Permintaan Jungwon

153 18 10
                                    

Jangan lupa diputar yes audionya

Menit tiap menit berlalu dan Jungwon membiarkan dirinya terduduk di lantai kamar Jay. Ia memikirkan segala hal untuk tetap mempertahankan hubungan ini.

Semuanya tampak kabur, ia bahkan mencubiti dirinya sendiri sembari berharap semua hanya mimpi. Kepalanya semakin pusing dan hatinya semakin sakit, ia hanya ingin Jay kembali.

Hingga pada akhirnya ia mendengar suara pintu yang terbuka, dan ia di sana.

Jay di sana dengan wajahnya yang tak kalah berantakan. Dengan secepat kilat Jungwon menghampirinya dan memeluk prianya erat. Namun kelegaan itu lekas sirna karena ia kembali mencium bau itu lagi, sama seperti yang tercium dari jaket Jay.

Jungwon hanya bisa membeku sembari menangis lagi. Air mata yang ia tahan kembali tumpah mengetahui Jay yang kini berpaling darinya?

"Jay kamu dari mana? aku khawatir sama kamu" ujarnya mencoba bertanya

"Stt udah jangan nangis lagi, muka kamu bengep banget Won"

"Aku nangis selama kamu nggak di sini, kamu dai mana Jay?" ujarnya mencoba untuk yang kedua kali.

"Pastinya aku sekarang ada di sini" jawab Jay mengabaikan pertanyaan Jungwon yang sekadarn menanyakan dia dari mana.

"Sini aku bantu cuci muka"  ujar Jay sembari mencoba menggandeng Jungwon yang tak hentinya menangis.

Jay membawa Jungwon ke kamar mandi yang ada di kamarnya. Ia membantu Jungwon membasuh mukanya dan menggantikannya pakaian milik Jay sudah kekecilan. Pakaian itu menjadi pakaian langganan Jungwon ketika ia harus menginap dan meminjam baju.

Jungwon memang kelihatannya tegar, namun ketika ia mencapai puncak stressnya maka ia akan seperti ini. Tidak tahu apa yang harus ia lakukan, persis seperti anak kecil yang perlu dituntun.

Jay membawa Jungwon ke atas kasur dan ia juga ikut berbaring di sampingnya.

Jay mencoba meraih Jungwon dalam pelukannya. Mau semarah apapun, ia tak akan tega ketika Jungwon seperti ini.

"Jay kamu ganti baju dulu deh"

Jay yang mendengarnya langsung sadar bahwa sendirinya memang belum ganti baju. Ia terlalu sibuk mengurusi Jungwon.

"Ah iya, sorry. Aku bau ya?"

"Kamu wangi kok, terlalu wangi malah"

Jay tak begitu paham apa maksud Jungwon dan mencopot atasan dan celana jeansnya. Kini ia hanya mengenakan boxer pendek diatas lutut.

Jay kemudian naik ke atas kasur, walau merasa canggung ia mencoba memeluk Jungwon yang tengah membelakanginya. Walau kedepannya serasa sangat suram, namun pada malam ini Jay ingin memeluk Jungwon erat.

Delapan bulan bersama, jujur Jay selalu mencintai Jungwon setiap harinya. Namun banyak pula hal yang ia pertimbangkan di sini. Memang ia merasa tertekan tapi di sisi lain ia juga merasa bersalah karena paling sering membuat Jungwon menangis.

Hatinya hancur lebur saat melihat Jungwon yang hanya bisa menangis terus menerus karena dirinya. Poinnya di sini adalah, untuk apa saling bersama jika harus menyakiti lagi dan lagi?

....

Flashback

Masa awal perjumpaan mereka dimulai saat Jay dijebak oleh teman fakultasnya untuk mengikuti baksos angkatan menjelang tahun ajaran baru.

Jay bukannya tidak suka terlibat dengan acara sosial seperti ini. Hanya saja begitu tahu anggota perwakilan tiap fakultas, ia tahu acara ini akan sangat membosankan.

Back To YouWhere stories live. Discover now