"Titania mencoba bunuh diri dengan tahan napas di dalam air. Kamu setuju kalau Sabba cabut nyawanya?" Nyx berujar santai.

Sebetulnya Nyx tak benar-benar meminta persetujuan Amberley untuk mencabut nyawa Titania. Dia hanya mendukung suasana menjadi tegang lantaran tau Titania ingin semua orang di rumah ini panik. Titania tak akan meninggal sekarang karena ini bukan saatnya.

"Jangan, Sabba!" Amberley kepalang panik dan tak berhenti memukul-mukul pintu kaca.

Kebisingan yang terjadi membuat Zae dan Gallan terbangun dari tidur lelap mereka. Keduanya terperanjat dan cepat-cepat keluar dari kamar menuju sumber datangnya suara. Zae berlari kencang menuruni anak tangga, lalu Gallan muncul dengan langkah tak kalah cepat.

"Sayang!" Zae berseru, memanggil Amberley yang masih terus berteriak.

Kedatangan Zae dan Gallan mengalihkan perhatian Amberley sejenak. Ia menangis saat berkata, "Tita! Itu Tita mau bunuh diri!"

"Waduh!" Gallan terbelalak, ia melotot lebar melihat seorang perempuan mengambang di kolam dalam posisi terbalik.

Titania sengaja mengunci pintu agar tak ada yang menggagalkan aksinya. Ia menguncinya dengan kunci manual. Titania tidak tau bahwa pintu kaca ini memiliki dua cara dalam membuka dan menutupnya, yakni manual dan sensor yang terhubung langsung dengan sandi serta sidik jari.

AMBERLEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang