UKS

147 19 0
                                    

Part 22

H A P P Y R E A D I N G✨

Hari ini adalah hari Senin, hari dimana semua murid melaksanakan upacara bendera.

Pagi tadi, Mora berangkat sekolah bersama dengan Haikal. Tadi nya, Mora berjalan, sekalian untuk refreshing. Tetapi, Haikal mendapati nya berjalan dan meminta nya untuk ikut bersama.

Mora berdiri di barisan paling depan. Ia merasa lemas, muka nya pucat, dan bahkan pandangan nya pun mulai buram saat ini.

Putri yang memang posisi nya berada tepat di samping Mora, tampak khawatir.

"Ra, Lo enggak papa?" tanya Putri.

"Gue ... Enggak ...."

Bruk!

Belum sepenuhnya menjawab pertanyaan Putri, Mora sudah lebih dulu ambruk. Anak kelas 12 IPA 1 rincung dengan kejadian Mora yang pingsan.

"Bawa teman kalian ke UKS." Ujar bapak pembina yang sedang berceramah.

Haikal yang berada di kelas sebelah, membantu Mora menggendong nya ala bridal style.

Di UKS Haikal langsung membaringkan tubuh Mora di brangkar UKS yang memang sudah tersedia.

Kebetulan Haikal membawa minyak kayu putih. Haikal membuka nya, mendekatkan nya pada hidung Mora agar bisa dihirup dan segera sadar.

Tak lama, Mora akhirnya sadar. Ia mengerjapkan mata nya, menyesuaikan cahaya yang ada di ruangan tempat nya saat ini.

"Haikal?"

"Iya, kenapa? Kamu pusing? Mau aku pijatin?" tanya Haikal bertubi.

Mora menggeleng.

"Kamu lagi sakit ya? Kalau sakit jangan paksain datang."

Sakit hati ini mah.-batin Mora.

"Kamu balik lagi sana, upacara nya kan belum selesai," ujar Mora.

"Enggak ah panas, mending nemenin kamu disini kan," ujar Haikal sedikit bercanda.

"Oh iya, kamu pasti belum sarapan kan?" Mora mengangguk mengiyakan.

"Hmm ... Aku ke kantin beliin kamu nasi goreng ya?"

"Enggak papa emang?" tanya Mora ragu.

"Emang kenapa?" Haikal balik bertanya.

"Enggak papa, yaudah sana beliin!" Usir Mora.

Haikal lalu keluar dari sana berlalu pergi ke kantin membeli makanan untuk Mora.

Mora sendiri di dalam sana. Ia kembali terpikirkan masalah nya kemarin dengan Geral. Apa mungkin Geral tidak akan menemui nya lagi? Tadi saja Mora berjalan karena tidak ada tanda-tanda Geral akan menjemput nya. Ia pikir bisa refreshing dan melupakan nya dengan berjalan menikmati udara pagi.

Ia tidak tahu harus bagaimana. Mengakhiri hubungan nya? Mora sudah terlanjur sayang. Masalahnya adalah gadis yang datang malam itu.

Benar-benar tidak habis pikir, pertemuan nya dengan gadis itu membuat hubungan nya dengan Mora menjadi seperti ini.

Saat ini upacara sudah selesai, namun Haikal tidak kunjung datang juga. Mungkin karena lama mengantri? Tapi ia pergi sudah 7 menit yang lalu.

Mora bisa mendengar suara bising dari luar sana. Itu adalah suara teriakan histeris dari para gadis. Mora pastikan itu pasti karena adanya cogan.

Mora bodoamat lah, lagian Geral nya lebih tampan dari siapapun.

Ceklek!

Suara knop pintu dibuka menampilkan seorang lelaki blasteran yang masuk. Ya, itu adalah Haikal.

"Kenapa lama?" tanya Mora langsung bahkan Haikal pun belum duduk.

"Maaf, tadi aku ke ruang TU dulu disuruh pak Mandala buat fotocopy LKPD kimia," jelas Haikal.

"Kenapa kamu yang disuruh?" tanya nya lagi.

"Kebetulan kan tadi aku yang bawa kamu ke UKS dan enggak ikut upacara sampai selesai, dan ini juga tugas untuk kelas aku,"

"Paka Mandala guru BP/Bk, ngapain ngasih tugas kimia?"

"Pak Her, hari ini enggak masuk,"

"Udah jelas? Banyak banget yang di tanya, kepo banget kayak Dora," ujar Haikal gemas dengan Mora seraya mencubit pipi Mora.

"Awhhss ... Sakit tau!"

"Sorry Ra. Be the way tadi aku enggak sengaja lihat ke ruang kepsek, ada anak baru deh kayak nya."

"Anak baru?" Beo Mora.

"Hmm," balas Haikal singkat.

"Kok ka ...." Ucapan nya terpotong karena Haikal memasukan sesendok nasi goreng, agar Mora bisa berhenti berbicara dan bertanya.

"Cerocos terus dari tadi, entar lagi di sambung, nih makan dulu." Ujar Haikal seraya menyuapi Mora yang kedua kali nya.

Tepat di ambang pintu sana, seseorang tampak memperhatikan kedua nya karena memang Haikal lupa menutup pintu nya.

•••

"Ra, ada anak baru, Lo tahu?" tanya Putri.

"Tahu kok, kenapa emang?" Mora berbalik tanya.

"Ganteng enggak?" tanya Putri lagi.

"Mau selingkuh dri Erlang? Lang si put asfhff ...." Putri membekap mulut Mora sebelum ia mengatakan hal yang mungkin akan membuat Erlang marah padanya.

"Ra, lo apa-apaan sih? Cepu banget sih!" Ujar putri.

"Owh? Jadi bener nih lo mau selingkuh?" Mora berucap seraya menggoda putri.

"Apaan sih, mana mungkin gue mau selingkuh dari pangeran Erlang gue," tangkas nya.

"Si paling bucin," ucap Mora.

"Assalamualaikum,"

Ucapan salam dari wanita paruh baya itu membuat kelas ini hening seketika.

"Walaikumsalam,"

"Baik, hari ini kita akan melaksanakan ulangan!"

•••

TBC!

Yuhuuuuu update, gimana part ini? Next enggak?

Spam voment🔥

See u next part!

GERALDI Where stories live. Discover now