Berbalik

139 16 7
                                    

Jay bangun sekitar jam delapan malam, disampingnya ada Sunoo yang ternyata ikut tertidur. Ia memang kadang menumpang tidur di apartemen Sunoo.

Jay memandangi wajah Sunoo yang nampak damai, mau bangun atau tidur wajah rubah itu memang selalu nampak damai dan teduh. Tak kunjung bangun Jay memutuskan untuk keluar, ia melihat novel tebal bertumpuk-tumpuk di mejanya. Namun ia melihat satu novel tak terlalu tebal yang menyelip di sana, Little Prince karya Antoine de Saint-Exupéry.

flashback

Malam itu Jay sedang bosan setengah mati, hubungannya dengan Jungwon sudah berjalan 4 bulan. Selama 4 bulan yang lalu ia merasakan puncak cintanya pada Jungwon yang menggebu-gebu, baginya Jungwon mau bicara apa maka hal itulah yang terbaik. Termasuk diantaranya berhenti keluar malam kalau tidak penting.

Jay menurutinya dan jalan satu minggu ia tak bisa. Mau berdebat pastinya tak ada yang mau mengalah. Akhirnya Jay memutuskan untuk pergi tanpa pamit sekalian, toh selama Jungwon tak tahu ia akan aman-aman saja. Untuk itu ia memilih bar yang jauh dari kampus sekalian, Blue Bar adalah pilihannya.

Ia memilih duduk di bar stool sembari memesan minuman alkohol rendah agar menjaga dirinya tak mabuk terlalu parah. Dari jauh ia melihat seorang lelaki dengan wajah rubah dan kulit seputih salju. Ia terlihat canggung dan kikuk, dari gerak geriknya Jay tahu pemuda itu belum terbiasa dengan tempat seperti ini. Sekalian menambah teman, ia datang mendekatinya.

"Well hello? keberatan nggak gue duduk sebelah lo?" ujarnya sedikit mengagetkan pemuda itu.

"Ah nggak kok, kebetulan gue juga sendirian" ujarnya

"Baru pertama kali?"

"Kok lo tau?"

"Hahaha feeling aja, cowok semanis lo emang rada nggak pantes ke tempat beginian" Sebenarnya itu sih alasan Jay saja, ia melihat ada buku di samping Sunoo. Mana ada orang yang bawa buku ke bar?

Sunoo yang mendengarnya sedikit kaget, cuma memang katanya kehidupan bar memang seperti ini. "Dibawa asik aja" begitu kata salah satu teman yang jadi tempat konsultasinya sebelum berangkat ke bar. Bahkan saking takutnya kalau canggung, Sunoo sampai membawa buku untuk menemaninya.

"Nggak ya, banyak kok temen gue yang nggak kalah manis dateng ke sini juga"

"Hahaha bukan itu maksudnya, yaudah daripada garing gue temenin deh. Kebetulan gue juga sendiri. Nama gue Jay, lo?" ujar Jay sambil menyodorkan tangannya.

"Sunoo" ujarnya dengan manis sambil menyambut tangan Jay.

"Gue masih kuliah jurusan film, kalo lo?"

"Ah gue juga masih kuliah kok, ambil sastra Inggris"

"Aah pantes bawa buku kemana-mana, ternyata anak sastra toh"

"Iya gue baca kalo bosen aja di sini"

"Baca apaan emang?" tanya Jay.

Sunoo menunjukan sampul bukunya yang bertuliskan Little Prince.

"Menurut lo, bener nggak kalo semua simbol itu terserah mau orang ngartiin seperti apa?"

"Lo udah pernah baca buku ini toh?"

"Udah gue emang suka baca buku, selain itu sebagai anak film, pastinya gue belajar ilmu pertandaan dan simbol-simbol lah ya."

"Nggak nyangka aja lo suka baca buku hahaha"

"Nggak ya, banyak kok temen gue yang nggak kalah blangsak sering baca buku juga"

"Eh, lu nyuri kata-kata gue ya?" ujar Sunoo kesal, tapi di sisi lain ketengilan Jay membuat ia merasa nyaman. Bertemu Jay malam itu membuat Sunoo sadar bahwa pergi ke bar malam ini merupakan hal yang paling membahagiakan untuknya.

Back To Youजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें