3. Masih Sama

35 1 0
                                    

Bagian Tiga | Masih Sama

***

Seperti biasa pagi ini Sea masih tetap stay dengan kebiasaannya yaitu menunggu Elang di depan rumah nya untuk berangkat ke sekolah, setelah menunggu cukup lama penantian Sea pun tidak sia-sia, dia segera menghampiri Elang yang keluar dari rumahnya.

"Pagi Elang" sapa Sea dengan lembut.

Elang tidak melirik Sea sama sekali, dia hanya menganggap Sea seperti angin lalu.

"Sea boleh ikut ke sekolah bareng Elang gak?" Tanya Sea dengan hati-hati.

Elang menghidupkan motornya kemudian meninggalkan Sea sendiri dengan wajahnya yang cemberut.

Sea menginjak kan kakinya kesal melihat kepergian Elang.

"Padahal gue udah cantik gini Elang masih aja gamau sama gue." Sea pun melangkahkan kakinya menuju halte.

Suasana sekolah hari ini sangat ramai, Elang berjalan menyusuri koridor, matanya menyapu semua koridor berharap menemukan teman-temannya. Benar saja Elang melihat 2 temannya, siapa lagi kalau bukan Sky dan Samudra, Elang segera menghampiri mereka.

"Ada tugas?" tanya Elang.

"Anjir lah Lang masih pagi udah nanyain tugas aja heran gue." Timbal Sky.

"Ehh Lang, Ayang gue udah berangkat belum? Jangan bilang lo tinggalin lagi." lanjut Sky.

Elang mendelikkan matanya kesal mendengar ocehan Sky, "Ayo Sam kita ke kelas males gue dengerin radio rusak."

Sky menjitak kepala Elang, yang dibalas dengan tatapan tajam dari Elang.

Sementara Sea berlari dari halte dekat sekolah berharap pintu gerbang belum tertutup. Tapi Sea memang terlambat dari awal.

"Pak, mau rokok?" Tanya Sea pada Satpam sekolah.

"Maaf neng Sea saya kali ini gabisa di sogok." Jawab Pak Cecep pada Sea.

"Aduh pak sekali lagi aja pak bantuin saya, dua bungkus deh mau gak?"

"Tiga bungkus gimana neng Sea?" Tanya balik Pak Cecep.

"Kalo dibeliin rokok tiga bungkus nanti Sea gabakalan jajan siomay dong pak."

"Ya terserah sih neng, itu juga kalau neng mau masuk ya ayo tiga bungkus." nego satpam pada Sea yang tak mau kalah.

Setelah bepikir pendek akhirnya Sea pun menyetujui negosiasi bersama Pak Cecep.

Sea segera berlari masuk ke dalam setelah pak Cecep membukakan pintu tak lupa dia memberikan rokok yang sempat dia beli di pinggir gerbang sekolah.

Sea menyelinap masuk kedalam kelas tapi terhenti karena merasa namanya dipanggil.

"Sea.."

"Ehh Chelsea, yang lain kemana?" Tanya Sea setelah melihat Chelsea sendirian.

"Tuh lagi Touch up di toilet.."

"Lo ga ikutan?"

"Aduh Sea kamu itu harus buka mata selebar dunia, semua orang di Sma Galaxy juga tau kalau Chelsea itu cantiknya natural, gapake touch up touch up ". Jelas Chelsea sembari menggibaskan rambutnya percaya diri.

Sea tersenyum mendengar perkataan salah satu sahabat nya itu.

"Udah ah gue mau masuk ke kelas dulu mau nyimpen tas," ucap Sea sembari berjalan masuk kedalam kelas.

"Ehh  bentar-bentar, lo kesiangan lagi ya?" Chelsea menahan Sea.

Sea mengangguk lemas, "lo tau sendiri kan gue udah jadi langganan rokok nya pak Cecep"

"Anjir lah itu si Cecep, masih aja morotin anak sekolah dasar duda india." Gerutu Chelsea tidak terima sahabatnya di palak rokok berkedok sayarat masuk gerbang ketika kesiangan.

"Udah lah lagian kan cuman tiga bungkus" ucap Sea santai yang di balas pelototan dari Chelsea.

"Cuman tiga bungkus Sea? Ya allah kenapa gue punya temen dungu kaya dia sihh," rengek Chelsea yang heran dengan kelakuan Sea.

-

Pelajaran sekokah berjalan lancar seperti biasa, hari ini sekolah hanya setengah hari karena ada rapat guru.

Hellena menjegal semua siswa di pintu, "Bayar uang kas dulu babi."

"Weyy santai dong." ucap Para laki laki di kelasnya.

"Ah lama buruan sini gue mau balik." Hellena sudah tidak sabar menunggu teman-temannya mengeluarkan uang dari saku nya.

"Hallo Hellena cantik" goda Sky pada Hellena.

"Ada maunya nih pasti."

"Gue gak bayar dulu ya uang gue abis soalnya." rayu Sky pada Chelsea berharap luluh.

"Gabisa." tegas Hellena.

"Sea bantuin gue ambil uang di si langit biru alias Sky blue." teriak Hellena pada Sea yang mana pawangnya Sky.

"Aduhh lemah gue kalau sama Sea, ah elah lu tau aja kelemahan gue Hel." Ucap Sky putus asa.

Setelah semua siswa membayar uang kas, mereka pun segera menyerbu parkiran untuk pulang.

Sea mencari keberadaan Elang di parkiran. Sea melihat dari kejauhan Elang bersama perempuan, Sea mendekat ke tempat Elang. Sea meyerpitkan matanya berharap melihat jelas perempuan itu,

"Wahh perempuan gila, berani-berani nya deketin Elang" Sea bercagak pinggang melihat Elang dan perempuan itu.

"Mana ngobrolnya asik lagi,"

"Gue harus labrak nihh," Sea mulai melangkahkan kakinya, namun Sea memundurkan kembali langkahnya.

"Gue kan bukan siapa-siapa nya Elang, malu kan nanti". Lanjut Sea bermonolog.

Akhirnya Sea memutuskan untuk naik angkot saja, meskipun kecewa pada Elang tapi tetap saja Sea sayang pada Elang. Sea tidak akan marah pada setiap kelakuan Elang padanya apapun itu Sea selalu memaafkan Elang, bahkan setelah bertahun-tahun Elang menyakiti Sea, tetap saja perasaan Sea pada Elang masih sama begitu pun juga dengan sikap Elang yang masih sama dingin kepada Sea.

Bagaimanpun Sea tidak mau perjuangannya selama bertahun-tahun ini sia-sia dengan sikap gegabahnya, makannya Sea selalu hati-hati menghadapi Elang, Sea sangat takut menyakiti hati Elang.

***

Selamat membaca teman- teman🖤
Jangan lupa vote+komen yaa..

Follow instagram : rstiecii_23

Thank you🖤

THALLASOPILE (On Going)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz