2.2 ➖ Purna paskibraka

Start from the beginning
                                    

"Cakep aja ga cukup." Balas Aluna sebelum pria itu membanggakan dirinya lagi.

"Tapi gue pinter buktinya gue bisa juara satu ngalahin lo."

Aluna mengatupkan bibirnya rapat-rapat seraya mengatur nafasnya yang sudah memburu menahan untuk tidak memaki pria itu.

"Al dulu nyokap gue ngidam apa ya kok bisa anaknya secakep ini." Ucap Alfa yang masih belum selesai dengan 'kenarsisan' nya.

Aluna memilih untuk diam tak menjawab, menurutnya menanggapi pria itu sama dengan membuang waktu dan tenaga untuk hal yang tidak bermanfaat sama sekali.

"Tanya aja kali ya, kadang tuh ada ibu-ibu, nenek-nenek sama tante-tante nanya gitu ke gue kok bisa ganteng banget gue kan bingung yak gimana jawabnya."

"Mau lo nanya sama nenek, kakek, om, tante lo gue beserta keluarga besar mengucapkan kita ga peduli."

"Sensi amat iri ya lo ga terlahir cakep kayak gue."

"Gue cakep ya monyet!"

"Lah terus."

"Gue cakep tapi gue ga se alay lo najis apaan banget muji diri sendiri."

Alfa menoyor kepala Aluna pelan. "Heh orang orangan sawah ini tuh namanya self love! Jadi ngeri gue ntar kalo lo matinya bundir karena ga cinta diri sendiri."

"Tapi lo overdosis kutu air!!" Aluna balas menoyor Alfa.

"Suka suka gue mak gue juga ga ngelarang." Seperti biasa, bukan Alfaluna kalau ketemu tapi ga berantem.

"Diem lo ga malu di liatin orang mana masih pake atribut paskib."

"Ya elu."

"Apaan kok gue?"

"Gara gara lo ga mengakui kalo gue emang cakep makanya jadi orang jangan gengsi doang di gedein."

"Heh burung kutilang gue ga bilang lo ga cakep, gue cuma bosen denger lo muji diri sendiri."

Alfa awalnya memasang wajah masam namun seketika sumringah dan mendekatkan dirinya seraya berbisik,

"jadi maksud lo gue ganteng kan."

Deg...deg..

Aluna merasa jantungnya berdetak berpuluh puluh kali lebih cepat 
ketika pria itu berbisik tepat di dekat telinganya.

Alfa pun merasakan hal yang sama, di tambah lagi dengan wangi vanilla khas Aluna masuk tanpa permisi ke indra penciumannya.

Hening melanda keduanya untuk beberapa saat, Aluna adalah orang pertama yang sadar dan refleks mendorong Alfa hingga hampir terjatuh dari kursinya.

"Ngelunjak lo dugong betawi, dibilang jelek ga terima di bilang cakep ga percaya sampe harus nanya berkali-kali mau lo apa sih."

"Perasaan gue nanya sekali doang berkali-kali mata lo benjol." Alfa menepuk dahi Aluna lumayan keras hingga berbunyi *plok gitu

Ia pun lantas bangkit dari duduknya, "gas lah cabut balik langsung ke PIK."

"Yaudah gas." Ucap Aluna namun masih bertahan dengan posisi duduknya.

"Gas gas apaan lo gerak aja kaga gue lempar juga tabung gas elpiji ke kepala lo."

"Masih pewe." Aluna semakin menyamankan posisi duduknya.

"Sama gue juga masih perjaka." Balasan tak terduga dari Alfa.

Plak

Aluna refleks memukul kepala belakang Alfa membuat pria itu meringis.

"Ga nyambung goblok, dah ah cabut makin ga jelas lo." Aluna berjalan meninggalkan Alfa yang masih mengusap kepala belakangnya.

"Lah dia bilang pewe kan perawan ya ga salah dong gue jawab gue perjaka ngapa gue yang di tampol." Gumamnya pelan.

✧ 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔 ✧

Baik Alfa maupun Aluna sama sama sudah berganti baju dengan pakaian yang jauh lebih santai.

Dengan nuansa merah putih seperti yang di janjikan tentunya.

Setelah memastikan bahwa semua barang yang mereka perlukan sudah lengkap barulah Alfa menjalankan mobilnya.

"Al mampir Indoalfa dulu ya beli camilan sama minuman." Alun yang sedang memainkan ponselnya pun bersuara.

"Lah ngapain kan pulangnya mampir pantjoran mending nanti aja sekalian."

"Pantjoran mah nanti lunch, ini untuk camilan doang jaga jaga ganjel perut ya."

"Iya dah Alfa*mart aja ya."

"Al itu Indo*maret depan mata loh." Aluna menunjuk Indomaret yang baru saja mereka lewati.

"Alfa*mart aja siapa tau ada diskon buat orang yang namanya Alfa kan mayan."

"Emang ada ya begitu?" Tanya Aluna yang masih bingung setengah tak percaya.

"Ada dulu gue pernah dapet hadiahnya foto sama Albi." Jawabnya asal.

Aluna memincingkan matanya. "Yang bener lo jangan sampe gue tanya sama mas nya."

"Tanya aja."

"Jadi yang bener ada apa ga?"

Alfa mengangkat bahunya acuh. "Ada kali."

"Ck ribet lo yaudah tunggu disini apa ikut masuk? Atau mau nitip aja?"

"Nitip Cola."

"Kaleng botol?"

"Botol dua."

"Ga sekalian satu galon? Gila lo belum sarapan minumnya Cola perut aman?"

"Aman gue mah pawangnya Cola gatau kan lo."

"Bodoamat." Setelah mengatakan itu Aluna pun masuk ke dalam bangunan dengan logo berwarna merah kuning itu.

✧ 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔 ✧
© Instargaze, 2022

[2] 𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗩𝗦 𝗟𝗨𝗡𝗔  ➕ Haruto - WonyoungWhere stories live. Discover now