15. Saudara Terbaik

677 127 69
                                    

Flashback

5 bulan yang lalu

Osamu sudah bosan.

Setiap kali ia ingin mencoba untuk menutup kedai onigiri Miya, saudara kembarnya selalu datang dan numpang bucin di kedai miliknya.

Osamu butuh istirahat, tetapi Atsumu selalu saja menganggu jam pulang kerjanya.

"(Name)-chan cantik banget, sih. Kapan ya dia bisa jadi pacarku." Atsumu memandang foto (Name) dengan wajah berseri-seri, tak lupa juga selalu mengeluarkan senyumannya.

Oke, sudah cukup. Osamu sudah muak, ia ingin segera pulang sekarang juga.

"Tsumu, kalau kau kesini hanya untuk ngebucin, lebih baik kau pergi dari sini sebelum aku menendangmu keluar." raut wajah Osamu terlihat lelah.

"Astaga, Samu! Jahat sekali kau sama kakakmu sendiri!"

'Ini anak kebanyakan drama.' batin Osamu.

Karena Osamu malas berdebat, ia hanya diam menatap datar Atsumu.

Tanpa mengeluarkan satu kata pun seharusnya Atsumu mengerti kalau Osamu sedang kelelahan. Tetapi ia tidak berhenti sampai disitu saja dan memilih untuk menanyakan sesuatu yang membuat Osamu naik darah.

"Samu, kira-kira kapan ya aku bisa menjadi pacarnya (Name)-chan?"

"Pertanyaan bodoh untuk kesekian kalinya. Mangkanya kalo jadi laki gak usah mendem perasaan segala!" Ketus Osamu.

"Aku 'kan cuman nanya!" Atsumu benar-benar tidak mengerti keadaan sama sekali, "Kau tau sendiri kalau cinta pertama itu selalu gagal. Aku tidak berani menyatakan perasaanku!"

"Pemikiranmu terlalu jadul, tidak selamanya cinta pertama selalu gagal."

"Memangnya kau punya cinta pertama?"

Atsumu penasaran. Osamu belum pernah cerita tentang cinta pertama si pemuda bersurai hitam itu.

"Tentu saja aku punya."

"Hah?! Kok gak pernah cerita, sih?!"

Atsumu merasa gagal sebagai seorang kakak. Bisa-bisanya ia tidak tahu mengenai cinta pertama sang adik kembar.

"Tidak penting. Cepatlah pergi dari sini, aku ingin pulang." Osamu benar-benar sudah lelah.

"Hey! Ceritakan dulu siapa cinta pertama---"

"Pergi dari sini atau ku tendang keluar."

Atsumu yang mendapatkan death glear dari Osamu seketika berkeringat dingin, "O-oke, oke. Aku akan pergi dari sini."

.

Osamu yang sudah selesai mandi merebahkan diri di atas kasur. Ingin tidur untuk menghilangkan rasa lelah, mengingat sebelumnya ia mendapatkan banyak pesanan dari para pelanggan. Ditambah lagi, si kuning yang merupakan saudara kembarnya itu selalu menganggu jam pulang kerjanya.

Namun, ketika Osamu memejamkan kedua mata, ia sama sekali tidak bisa tidur. Otaknya jadi kepikiran memikirkan tentang hubungan (Name) dan Atsumu yang sampai saat ini masih tidak ada perkembangan.

Osamu bangun dari kasur, mengubah posisi menjadi duduk. Pemuda bersurai hitam itu mengeluarkan helaan nafas panjang. Kenapa juga ia harus memikirkan hal tak berguna bagi dirinya.

My Neighbour [Miya Atsumu x Reader] ✓Where stories live. Discover now