05

609 129 36
                                    


"Awass!!"

Soobin menoleh terkejut.

"Y-Yeonjun?"

Tetapi sedetik kemudian suara ledakan memenuhi komplek apartemen sederhana yang Soobin tinggali di malam yang sunyi. Memecah keheningan malam itu.

Seperti efek CGI, Soobin terpental layaknya sebuah bantal ringan. Hampir saja ia menabrak daratan jika saja tak ada Yeonjun yang menangkapnya.

Eh tunggu,





























Menangkap?




































Yeonjun tidak terlempar juga?
































Soobin mengucek matanya yang sedikit memburam karena debu di sekitar.

Kini Soobin sedang tidak salah lihat kan?

Ia berhenti beberapa senti di atas permukaan. Dan di sampingnya, Yeonjun dengan santai menatap datar ke arah depan. Sebuah sayap putih keemasan melintang di punggungnya. Tak cukup itu saja, sebuah tanduk seperti tanduk rusa yang juga berwarna keemasan tumbuh di kepalanya.

Ini nyata kan?

Hanya kalimat itu yang dapat terpikirkan oleh Soobin sekarang.

"Y-Yeonjun," panggil Soobin terbata.

"Tunggu di situ," ucap Yeonjun dingin. Soobin yang tadinya melayang beberapa senti di atas permukaan tanah, kini perlahan turun tanpa bantuan apapun. Seolah-olah ada elevator tak terlihat yang membawanya.

Setelah kembali menginjakkan kaki dengan normal kembali, Soobin melihat Yeonjun yang sekarang sedang menatap sengit mahluk di depannya.

Ah, ternyata mahluk itu lagi, Batin Soobin.

"Aghhhh! Kau lagi, kau lagi, prince! Kenapa kau selalu mengganggu kami?! Kami hanya makan karena tidak ingin kelaparan!" umpat mahluk itu marah.

"Aku tidak peduli. Yang kalian buru adalah manusia, sama sepertiku. Aku akan selalu membela mereka apapun yang terjadi," jawab Yeonjun santai.

Yeonjun merentangkan tangannya. Kemudian, sesuatu muncul melalui kulitnya, benda itu menyerupai sebuah pedang tajam.

Mahluk itu nampak sedikit ketakutan saat melihat hal tersebut.

"Sial, tunggu saja sampai nyonya tau soal ini!" ucap mahluk itu, sebelum menghilang dari pandangan.

Kepergiannya sama sekali tak membuat Yeonjun gentar. Yeonjun pun turun dan mendarat menghampiri Soobin yang diam termenung.

"Kan udah gue bilang untuk waspada? Bagi para Starter yang baru bangkit, akan ada banyak monster yang mengincarnya."

Soobin tidak peduli dengan itu semua sekarang. Ia sudah sangat penasaran dengan kekuatan Yeonjun.

"M-maaf, tapi, kok lo bisa kayak gitu? Sebenernya kemampuan lo apaan?"

Yeonjun menghembuskan nafasnya singkat.

"Itu ga penting. Sekarang kost an lo ini gimana? Lo tinggal sendiri kan?"

"Oh iya..."

Soobin dan Yeonjun menatap miris apartemen kost yang ditinggali Soobin. Sungguh mengenaskan, seperti tak memiliki penyangga sama sekali, gedung tingkat dua itu roboh dan hanya tersisa puing-puing bercampur tanah pasir.

Starter | One | TXT | ✔️Where stories live. Discover now