Anniversary dan kejutan tak terduga

Beginne am Anfang
                                    

"Mas harap kamu akan menyukai hadiah yang sudah mas persiapkan ini" Gumam Haikal lalu memasukan kotak kecil itu ke saku celananya.

Saat keluar dari kantornya Haikal berlari menuju parkiran, untunglah hari ini ia membawa mobil jadi ia tidak akan kehujanan, sebab ternyata sore ini hujan turun dengan begitu lebatnya.

Haikal masuk kedalam mobilnya, dengan baju yang sudah sedikit basah, tak apalah yang penting ia bisa cepat-cepat pulang dan menemui orang-orang tercintanya, ia sudah tak sabar untuk memberikan kejutan ini pada Kiran. Lalu Haikal pun melajukan mobilnya.

Ditengah perjalanan hujan malah semakin lebat, sehingga jarak pandangnya pun lebih terbatas. Saat sampai di sebuah perempatan tanpa Haikal sadari sebuah truk melaju dengan kencang kearah mobilnya, truk itu tampak kehilangan kendali dan akhirnya...

Brukkkk..

Kecelakaan tak bisa dihindarkan, bisa Haikal rasakan tubuhnya yang seakan mati rasa dan darah mulai mengalir dari tubuhnya, namun yang ada dipikirannya tetaplah putra dan juga istri tercintanya yang pasti tengah menunggunya di rumah. Tak memerlukan waktu lama, orang-orang pun berkumpul untuk menolongnya dan ada juga yang menelpon ambulans.


🌸🌸🌸

Hari sudah sore namun Haikal belum juga datang, Kiran jadi khawatir terlebih hujan lebat yang tak kunjung reda, kemana Haikal padahal kan tadi ia berjanji untuk langsung pulang, tapi sampai saat ini Haikal belum sampai juga.

"Apa mungkin karena hujan, jadi mas Haikal agak telat pulang ya. Mungkin dia nunggu hujannya reda dulu" Batin Kiran.

Namun tiba-tiba handphone nya berdering dan menampilkan nomor tak dikenal.

"Halo? "

"..... "

"Iya, saya istrinya"

"...... "

"Gak! Gak mungkin! " Teriak Kiran lalu terjatuh merosot karena lemas, rasanya ia tak mampu menopang badannya sendiri dan lantas menangis kencang.

Melihat bundanya menangis kencang, Miko yang sedari tadi anteng di pangkuan Kiran pun ikut menangis. Lalu Kiran cepat-cepat menghubungi Narda untuk mengantarkannya ke rumah sakit.

"Na cepetan pulang! Anterin kakak ke rumah sakit mas Haikal kecelakaan" Tanpa menunggu jawaban Narda, Kiran lalu menutup telponnya dan kembali menangis, ia khawatir ia sangat takut terjadi hal yang tidak-tidak pada Haikal.


🌸🌸🌸

Haikal sudah sampai dirumah sakit yang berada tak jauh dari tempat kecelakaan terjadi, lantas beberapa perawat mendorong brankarnya menuju UGD.
Melihat itu dokter dan juga beberapa perawat berlari masuk menuju UGD untuk menanganinya.

"Dok, ini korban kecelakaan di perempatan, sepertinya ia kehilangan banyak darah" Ucap salah satu perawat.

"Baik, akan saya tangani sudah hubungi keluarganya? " Ucap Tian, dokter yang kebetulan sedang bertugas di UGD.

"Sudah, keluarganya sedang dalam perjalanan"

Namun saat melihat kearah korban kecelakaan itu, Tian terkejut, ternyata yang kecelakaan itu Haikal orang yang beberapa waktu lalu bertemu dengannya.

"Haikal bertahanlah" Gumam Tian.

Samar-samar Haikal mendengar suara yang ia kenali. Perlahan haikal membuka matanya, dan ternyata benar yang kini tengah menanganinya yaitu Tian, lantas haikal meraih tangan Tian.

"Haikal? Kamu harus bertahan " Ucap Tian ketika melihat haikal membuka matanya.

"Sa-saya su-dah ti-dak ku-at" Ucap haikal sangat pelan dan terbata-bata.

"Kamu pasti bisa betahan, saya akan berusaha menyelamatkan kamu haikal" Jawab Tian yang masih terus berusaha menyelamatkan Haikal.

"Mu-ngkin i-ni su-dah saat-nya sa-ya pergi"

"Sa-ya ti-tip i-ni, to-long be-ri-kan i-ni pa-da is-tri sa-ya" Haikal lalu mengambil kotak yang ada disaku celananya lalu memberikannya pada Tian.

"Sa-ya ti-tip is-tri dan ju-ga put-ra sa-ya, sa-ya per-ca-ya dok-ter o-rang ba-ik, sa-ya mo-hon to-long ja-ga is-tri sa-ya" Mendengar itu Tian lantas menangis.

"Baik, saya akan memberikan ini, tapi saya mohon kamu harus bertahan"

"Ma-af sa-ya ti-dak bi-sa, sam-pai-kan ju-ga per-min-taan ma-af sa-ya pa-da Ki-ran dan Mi-ko"

"Sa-ya sa-ngat menya-yangi me-re-ka"

"To-long ban-tu tun-tun sa-ya"

Mendengar kata-kata terakhir yang Haikal ucapkan, lantas Tian memberhentikan usahanya menolong Haikal, lalu menuntun Haikal walaupun dengan berat hati.

"Laa ilaha illallah" Bisik Tian pada telinga Haikal.

"Laa-ilaha... "

"Illa-llah... " Perlahan Haikal mengikuti ucapan Tian lalu tersenyum dan setelahnya Haikal menutup matanya.

"Semoga kamu tenang disana, maaf saya tidak bisa menyelamatkanmu" Gumam Tian lalu menutup seluruh tubuh Haikal.

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.






Mohon maaf kalo gak sesuai ekspetasi kalian🙁atau kurang ngena soalnya baru kali ini nulis yang sedih-sedih, tapi semoga suka jangan lupa voment ya biar aku semangat nulisnya🤗😍💚💚

Lost [End]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt