Miya Twins Birthday (1)

775 134 43
                                    

2nd years high school

"Nona, apa anda yakin tidak ingin diantara sampai gerbang sekolah?"

"Iya, disini saja. Terimakasih sudah mengantarkanku. Jangan kasih tau Papa, ya." (Name) tersenyum.

Setelah meyakinkan sang supir untuk sekian kalinya, (Name) berhasil diturunkan di tempat yang tidak terlalu jauh dari sekolah. Melangkahkan kaki menuju sekolah tercinta.

'Jalan kaki memang sangat menyegarkan.' batin (Name) senang bisa menghirup udara segar di pagi hari.

Begitu sampai di gerbang sekolah, maniknya melihat sosok pemuda bersurai coklat yang berjalan sambil memainkan ponselnya.

(Name) yang mengenalinya mulai berlari menghampiri pemuda bersurai coklat tersebut. Menepuk pundaknya sebagai sapaan, "Ohayou, Rin!"

Pemuda bernama Suna Rintaro melirik sebentar, kemudian kembali menatap layar ponsel kesayangan, "Ohayou."

"Rin, ini masih pagi. Kau sudah sibuk saja dengan ponselmu itu." (Name) berjalan menyamakan langkah Suna.

Tidak memperdulikan perkataan (Name), Suna malah menunjukkan sesuatu kepada gadis itu, "Hey, kau mau tau tidak? Selama ini Pak satpam kita yang kelamaan ngejomblo sedang PDKT sama Ibu kantin. Sejak Ibu kantin ditinggal mantan suaminya jadi banyak yang mendekatinya."

"Hah?! Seriusan?!" (Name) terkejut.

"Iya. Nih, aku ada fotonya." Suna memperlihatkan sebuah foto Pak satpam berbincang akrab dengan Ibu kantin.

(Name) tidak menyangka melihat foto yang diperlihatkan oleh Suna, "Wah... Iya, dong. Kau dapat darimana?"

"Aku memfotonya secara diam-diam." Suna tersenyum miring, bangga mendapatkan gosip terbaru.

Seketika (Name) jadi sweat drop. Heran kepada dirinya sendiri mengapa ia mau menjadi sahabatnya Suna.

Tak lama kemudian, mereka berdua melihat sekumpulan gadis yang begitu ramai berada di depan loker sepatu. Lebih tepatnya loker sepatu milik si kembar Miya.

Ketika sekumpulan gadis itu menyadari kehadiran Suna dan (Name), sekumpulan gadis itu serentak meninggalkan mereka berdua.

"Are? Kok malah pada pergi semua?" (Name) memasang raut wajah bingung.

Suna sendiri juga bingung. Penasaran, ia mencari tahu lewat ponsel tercinta.

Setelah melihat tanggal, Suna mengerti mengapa sebelumnya ada sekumpulan gadis yang berada di loker sepatu si kembar Miya. Meninggalkan banyak surat di dalamnya.

"Si kembar hari ini ulang tahun."

"Si kembar? Maksudmu Osamu dan kembarannya itu?!" (Name) baru ingat.

"Iya." Suna memasukkan ponsel ke dalam saku. Membuka loker sepatu untuk menggantikan sepatunya dengan uwabaki.

"Aish, bisa-bisanya aku lupa." gumam (Name) sambil membuka loker sepatu. Begitu ia ingin mengambil uwabaki, ia mendapat beberapa surat di dalamnya.

"Dapat surat lagi?" tanya Suna yang hampir setiap hari melihat (Name) mendapatkan berbagai macam surat.

"Iya, ada yang merah muda dan hitam." (Name) menatap malas beberapa surat tersebut, ia mengganti sepatunya dengan uwabaki.

"Abaikan saja." Suna menutup loker sepatunya.

"Iya." (Name) melakukan hal serupa. Berharap surat-surat tersebut tidak menganggu pikirannya saat belajar.

'Abaikan. Jangan buat masalah lagi. Jangan sampai masuk ruang BK lagi.' batin (Name) mengingat sebelumnya mendapatkan masalah.

(Name) tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya lagi.

My Neighbour [Miya Atsumu x Reader] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang